Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"... aku tidak tahu apa itu uang, tapi apakah ini bisa untuk membayarnya, tunggu sebentar..."
Jung [name]
────୨ৎ────
TIIIINNNNN!
[name] menatap ke arah sampingnya dimana sebuah mobil mendekat ke arahnya. Tapi bukannya berteriak dirinya hanya menatap dengan tatapan polos tanpa bergerak dari tempatnya.
Untungnya mobil itu tidak melaju dengan cepat sehingga berhenti tepat di depan [name].
"Kotak berjalan ini bagus sekali."
Matanya berbinar menatap mobil porsche hitam, tangannya meraba bagian depan mobil itu dengan senyum lebar.
"Hei nona. Apa yang kau lakukan?!"
"Cepat pergi dari sini! Kau mengganggu pengendara lain!"
"Ohh jadi kotak berjalan ini namanya pengendara."
"Gadis itu malah berbicara sendiri."
"Sepertinya dia depresi berat makanya gila."
Orang-orang di pinggir jalan menatapnya geram, mereka sudah memberitahu gadis itu tapi tetap saja tidak kunjung pergi.
Hingga dua orang pria keluar dari dalam mobil untuk menghampirinya.
"Hei gadis cantik kau bosen hidup ya?"
"Kau bodoh atau apa? Kau tidak lihat rambu itu berwarna hijau." Tunjuk pria itu pada rambu lalu lintas membuat [name] menatap ke arah yang ditunjuk.
TINNN! TIINNN!
"Tuan sebaiknya kau bawa gadis itu kerumah sakit jiwa tingkahnya sangat aneh."
"Sialan. Kau menyuruhku?!" Tatap pria itu dengan tajam dan dingin.
Hiiiii ngerii... semua yang berada disana lantas menyebrang setelah melihat rambu itu berubah merah, aura orang itu sangat menyeramkan dan penuh intimidasi bagi mereka.
"Kita bawa saja goo."
Pria itu lantas membawa [name] masuk ke bagian kursi penumpang, [name] menurut saja orang itu menuntunnya. Pria yang dipanggil goo itu melongo.
"Yang benar saja?! Kita harus membawanya kemana?! Haishhh bajunya basah mengenai jok mobilku!"
"Berisik, cepat masuk dulu. Kita tanyakan sambil jalan, kau tidak lihat kita jadi bahan tontonan."
