Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kirei, aku merasa (name) dalam bahaya."
......
────୨ৎ────
"Sudah puas bermain bocah mermaid?"
"Sangat puas!"
Jonggun menghela nafas. Niat awalnya bukan seperti ini, bukan menghabiskan seharian berada di mall. Bahkan diluar sana langit sudah gelap.
Pria bersurai hitam tersebut menatap kedua tangannya yang penuh dengan belanjaan milik (name) belum lagi gadis tersebut menenteng belanjaan juga. Itu belum semuanya, Sebagian belanjaan sudah dimasukkan ke dalam mobil Jonggun terlebih dahulu.
"Tingkahmu polos tapi kau mahir menguras uangku."
(name) menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Jonggun. "Hehe maaf Gun. Semuanya terlihat menarik ini juga pertama kalinya untukku. Diduniaku tidak ada yang seperti ini." Ucap (name) dengan perasaan bersalah.
Jonggun tersenyum simpul. "Aku tidak marah padamu bocah."
"Ahh iya, sebagai rasa terimakasihku.. aku akan memberimu cokelat." (name) merogoh paperbag miliknya yang berisi makanan, mengeluarkan sebatang cokelat dan menyerahkannya pada Jonggun.
Jonggun berusaha untuk tidak tertawa.
Tapi usahanya gagal melihat raut wajah (name) yang terlihat menggemaskan dimatanya.
(name) menaikkan satu alisnya sambil menatap cokelat yang masih dia pegang. "Kenapa? kau tidak suka cokelat?"
Jonggun meredakan tawanya, mencoba tenang kembali. "Seorang pria dewasa tak akan tertarik hanya ditawari cokelat... Mereka perlu hal lain." Ucapnya menyeringai kecil.
"Ehh hal lain? Apa itu?"
"Kau masih kecil jadi tidak akan bisa."
Mata (name) melotot ke arah Jonggun. "Aku sudah besar Gun!"
"Benarkah?" Jonggun menaikkan satu alisnya menggoda gadis dihadapannya.
"Ish... Gun!!"
"Kau tidak akan kuat percayalah." Jonggun berjalan mendahului (name), tidak memperdulikan sang empu yang menatap kesal kepadanya.
"Aku bisa melakukannya!!" Teriak (name).
Jonggun menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap (name). "Coba ulangi lagi?"
