"Gadis itu yang mencegatku di tengah jalan pada malam hari dan mutiara yang anda pegang itu miliknya."
......
꧁•⊹٭ 🧜🏻♀️ ٭⊹•꧂
"Hah hah.. sialan." Umpatan seorang pria beradu dengan deru nafas yang tidak beraturan. Di gelap gulita ia harus berlari menghindari bahaya yang mengancam nyawanya saat ini.
Sialnya keberuntungan tidak berpihak padanya. Minim pencahayaan membuat ia terjebak di gang buntu. Suara derap langkah kaki kembali terdengar mendekat kearahnya. Adrenalin ini benar-benar menguras habis energinya, degub jantungnya berpacu dua kali lebih cepat dari sebelumnya, sudah sejauh ini ia berlari hasilnya sia-sia.
Siluet bayangan seorang pria tinggi, tegap dan bertubuh kekar mulai menampakkan batang hidungnya. Tubuhnya yang sudah dibanjiri keringat bercampur dengan air hujan membuatnya menggigil luar biasa akibat ketakutan dan hujan deras mengguyur tubuhnya di tengah malam.
Bagaimana bisa? Bagaimana dia masih bisa mengejarku?! Arghhh!! Pikirnya frustasi. Ia tidak bisa berpikir jernih pikirannya benar-benar tidak karuan saat pria tersebut terlihat jelas sudah berada dihadapannya.
"Kau takut?" Suara bariton menyapu pendengarannya menambah suasana di gang sepi yang jarang sekali dikunjungi menjadi amat sangat mencekam.
"Kau siapa, hah?! Apa yang kau inginkan dariku, brengsek!"
Senyum smirk terbit diwajahnya dengan onxy hitam legam miliknya yang menyorot tajam jaraknya kian dekat pada pria paruh baya yang berjalan mundur menjauhinya. "Apa perlu kubenturkan kepalamu dulu untuk mengingat?"
"Sialan, jawab pertanyaanku brengsek siapa kau?!!" Teriaknya, berbanding terbalik dengan tubuhnya yang bergetar ketakutan, ia mengumpat dalam hati saat sudah tidak ada celah untuk mundur karena tembok dibelakangnya.
"Apa salahku pada--"
"Ougghhh!" Sebuah pukulan keras melayang tepat mengenai ulu hati pria paruh baya tersebut, tubuhnya terangkat keatas, manik matanya terbuka lebar efek terkejut dan nafasnya seakan berhenti sesaat.
Detik berikutnya tubuh itu tersungkur ditanah, ia terbatuk dengan nafas yang tersengal sengal sembari memegangi area yang menjadi sasaran sebuah pukulan yang luar biasa sakit. "Uhukk.. uhukk.. uhukk..."
"Biarku buat kau mengingat."
Pria itu berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengannya, tidak memberi jeda untuk istirahat ia dengan mudahnya membenturkan kepala tersebut ketembok di belakangnya.
"Satu... dua... tiga..." Suara hantaman keras di tembok beradu dengan kepala diikuti dengan suara rintihan kesakitan dan permohonan untuk berhenti tidak membuat gerakannya terhenti malah semakin keras membenturnya. "... enam.. tujuh.. ahh bocoh."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐄𝐑𝐌𝐀𝐈𝐃 𝐈𝐍 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌
Romantizm꧁•⊹٭ 𝐀 𝐆𝐢𝐫𝐥, 𝐀𝐧 𝐎𝐜𝐞𝐚𝐧 ٭⊹•꧂ 𝐉𝐮𝐧𝐠 (𝐧𝐚𝐦𝐞) 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐦𝐚𝐢𝐝 𝐜𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐢𝐛𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦. 𝐍𝐢𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐣...