Sesampainya di rumah, Athar dan Mayra langsung bergegas ke dapur. Mayra akan membuatkan masakan untuk kedua mertuanya dan suaminya "Sayang mas bantu ya biar kamu nggak kecapean" ujarnya kepada Mayra
"Iya mas, makasih ya mas" sahutnya tersenyum manis mulai membantu Mayra membersihkan, memisahkan dan memotong-motong beberapa sayuran yang akan di masak
Dengan begitu lincah dan telatennya Athar membantu Mayra untuk memasak di dapur, jangankan hanya untuk memasak, mencuci piring, mencuci pakaian, menjemur, merapihkan tempat tidur dan membersihkan isi rumah pun Athar bisa dan sudah terbiasa ia lakukan.
"Sini biar mas yang goreng ikannya ya, nanti takut kamu kecipratan minyak panas" ujarnya kepada Mayra yang tengah mengoreng ikan
Mayra pun tersenyum kecil "Pinter banget suami aku" ucapnya membuat Athar terkekeh kecil
"Kalau nggak pinter bukan suami kamu namanya" sahutnya menatap Mayra yang tengah memotong-motong bawang
Mayra sangat beruntung memiliki Athar sebagai suaminya, menurutnya Athar adalah suami yang begitu sangat sempurna di matanya, walau terkadang terjadi sedikit masalah antara dirinya dan juga suaminya itu.
Walaupun begitu, sama sekali tidak mengurangi rasa sayang, cinta dan kasihnya kepada Athar. Keduanya saling membimbing satu sama lain, saling melengkapi kekurangan masing-masing sehingga jika ada pertengkaran di dalamnya, meraka pasti akan saling maaf memaafkan dan di selesaikan secara baik-baik.
"Awshh--" ringis Mayra kala pisau tersebut tak sengaja mengores jari telunjuknya
Refleks Athar pun langsung menghampiri Mayra, memegang jari telunjuk istrinya yang terkena pisau "Astaghfirullah sayang, tuh kan jarinya kena pisau gini" ucapnya khawatir sembari menghisap darah yang keluar dari jari telunjuk istrinya
"Cuci tangannya ya" ujarnya membawa Mayra untuk cuci tangan
Sesudah mencuci jari telunjuknya yang berdarah itu, Athar membawa Mayra untuk duduk di kursi meja makan "Duduk dulu, pelan-pelan" ucapnya membantu Mayra untuk duduk dengan perlahan karena perutnya yang sudah membuncit membuatnya agak sulit jika harus duduk
"Mas ambil kotak P3K dulu" ujarnya yang dianguki Mayra, buru-buru langsung mengambil kotak P3K yang berada di laci meja ruang tamu
Jika sudah seperti ini Athar lah yang menjadi orang pertama menghawatirkan Mayra "Perih banget sih" gumam Mayra sembari mengibas-ngibaskan jari telunjuknya yang terasa perih akibat terkena air tadi
Sudah menemukan kotak P3K Athar langsung kembali menghampiri Mayra dan mengobati jari telunjuk istrinya yang terkena pisau itu "Perih mas" ucapnya kala Athar meneteskan Betadine tepat di jari telunjuk Mayra yang terluka
"Iya sayang perih, tahan sebentar ini mas tiup-tiup biar nggak perih ya" ucapnya sembari meniup-niup jari telunjuk Mayra
Fuhh..
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS ATHAR [On Going]
Teen FictionAwas baper, awas salting >< Seorang Gus muda yang terkenal Alim, tampan, dan bijak sana yang harus menikahi santriwati ponpes Al-Ahzar lantaran perjodohan dari kedua orang tuanya. Bagaimana kira-kira akhir dari kisah rumah tangga mereka berdua? 17+...