SamePerson-
Seorang wanita dengan umur 35 tahun-an tersenyum di balik pintu. Rasa tenang dan senang seketika hadir saat ia melihat anak gadisnya yang tengah merias diri didepan kaca, ia tersenyum tipis sesaat sebelum ia mengetuk pintu.
"Nadine, ayo siap-siap sarapan dulu sayang" suruh Lena, sang bunda tercinta.
Merasa terpanggil Nadine menoleh kebelakang, kemudian mengiyakan kalimat itu dengan anggukan "Sebentar lagi Nadine turun bunda" sahutnya,
"Perlengkapan sekolahnya sudah siap?" Lena kembali bertanya.
Lagi-lagi Nadine menganggguk "Udah siap semua bundaku sayang" katanya lembut menjawab.
"Yasudah yu turun, temen kamu sebentar lagi datang"
Sarapan dimulai, saking fokusnya Nadine tak sadar jika kedua orangtuanya sedari tadi menatapnya tulus.
Tapi tak lama Nadine perlahan mulai menyadari, ia balik menatap mereka yang tersenyum hangat padanya membuat bibirnya ikut membentuk sebuah lengkungan kemudian meneguk segelas minuman.
"Hari pertama kamu sekolah lagi sayang, jangan nakal disana ya?" ucap sang ayah.
"Iya ayah, tapi Nadine ga janji" katanya tengil sambil menaikkan dua jari "pis"
Tawa kecil pun terdengar diruangan ini.
Hati bunda lega sekali melihat Nadine sehat kembali walau ada sedikit rasa khawatir disana.
Tapi, ia tak ingin berpikiran yang membuat dirinya juga bersedih hati. Lena hanya berharap semoga Nadine bisa perlahan sembuh seiring berjalannya waktu dengan baik, begitu pula sebagian ingatan yang menghilang dalam otaknya.
"Bunda?" Nadine memanggil,
Tubuh Nadine mendekat pada telinga Lena, "Dia yang bakal jemput aku?" bisiknya.
Lena mengangguk tersenyum hangat, tapi Nadine sendiri merasa heran, lebih tepatnya merasa asing. Siapa dia? ia tak mengenalinya.
Perempuan yang di sebut temannya Nadine oleh sang bunda mulai mendekat pada arah keduanya. Dia tersenyum manis setelah melepas helmet si pelindung kepala itu.
Lantas gadis itu salam pada Lena "Pagi tante" sapanya, lima detik sesudahnya padangan itu beralih pada Nadine yang acuh melipat tangannya di dada.
"Pagi juga, Nadine?"
"Ya pagi" balas sapaannya singkat.
Walaupun mendapat respon yang terkesan cuek dan tak basa basi, tapi gadis itu membalasnya dengan sebuah senyuman bersamaan dengan gummy smile tercetak jelas disana.
"Yuk keburu siang, kita pamit ya tante"
"Hati-hati yaa Letha bawa motornya, sama sekalian nitip Nadine disekolah juga" kata sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
sαmє pєrsσn! | Bbangsaz
FanfictionSebab setiap detiknya bersama kamu itu berharga. [ harsh word + action + kiss] ⚠️ kkalvana. My 5th book 📚 Photo : Pinterest 📍 Cover edit : Canva