5/20

271 82 20
                                    

SamePerson-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SamePerson-

Seharian penuh Nadine bersama perempuan itu akhirnya ia pulang juga.

Suara bising motor mulai mereda usai mesinnya dimatikan, satu per satu kakinya mulai turun dari motor itu, sedangkan Aletha hanya melepas helmet yang dikenakannya.

"Makasih buat hari ini" kata Nadine,

walaupun ia sempat sebal sebelumnya dengan Aletha di pagi hari tadi. Tapi ia juga harus sopan dan berterima kasih, berkatnya ia bisa membeli novel dan akan membacanya sebelum tidur.

Aletha mengangguk sambil tersenyum hangat, "Sama-sama Nadine"

"Ada yang mau ditanyain?"

Tidak, Nadine berdiri disana itu bukan berarti ingin berbicara lagi dengan Aletha, melainkan menunggu Aletha segera melajukan motornya pulang menuju rumah si pemilik pagar coklat itu. Jahat sekali.

"Engga ada"

"Yaudah, aku pulang. Maaf udah lancang bawa kamu sampai malam" balasnya, kemudian Aletha menyalakan kembali motornya lalu mengaitkan helmet itu di pergelangan tangan.

"Selamat malam Aruna" pamitnya mengangguk melajukan motor itu menuju rumah yang tak jauh dari rumah Nadine.

Nadine membalas kalimat perpisahan itu sambil memandang kepergian Aletha menuju rumahnya, "Selamat malam juga" gumamnya pelan.

Setelah memastikan Nadine masuk kedalam rumahnya, sebelum membuka pintu itu Aletha menarik kalung yang ia kenakan dilehernya berbentuk kupu-kupu dengan corak berwarna ungu kehitaman.

"Maaf sayang"

Iya, Aletha saat di acara festival tadi sengaja mengeluarkan benda itu dari balik bajunya yang tengah ia kenakan.

Sesuai saran Bunga, untuk memulihkan ingatan Nadine kembali perlu hal-hal kecil semasa dulu ditunjukkan.

Maka dari itu ia ingat punya beberapa barang couple dengan Nadine, semoga dengan itu ada kesempatan setidaknya sebentar saja Nadine untuk mengingat walau berujung gadis itu akan merasakan sakit pada kepalanya alias pusing jika dipaksa.

Tiga puluh menit berlalu setelah membersihkan badan, Nadine buru-buru menuju kamar, ia tak sabar ingin segera membuka novel barunya untuk dibaca.

Gadis mungil itu memposisikan dirinya dengan duduk, lalu mulai membuka satu halaman. Senyum manis itu timbul setelah berulang kali membaca nama dari si pemeran utama.

Sungguh, ia bisa menyelesaikan buku ini dalam sehari jika esok tak pergi bersekolah. Baru satu halaman saja ia sudah diperlihatkan dengan adegan yang membuatya mesem-mesem ga jelas apalagi sampai pertengahan nanti.

Waktu terus berjalan, sepuluh lembar baru saja Nadine baca tepat di kalimat yang merujuk kata perpisahan 'selamat malam' pikirannya jadi ingat akan kalimat itu, ia juga mendapatkannya dari Aletha setelah memastikan dirinya masuk kedalam rumah tadi.

sαmє pєrsσn! | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang