Jennie sering kali menghela nafasnya, karena sedari tadi rapat pembahasan tentang proker terbaru dari bidang 2 yaitu Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa atau biasa di singkat PSDM, belum juga berakhir.
"Yaudah gini aja, karena dari kaliannya juga masih bingung buat nentuin siapa pembicara yang bisa dan pasti datang di acara seminar nasional kita nantinya, kita keep dulu aja sampai sini. Dan temen-temen terus pastikan gimana kelanjutan dari pembicara yang sudah temen-temen hubungi, eum gue kasih waktu 4 hari deh dan di hari ke 4 nya kalian sudah ada nama pasti siapa pembicara yang akan hadir, gimana oke gak?"
"4 hari ya Jen? Tambah 1 lagi deh biar enak jadi 5 hari gitu?" celetuk Freen sambil memainkan bolpoin ditangannya dan ia juga terkekeh kecil pada Jennie.
"Coba lo tanya ketum lo tuh, dari dia baiknya gimana. Soalnya dari tadi gue liat-liat dia cuma nyebat di pojokan noh!" kesal Jennie, jujur saja kenapa ia harus dipasangkan dengan Archie di himpunan mahasiswa ini.
"Emang ketum durhaka lo Chie! Masa dari tadi yang ngeluarin pendapatnya Jennie terus, lo malah diam kek sapi ompong!" kompor Rose yang tengah sibuk dengan laporan dan surat-surat dari bidang lainnya, ya Rose berada di biro administrasi bersama Olivia dan Gracie sebagai sekretaris umumnya.
"Terus aja terus katain gue gak kerja! Gue udah nyari sponsorship ya kemarin sama anak-anak yang lain, ya kan Jeff?"
"Iya tapi lo cuma absen muka doang anjir, selebihnya mah gue sama divisi gue yang kerja!" balas Jeff, pria tampan dari bidang 3 yaitu Humas.
Mendengar hal tersebut tentunya baik dari Jennie dan anggotanya yang lain tertawa senang, karena melihat wajah memelas dan kesal dari ketua umum mereka itu benar-benar menyenangkan.
"Si bjir dari awal emang harga diri gue udah ilang di tangan kalian, terus aja pada tawa biarin, biarin!"
TOK
TOKCEKLEK
"Hai guys, I'm back again. Gimana hasil rapatnya? Udah selesai apa masih lanjut guys?" tanya Irene yang baru saja kembali dari membeli tinta printer yang habis bersama Seulgi.
"Udah udah cukup! Telat lo telat! Sana balik!" sensi Archie.
"Lah sensi banget lo tum, kenapa si tum ada apa si tum? Di apain lagi lo sama anak-anak, sini sini cerita ke gue" ujar Seulgi yang langsung mengambil posisi duduk di samping Archie.
"Gak tau gak mood!"
"Dih sok banget lo udah kayak gadis puber lo! Alay!" ledek Gracie.
"Gue duluan ya, rapatnya juga cukup sampai sini aja. Dari kalian juga udah gak ada lagi kan yang mau disampaikan ke gue atau ke yang lainnya?"
"Dari gue cukup Jen, makasih ya buat temen-temen yang sudah menyempatkan waktunya untuk hadir di rapat dadakan hari ini, karena ketum nyebelin kita yang minta dan gue gak mau jadi anggota durhaka karena gak ikutin maunya ketum, jadi maaf banget kalo kesannya dadakan dan ngebuat janji salah satu dari kita batal karena rapat hari ini, iya kan Jeh?" ucap Becca sambil menahan senyumnya.
Merasa tersindir, Jennie pun segera mengambil tasnya dan memasukan kembali pouch make up yang sempat ia keluarkan tadi.
"Ohh iya Jen, tadi gue sempet ketemu Lisa. Dia sama Jisoo terus Yunjin di lapangan basket, tapi ada satu lagi cewek nah gue gak kenal itu siapa duduk di samping Lisa"
"Lo gak bohong kan Seul?" ketus Jennie.
"Sumpah Jen, tadi gue liat belum lama dari gue parkir motor mau ke sini, kayaknya Irene juga liat deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Holding You, Holding Me
Historia CortaIntinya tentang Jennie yang sibuk dengan organisasinya dan Lisa yang sibuk dengan latihan tennis nyaa