| Prolog |

38 14 12
                                    

Angin berkobar dalam ingatannya. Kembali dengan hantaman keras. Semuanya menjadi berantakan ketika ia dihadapkan kembali pada sosok yang menghubungkannya pada pria yang pernah ia hancurkan, tidak hanya di kehidupan sebelumnya akan tetapi begitupun juga dengan kehidupannya sekarang.

Luka, tirai, lalu kembali pada takdir yang Moon Goddess berikan.

Untuk apa menghindar? Mari terjun dalam rasa sakit itu bersama.

Entah kebahagiaan atau rasa pedih sekalipun, ia akan tetap berdiri pada egonya. Gigih dalam apa yang telah menjadi tujuannya. Wanita itu akan menghalalkan segala cara agar dirinya bisa naik lebih tinggi. Apapun akan ia lakukan sekalipun menjadi dewi kegelapan. Sekalipun ia harus menukar jiwanya dengan iblis.

Jika seandainya aku melarikan diri saat itu, apakah aku akan bertemu dengan pria ini?

Tatapan kosong saling terarah satu sama lain. Hampir menuju menit kelima di saat keduanya memilih untuk bungkam. Ruang hampa yang menjadi semakin dingin. Di tempat yang tak seharusnya wanita itu datangi, mini bar di kediaman pribadi Tuan Muda Vantkoo.

Evelie Ra Mashmell, tersenyum setelah guncangan menerpa diri dan seisinya. "Apakah kau ingin segelas anggur ini? Kelihatannya tidak buruk, bukan?" Manik cantiknya tak luput sedikitpun dari sosok pria dihadapannya. Tengah menganggap ruang ini seolah miliknya juga.

Leovant Koo Evanisto, sosok yang senantiasa menjadi wadah atas kekejaman wanita jelmaan neraka itu. Dari awal kedatangannya, sedikitpun tak luput dari pandangan. "Sepertinya masih ada ruang kosong untuk masuk ke tenggorokanmu," timpalnya tak kalah congkak pun angkuh dengan senyuman yang terbilang cukup ramah di sudut bibir tebalnya. Sangat tidak asing untuk masuk dalam pikiran Liera. Melihatnya saja, seolah Leo berhasil mencabik hatinya dengan katana.

Tidak, mungkinkah ....

"Sepertinya kau punya cukup waktu untuk melarikan diri, rupanya."

Kami benar-benar telah bertemu kembali?

"Apa kau ingin bermain api juga?"

Karena kami memiliki hubungan buruk yang tidak bisa kami hindari.

"Atau mungkin, air terjunku?"

Sampai kapanpun.

To Be Continued.








D I S C L A I M E R
Copyright ©nadhealeer_ | 2024

Cerita ini hanya fiktif belaka.
Tidak terkait dengan kehidupan nyata tokoh [Xodiac and Enhypen]. Sama sekali tidak bermaksud menyinggung dan menjelekkan pihak mana pun. Ini hanya fiksi. Dibuat semata-mata hanya untuk hiburan. Jadi, dimohon dapat membedakan mana yang nyata atau haluan belaka.

Segala sesuatu tentang Lilith atau hal lain yang berbau mistis, itu tidak sepenuhnya terkait dengan mitologi Yunani dan sebagainya. Jadi jangan terlalu dianggap serius, ya.

Terdapat sedikit-banyak hal kata-kata dewasa secara implisit maupun eksplisit di beberapa bagiannya. Terutama bagi pembaca yang berusia kurang dari 17 tahun. Mohon bijak dalam membaca dan menyikapinya.

Dilarang keras menjiplak, apalagi menulis ulang!

A LEOVANT KOO EVANISTO FEAT. LAVYLES NIKI ELCOUNT FANFICTION.

[A. ROMANCE FANTASY DARK ANGST]

LILITH
❝JADILAH API ATAU AIR TERJUNKU.❞

❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lilith • Leo Xodiac ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang