"sesuatu yang datang, pasti akan pergi"
-Ara
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
."HAH?!"
"Gue dimana, ini dimana anjir. Tapi kok, kek engga asing yah?"
Entah sejak kapan gadis itu nampak seperti linglung, ia tampak bingung dengan sekelilingnya. Tampak seperti kantor sekolah, atau mungkin iya?
"HAH!!" kaget nya dengan beranjak dari duduknya, membuat hampir semua guru terkejut. Kini ia menjadi pusat perhatian, bahkan ia sempat melirik ke arah sebelah kanan nya, disana ia melihat murid cewe yang tampak berantakan tengah menangis. "Lu siapa?" tanya nya yang didapat tatapan aneh oleh orang-orang disana.
"Ini dimana?"
"Terus juga, ngapain gue pake seragam sekolah?"
Aah~ ini benar-benar membuat nya bingung, apa yang sebenernya terjadi pada nya sekarang, apa ini efek dari benturan tadi? tapi jujur, Ara engga sengaja kok ketiduran dikelas nya Pak Mamad, maka nya Pak Mamad ngelempar spidol.
"Pak Mamad mana? ini bukan ruang kelas deh, dan juga kenapa dia? dia nangis kenapa?"
Hening.
Semua orang masih terdiam. Bahkan, murid cewe yang ada disebelahnya pun kini sudah berhenti menangis dan ikut menatapnya heran, apakah ia sudah gila? pikirnya..
"Aca kamu ini kenapa?"
"Aca? Aca siapa bu? nama saya Ara" jawabnya tidak terima, enak aja ganti-ganti nama orang, minimal potong kambing dulu kek baru ganti nama.
"Kak Aca, kak Aca gapapa?" tanya murid itu lembut, seperti dilembut-lembutkan...menjijikkan, pikir Ara.
"STOP!!"
"Jangan panggil gue Aca, Aca siapa tod? nama gue itu Ara, enak aja lu ngubah nama gua. Potong kambing dulu dong, baru bisa ganti nama gue, sekate-kate lu semua" sahutnya dengan angkuh, mengangkat alis kanan dan kirinya, tak lupa senyuman cringe khas Ara. "Udah deh lupain, btw gue dimana?" tanya Ara lagi.
"Kamu di sekolah, dan sekarang kamu lagi di kantor karena kamu udah bully Icha, saudara mu sendiri. Kamu ini bagaimana Aca, saudara mu sendiri saja kamu bully" jawab salah satu guru di sana, atau mungkin lebih tepatnya yang menjawab adalah guru BK.
"Bu, sejak kapan saya sekolah lagi? saya udah lulus tahun 2023 kemarin dan ini udah tahun berapa, masa saya balik jadi murid lagi setelah apa yang saya lalui buat cepat-cepat lulus. Masa saya harus belajar lagi, ketemu guru-guru lagi, ketemu tug—".
" Sudah hentikan. Ibu tidak ingin mendengar alasanmu, sekarang kamu Ibu hukum lari lapangan sebanyak 200 kali. Cepat!!"
Ara melotot kan matanya kaget, pasalnya ia dihukum tanpa melakukan kesalahan. Kalau sampe Papa nya tahu anak nya diperlakukan seperti ini, bisa bisa rata nih sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA YANG TERTUKAR
Dla nastolatkówMeyrha Arseliona kerap dipanggil Ara itu tanpa sengaja bertukar jiwa dengan orang asing. Bagaimana bisa Ara yang dirinya sudah berstatus mahasiswa di kampus UGM kini kembali menjadi siswi di SMAN DELAPAN yang tidak lain adalah Meycha Rembulan Aldeba...