07

76 12 1
                                    

~Happy reading~
.

.

.

Helaan nafas terdengar dari belah bibir Reksa. Ia memutuskan untuk berendam sebentar agar menghilangkan perasaan malu juga canggung yang sedang dirasakan nya.

"Kejadian macam apa tadi, huh?!"ucap Reksa dengan perempatan di kening nya muncul juga pipi yang merona.

Flashback

Reksa masih mengatur nafasnya terdiam. 'menarik, haruskah ku coba?' batin Reksa bersmirk.

'sepertinya tidak masalah' batin nya.

Reksa dan Damian saling bertatapan keduanya terhanyut dalam tatapan mereka, hingga entah siapa yang pertama sampai bibir keduanya akan bertemu hingga, ketukan pintu terdengar menghentikan kegiatan dua sejoli itu.

Damian beranjak dari kasurnya. Sementara Reksa mencoba menetralkan mimik wajahnya, karena ia sedang menahan malu.

Pintu dibuka, "Ada apa?"ucap Damian menatap datar Liam anaknya yang berekpresi sama dengannya.

"Sesuatu terjadi di perusahaan, dan Daddy yang harus turun tangan!"ucap Liam serius.

Tatapan Damian menjadi serius, "kita pergi, Daddy akan berganti pakaian terlebih dahulu. Kau tunggu dimobil!"ucap Damian yang diangguki Liam.

Ia masuk ke dalam kamar nya. Melihat Reksa yang duduk disana tanpa sadar membuat ujung bibir nya tertarik.

Ia berjalan ke arah Reksa lalu mengusap kepalanya Reksa. "Daddy ada urusan dulu, kamu bisa menunggu disini atau... kamu boleh ke kamar mu dulu"ucap Damian lembut.

Reksa terdiam ia mendatarkan wajahnya tanpa berlama-lama ia beranjak dari kasur menuju pintu tidak lupa dengan menutup nya dengan 'sedikit' lebih keras.

Bruk

meskipun ekspresi nya datar tapi ujung telinga nya berwarna merah.

Damian hanya terkekeh melihat tingkah laku anak bungsu nya itu.
.

.

.

Reksa berjalan menuju kamarnya dengan perasaan dongkol. Saat akan berbelok ia menubruk dada Zaynal yang kebetulan akan berbelok dari arah berlawanan.

Ia sedikit terhuyung tapi ia masih bisa menyeimbangkan tubuhnya. ia mendongak dan menatap datar abang nya. Zaynal mengangkat sebelah alisnya lalu melipat kedua tangannya saat adik nya ini memberikan tatapan datar kearahnya.

Saat Reksa akan melanjutkan langkah nya tapi Zaynal terus menghalangi nya. Dengan kesal ia mendorong tubuh Zaynal ke tembok dengan memegang kerah bajunya.

Reksa menatap tajam Zaynal "Jangan halangi jalan gue!"ucap Reksa dingin.

Zaynal mengangkat sebelah alisnya. ia melipat kedua tangannya "silahkan"ucap Zaynal dengan tangan yang mempersilahkan (gitulah ya?).

Reksa mengrollingkan matanya malas. Ia pun pergi meninggalkan Zaynal menuju kamarnya.


TBC.


WKWKKW SORRY GUYS IM SORRY HEHE😣🙏

Janlup votmen nya 🌟🌟🌟

Thank you 😊

Perubahan Terhadap REKSA ||ON GOING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang