hukuman si Osis

277 34 2
                                    

————
———————
————

Setelah selesai pembicaraan di rooftop, Nick membawa Reksa ke ruang Osis yang
katanya akan di beri hukuman?.

Menghela nafas panjang, ayolah, Reksa bosan dari tadi hanya duduk menunggu Nick menyelesaikan pekerjaan Osis nya.

Reksa melihat Nick yang masih sibuk dengan berkas-berkas ditangannya, ia sudah kesal bangkit dari duduknya menuju arah meja Nick. Reksa menggebrak meja itu dengan keras sampai berbunyi.

Brak

"Cepat apa hukumannya, bosan gue lama-lama liat wajah Lo!"ucap Reksa dingin menatap tajam Nick.

Nick membalas tatapan itu dengan wajah datarnya, lalu terkekeh, jika itu orang lain maka kepala orang itu akan dipastikan berpisah dengan badannya.

"Kau mau hukuman mu sekarang?"tanya Nick bangkit dari duduknya.

Nick mendekatkan tubuhnya ke arah Reksa, Reksa yang melihat itu gugup tapi tertutupi oleh wajah datarnya.

Reksa mundur selangkah saat merasakan hidung mereka bersentuhan.

"Mau apa Lo, bilang aja hukumannya apa biar cepet babi!"ucap Reksa.

"Kau mau hukumannya kan? Hm!"tanya Nick meraih tangan Reksa.

Reksa melepaskan cekalan pada tangannya, menatap Nick dingin.

"Apaan cepet lama Lo!!"ucap Reksa.

Bukannya menjawab Nick malah duduk kembali ke sofa yang ada disana.

"Kemarilah, Reksa!"titah Nick menepuk pahanya.

Reksa yang melihat itu memutar bola matanya malas. Berjalan ke arah Nick tapi bukannya duduk dipangkuan Nick ia malah duduk di pinggir Nick, mana mau dia dipangku.

Nick yang melihat itu hanya bisa menarik nafasnya agar banyak bersabar.

"Pekan nanti aku mau pergi ke pasar malam dengan mu"ucap Nick menatap Reksa.

huh?

Melihat wajah bingung Reksa, ia berbicara lagi.

"Itu hukumnya"tambah Nick.

Reksa yang mendengar itu berdecih"ck, untuk apa dan kenapa harus gue, gue gak mau!!"ucap Reksa menolak menatap tajam Nick.

"Itukan hukuman mu, jika tidak mau aku akan memanggilmu ke ruang bk!"ancam Nick sambil bersedekap dada.

'Ck, sial' batin Reksa.

"Terserah"ucap Reksa malas.

Mendengar itu Nick ber smirk tipis.

"Jadi?"tanya Nick sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Ck, iya gue mau!"ucap Reksa kesal melenggang pergi dari ruang osis itu, meninggalkan Nick yang sedang menatap punggung nya dengan tatapan yang sulit diartikan.
.

.

.
brumm

brumm

Suara deruman motor terdengar dihalaman mansion yakni kediaman Reksa. Melepas helm lalu memarkirkan motornya di garasi.

berjalan memasuki pintu masuk mansion ia akan berganti pakaian seragam ini dengan pakaian santai terlebih dahulu.

Selesai mengganti pakaian dengan kaos putih juga celana training hitam, kemudian berjalan ke arah dapur untuk makan ia sangat lapar.

"Bi, Ck, dimana si bibi itu!?"tanya Reksa kepada bodyguard yang disana.

"emm it-u a-anu maid yang memasak pulang lebih awal"jawab bodyguard itu ketakutan karna tatapan tajam dari anak atasan nya.

Mendengar itu Reksa bingung, kenapa pada pulang awal?.

'Ck, gue harus pergi ke resto gitu masaa' batin Reksa karna gimanapun ia sedang malas.

"Ya sudah, sana pergi!"usirnya.

'Mau gimana lagi' batinnya pasrah.

Dengan lesu ia pergi meninggalkan dapur itu menuju kamarnya tapi saat melewati ruang tamu terlihat abang pertamanya sedang duduk dengan laptop di pahanya.

'dia? ah tidak mungkin dia mau memasakkan ku' batinnya lesu.

Ia berjalan ke arah abang ke-1 nya itu dan duduk di samping nya?. Coba dulu gak sih, entah lah ia jadi ingin melihat wajah abangnya, ugh dia tampan.

menggeleng kan kepala nya agar pikiran itu hilang.

"Kenapa?"tanya Liam.

terkejut saat mendengar suara abangnya ia menoleh.

"Tidak bukan apa-apa" ayolah ini sangat canggung sudah lama ia tidak berkomunikasi dengan abang nya.

kruukk

sunyi

malu? ya gue malu banget bangsat.

Mendengar itu wajah Reksa memerah, sungguh ini malu banget.

"Tunggu disini!"ucap Liam.

Reksa hanya mengangkat alisnya saja, setelah menunggu beberapa menit Liam kembali dengan membawa nasi goreng dengan segelas air putih ditangannya.

Liam menyimpan nasi goreng itu di meja begitu pula dengan air nya.

"Makanlah!"ucap Liam.

Tanpa menolak Reksa pun memakan nasi goreng itu dengan lahap, ia sedang lapar.

'Ini enak' batin Reksa.

Asik dengan makanannya tanpa ia sadari ada sepasang mata menatap nya.

errg

"Uh gue kenyang"ucap Reksa pelan namun masih terdengar oleh Liam.

Melihat ke arah Liam yang ternyata sedang menatap nya apakah dari tadi?.

"Makasih"ucap Reksa berdiri dari sofa nya.

Belum sempat melangkah sebuah tangan menarik tangannya lalu terduduk kembali disofa? bukan melainkan dipangkuan....

abangnya? oh tidak ternyata dia...

Daddy nya!!

Damian

Tbc.

hahaha sorry baru up sekarang guys baru instal wp lagi haha😂, aku pikir gak bakal ada yang baca soal nya cerita nya gak jelas banget wkwk😭.

enjoyy guyss.

janlup votemen nya woyy 🌟🌟🌟😘.

Perubahan Terhadap REKSA ||ON GOING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang