𝟐 : 𝐍𝐨𝐬𝐭𝐚𝐥𝐠𝐢𝐚

5 2 0
                                    

𝓟𝓮𝓷𝓹𝓪𝓷𝓭 𝓹𝓻𝓮𝓼𝓮𝓷𝓽


.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Semenjak karirnya melejit, tidak ada sedikitpun terlintas dalam benak Ilona tentang rumah ini.

Mungkin karena dia terlalu sibuk, mungkin juga karena dia memang tidak berniat lagi mengingatnya, Ilona tidak tahu pilihan mana yang tepat, tapi rumah ini benar-benar tidak pernah terlintas sekalipun dalam pikirannya.

Tapi kini, setelah satu dekade lamanya, melewati puluhan musim dan lika-liku perjalanan hidup, Ilona berdiri disini, di depan gerbang berkarat namun masih terawat, di hadapan rumah masa lalu dengan sejuta kenangan masa kecil yang mulai mengabur dalam ingatan.

Ilona perlahan mendorong daun pintu, melangkah masuk menuju halaman. Dia terkesima sesaat, matanya berputar memperhatikan segala tempat, penuh kekaguman. Walau sudah sangat lama sejak terakhir kali dia datang, tempat ini tidak memiliki terlalu banyak perubahan.

Halaman luas berumput hijau masih sangat bersih dan terawat, seperti memang dipangkas secara berkala. Gemericik air mancur menarik perhatiannya. Dia menoleh, menatap patung cupid yang tampak usang tapi masih berfungsi dengan baik, bahkan air dalam kolam juga sangat bening dan bersih. Ilona berjalan mendekati kolam itu, terkejut mendapati enam ekor ikan Koi kesayangan Ayahnya dulu masih terawat dengan baik, meski tidak yakin mereka adalah ikan yang sama.

Angin berhembus pelan membawa semerbak harum bunga-bunga, memabukkan penciuman siapa saja, termasuk Ilona yang langsung menoleh. Bunga-bunga mawar dan anggrek bermekaran, berbagai warna dan jenis di sebidang tanah yang di buat taman, tempat kesayangan mendiang Ibunya.

Ilona tertegun sesaat, kedua matanya mulai menjelajahi seluruh sudut yang bisa dijangkau dari rumah itu dan menyadari sesuatu. Rumah ini terlalu bersih untuk sebuah rumah yang telah ditinggalkan lebih dari sepuluh tahun.

Tidak hanya halaman yang tampak di rawat, tapi juga bangunan tua itu. Ilona baru menyadari, tidak ada sedikitpun debu menempel pada rumah ini, bahkan kaca-kaca ukir jendela masih tampak mengilap.

Apa ada seseorang yang tinggal disini?

Ilona melangkah hati-hati, melewati halaman, berjalan menuju pintu depan. Ada sedikit keraguan saat memencet bel, beberapa kali, namun tetap tidak ada jawaban. Ilona berniat berbalik dan pergi ketika seorang wanita tua muncul dari arah belakang, mengejutkan Ilona.

𝐈𝐥𝐥𝐮𝐬𝐢𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang