Malam hari yang harusnya di gunakan untuk beristirahat atau menghabiskan waktu dengan keluarga, berbeda dengan Shotaro yang harus mendapat amarah dari ayah nya.
"Kenapa kau tidak belajar Sakuya?" tanya Mark
"Aku belajar ayah sungguh" jawab Sakuya
"Kalau kau belajar kau pasti akan mendapat nilai sempurna!" bentak Mark
"Maaf ayah" lirih Sakuya
Mark lempar kertas ujian Sakuya, tertulis nilai Sakuya 92, peringat kedua nilai tertinggi di kelas.
"Kau bahkan tidak masuk les bahasa jepang, kemana kau pergi?" tanya Mark menahan amarah nya.
"Ayah bertanya pada mu Sakuya" ulang Mark
"Aku mengajar Sakuya ke mall" bukan nya Sakuya melainkan Haechan
'Berani sekali mereka membohongi ku' batin Mark
"Masuk ke dalam kamar mu dan belajar, perbaiki nilai mu" titah Mark
"Bunda" gumam Sakuya melihat Haechan
"Pergi lah nak, tidak apa" ujar Haechan mengecup kening Sakuya
Setelah Sakuya masuk kedalam kamar nya, Mark langsung menarik tangan Haechan menuju kamar mereka.
Mark mendorong Haechan ke tembok lalu mencekik leher Haechan, Haechan mulai terbatuk, dengan wajah yang memerah.
"Berani sekali kau berbohong kepada suami mu Haechan!" bentak Mark
"Le-lepas" Haechan sedikit susah bicara karna cengkraman Mark begitu kuat
Mark melepaskan cekikan nya, membanting gelas yang ada di atas meja, meluap kan rasa kesal nya.
"Sakuya pergi dengan Jeno kan?" tanya Mark dengan tatapan dingin nya
"JAWAB!" bentak nya
"I-iya" gugup Haechan menahan tangis nya
"Harus ku lakukan apalagi supaya kau mengerti dan menurut Haechan, kau selalu memancing emosi ku, kau ingin kembali kepada mantan kekasih mu Jeno itu hah!?" ujar Mark
"Maaf hiks maaf" isak Haechan dengan menggosok kan kedua telapak tangan nya.
"Tidur" titah Mark kepada Haechan
Haechan berjalan menuju sisi ranjang lalu mulai merebahkan tubuh nya, menahan isak tangis nya, lehernya sakit mungkin itu akan berbekas esok hari.
Pikiran Sakuya tertuju pada bunda nya, bahkan rasanya susah untuk konsentrasi saat belajar.
"Padahal nilai ku sudah sangat bagus, tapi kenapa ayah selalu menganggap itu kurang, kapan ayah akan mengakui usaha ku"
"Bunda berbohong demi diri ku, bahkan hari ini bunda melindungi ku saat ayah akan memukul ku" Sakuya bicara dengan diri nya sendiri, untuk keluar kamar saja Sakuya tidak punya nyali apalagi menolong bunda nya.
"Hari ini ada ujian?" tanya Mark di meja makan
"Emm, ada ayah" jawab Sakuya dengan mulut yang sedang menguyah roti
"Habiskan dulu di mulut, baru bicara sayang" sela Haechan
"Maaf bunda" Sakuya kembali melanjutkan sarapan nya dengan tenang begitupun Mark
"Ayah" panggil Sakuyasaat akan masuk ke dalam mobil nya
"Kali ini aku akan mendapat kan nilai sempurna untuk ayah" lanjut nya
"Harus" ujar nya lalu masuk kedalam mobil dan pergi meninggal kan perkarangan rumah menuju kantor nya.
"Jangan terlalu memaksakan, tidak apa kalau Sakuya tidak mendapat nilai sempurna bunda tetap bangga" ucap Haechan sebelum Shotaro berangkat ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
black cage (markhyuck)
RandomHaechan yang harus menjalani rumah tangga dengan kekerasaan dan paksaan dari suaminya Mark Jung. Bukan nya Haechan tidak mau mengakhiri hubungan yang tidak sehat ini, tapi orang tua nya yang lebih percaya kepada Mark, meloloskan diri dari Mark Jung...