01. Awal Mula

208 25 4
                                    

[ Bagian Satu ]

°
°
°
°
°
°

Seorang gadis cantik mulai menuruni satu persatu anak tangga di rumahnya. Tubuhnya yang mungil sudah terbalut celana cutbray jeans dan kaus polos berwarna hijau tua, itu yang membuat gadis ini sangatlah cantik dipagi ini. Ia menghampiri sang ibu yang tengah memasak di dapur.

"Selamat pagi, ibu ku sayang. Dian hari ini kesiangan hehe, maaf jadi gak bisa bantuin ibu"

Diana Herliza Asmaranti Rahandika, biasa dipanggil Dian. Gadis cantik yang sekarang tengah kuliah di Universitas Indonesia. Bulu mata yang lentik, kulit putih nan bersih, bibir pink serta wajah yang mulus tanpa adanya bekas jerawat.

"Tidak apa apa, sayang. Sarapannya sudah jadi, ayo kita sarapan dulu" ucap Ambar, ibu Diana.

"Waduh bu, kayaknya aku udah telat deh. Aku pergi sekarang ya bu" ucap Diana sambil menyalami ibu nya dan langsung berlari meninggalkan ibunya diruang makan.

"Sudah umur 22 tahun tapi kamu masih saja susah bagun pagi, Nak. Sampai kapan pun dimata ibu kamu tetaplah gadis kecil yang manja" ucap pelan Ambar sambil melihat Diana yang sedang buru buru memakai sepatu.

***

Hari sudah menunjukkan pukul 7 malam. Diana dan kedua orang tua nya sudah berada dimeja makan untuk makan malam bersama.

"Diana.. Besok kamu tidak kemana mana kan?" Tanya Rahandika, Bapak Diana.

"Lho pak, diana kan sudah ada janji sama Rina untuk belajar bareng setelah pulang kampus, untuk ujian tengah semester lho pak" Balas Diana yang tengah makan nasi goreng buatan ibunya

"Bisa dibatalkan, Di?" Tanya Ambar

"Yah bu kenapa dibatalkan? Ini penting bu, untuk ujian tengah semester" Jawab Diana dengan melas dan bingung kenapa harus dibatalkan.

"Tapi ada yang lebih penting dari itu, Diana" Ucap Rahandika yang mencoba untuk meyakinkan Diana dan membatalkan acara belajarnya itu

"Yasudah, besok acara kamu sama rina dibatalkan saja ya, Di. Bapak dan Ibu ada undangan acara, yang undang itu Pak Baskhara dan Istrinya, Ibu Lucy. Tidak mungkin kan ditolak, secara mereka kawan baik bapak mu terutama Pak Bayu" ucap Ambar yang melihat Diana sudah murung.

"Tapi bu.." Belum selesai bicara, omongan Diana langsung dipotong oleh Rahandika.

"Sudahlah, Di. Pokoknya kamu besok malam wajib ikut, lagi pula belajar mu itu kan bisa dilakukan saat kita sudah pulang dari acara, tidak perlu kerumah Rina" Ucap Rahandika yang sudah mulai lelah mengahadapi Diana yang susah sekali diajak pergi.

"Yasudah pak, Dian ke kamar dulu ya" ucap Diana dengan sedikit kesal. Diana sejujurnya sangat tidak ingin ikut bila diajak oleh orang tua nya ke acara yang memang disana isinya orang tua semua, menurut Diana itu sangat membosankan.

***

Pagi ini saat Diana ingin berangkat ke kampus, tiba tiba saja ibu diana menghentikannya, dan bicara soal...

"Ibu, Dian berangkat sekarang ya bu" ucap Diana sambil celingak celinguk ke arah dapur karna sang ibu sedang memasak.

"Eh tunggu, Di. Ini ibu ada sedikit uang untuk kamu beli baju dan pergi ke salon ya" ucap Ambar sambil berjalan ke arah Dian.

"Satu juta? Untuk apa bu?" Tanya Dian sambil menerima uang tersebut.

"Untuk menambahkan kecantikkan kamu nanti malam. Disana akan banyak tamu tamu lainnya, ibu mau kamu nanti akan menjadi yang paling cantik disana" ucap Ambar sambil menaruh tangan nya dipundak Diana.

Diana hanya tersenyum melihat ibunya bicara seperti itu. Diana termasuk wanita yang tidak terlalu repot dan heboh soal pakaian, selagi menurut dia pakaian itu sopan dan nyaman, ia akan pakai.

*****
Mall


"Ini dia, Di" ucap Rina sambil menunjuk sebuah toko baju yang 'katanya' pakaian disana bagus bagus.

Saat Diana sedang memilih baju, Rina seringkali menawarkan baju pilihannya kepada Diana. Tapi semuanya ditolak oleh Diana dengan alasan "ini terlalu terbuka, Rin. Lo kan tau gue gak terlalu suka pakai pakaian yang terbuka. Kayak orang baru kenal aja"

"Sebenarnya baju yang lo mau tuh yang gimana sih, Di? Kayaknya gue salah terus dari tadi" ucap Rina yang sudah lelah melihat Diana yang sudah hampir 1jam ditoko itu dan belum ada satu pun yang diambil.

"Nah yang ini kayaknya bagus deh, Di" ucap Rina sambil memegang baju tersebut dan menempelkannya pada tubuh mungil Diana.

"Berapa harganya, Rin?" Tanya Diana

"500 doang murah ini, yaa buat cewe secantik lo, pake yang murahan dikit gak papa deh. Orang cantik mau pake baju mahal ataupun murah tetap terlihat cantik kok, Di"

Diana hanya diam dan memperhatikan baju itu. Dan dari ekspresi wajahnya pun tidak jelas, antara suka dan tidak suka.

"Kenapa lagi, Di? Masih kurang tertutup?" ucap Rina

"Yaudah gue ambil ini deh" balas Diana. Rina yang mendengar itu langsung senang bukan main, karena sudah 1jam mereka disana akhirnya ada baju yang dipilih oleh Diana.

Saat sudah keluar toko dan turun eskalator, ada segerombolan orang dari lawan arah mereka yang main lewat tanpa sadar ada dua wanita didepannya, yang membuat satu totebag belanjaan Diana tertinggal satu.

***
Di Parkiran


Saat hendak masuk mobil, Diana menyadari seperti ada yang kurang. Benar saja ternyata yang hilang adalah totebag baju yang akan dipakai nanti malam.

"Eh, Rin. Kayaknya totebag gue ada yang jatuh deh"

"Waduh, Di. Kan hari ini gue harus ketemu guru killer, masa telat" ucap Rina yang sudah berada di depan pintu mobil

"Yaudah lo duluan aja, gue bisa naik angkutan umum kok" Kebetulan di hari itu Diana memang tidak membawa mobil, jadi ia menumpang di mobil Rina.

"Lo beneran nih bisa gue tinggal?" Ucap Rina dengan tidak yakin bahwa Diana bisa ditinggal sendiri. Wanita secantik Diana kalau ditinggal sendiri, sangat bahaya.

"Bisa Rina... Jangan khawatir gitu ah, gue bisa jaga diri kok" balas Diana yang mencoba untuk meyakinkan Rina bahwa dirinya bisa kok ditinggal sendiri.

Setelah Diana bicara seperti itu, Rina pun mengiyakan dan meninggalkan Diana, Sendirian. Saat ia kembali ke dalam mall, ia bertemu...

***

Segini dulu cukup kan guys? 😌

Vote agar Author semangat dan bisa secepatnya up lagi ya guys😉🤍

Maaf jika masih ada kesalahan dalam penulisan kata ya kawan, maklum pemula😃

Ig Author : @/mcflurallery

Dm aja kalau admin ada kesalahan ya😉🤍  Love u🫶🏼

Diana Et Son Amour [ ENDING ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang