01

2.9K 253 6
                                    

Bruk

"Cerita gila" gumam seorang gadis cantik dengan tubuh yang bergidik ngeri.

Temannya yang duduk di depan gadis itu sontak mendelik tidak terima saat buku novel miliknya dibuang begitu saja.

Dengan kesal, dia memukul lengan sang teman hingga membuatnya meringis.

"Lo tu ya! Udah minjem bukannya tau diri!" Gerutu gadis itu sembari mengambil buku novelnya yang jatuh tergeletak di lantai Cafe.

Althera Fahira, gadis yang menjadi pelaku dari kekesalan temannya hanya bisa menyengir tidak bersalah.

"Lagian gue kesel sumpah. Ini cerita tergila yang pernah gue baca, Sa!" Ujarnya menggebu gebu pada temannya yang bernama Vesa.

Vesa menyantap minumannya dengan hikmat sembari mendengarkan keluh kesah sang teman.

"Gila aja ceweknya nikah sama 5 cowok yang gilanya gak ketolong! Dan satu lagi! Ini fiksi dari dunia belahan mana? Kenapa presentase cowok lebih banyak dibanding cewek? 80/100 anjir lah!" Sungut Thera lalu meneguk jus nya karna merasa haus setelah berkeluh kesah.

"Udah?" Tanya Vesa pada Thera.

"Udah"

Vesa mengangguk sekilas lalu memukul meja Cafe. Dan sedetik kemudian dia meringis malu karna semua mata memandang ke arahnya.

"Bego" cibir Thera sinis yang tidak dihiraukan oleh Vesa.

"Lo harus tau, Ra. Inilah yang buat ceritanya rame. Semua tokoh gila itu berhasil narik banyak peminat, termasuk gue" ujar Vesa dengan wajah serius yang membuat Thera mendengus.

"Ya tapi gak segila ini juga. Gue malah ngeri sama cinta cowok-cowoknya. Mereka ambisi banget buat dapetin Sesil sampe ngebantai keluarga dia demi bisa sama-sama" balas Thera dengan tubuh yang merinding saat teringat Scene tersebut dalam novel.

"Itu namanya Redfleg, Thera" ujar Vesa yang membuat Thera mengernyitkan dahinya bingung.

"Redfleg apa?"

"Redfleg itu bendera cinta~" jawab Vesa dengan senyuman lebarnya yang membuat Thera bergidik ngeri.

Sepertinya temannya ini mulai menggila.

Thera beranjak dari duduknya dan pergi dari Cafe itu tanpa menghiraukan panggilan Vesa.

Dia berjalan menuju mobilnya yang terparkir.

Setelah membuka pintu mobil, Thera terdiam sejenak lalu tersenyum miris dengan mata yang terpejam.

Dor!

"AAAA!!"

"ASTAGA ADA PEMBUNUHAN!!"

Thera terjatuh dengan darah yang mengalir bebas dari kepalanya setelah peluru itu mengenainya.

Senyuman mirisnya masih menghiasi wajah cantiknya.

Inilah akhir yang dia tunggu.

Kematian.

Akhirnya mereka membebaskannya.

"Terimakasih Tuhan" bisik Thera lalu disusul dengan kegelapan.

Kesadaran gadis itu terenggut.

Althera Fahira, gadis yang memiliki sejuta trauma dibalik senyumnya kini telah tiada dan menyisakan penyesalan yang akan datang untuk semua orang.

"ALTHERA!!"



____________________
Bersambung...

ALTHERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang