09

1.8K 333 32
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
_______________________

Dengan cepat, Thera menarik tangannya hingga kecupan itu terlepas.

Dia menatap tajam pada Hilga yang kini sudah berdiri dengan senyuman manisnya.

Lancang sekali pria ini.

"Gue gak kenal" ketus Thera lalu menarik tangan Risna yang sedari tadi tercengang.

Dia ingin pergi dari sana, namun Hilga lebih dulu menahan tangannya.

"Jangan kurang ajar ya lo!" Sentak Thera seraya menghempaskan tangan Hilga dari tangannya.

Hilga yang diperlakukan seperti itu melunturkan senyumnya, dia menatap sedih pada Thera yang terlihat marah padanya.

"Aku salah apa, Sayang? Aku kangen sama kamu, makanya aku samperin kesini. Udah bertahun-tahun kita LDR, dan sekarang kamu pulang, udah seharusnya aku nemuin kamu buat ngelepasin rindu. Tapi kamu malah marah" ujarnya sendu.

Thera yang mendengar itu semakin dibuat geram.

Karna ucapan pemuda gila itu, semua orang menggunjing dirinya.

"Jadi ini alasan lo nolak cowok tadi, Ra? Lo udah punya pacar?" Tanya Risna yang mulai paham dengan situasi sekarang.

Thera sontak menggeleng.

"Gue-

"Gue paham kok, Ra. Tenang aja, gue bakal dukung lo sama pacar lo" sela Risna menatap prihatin pada Thera.

Mungkin Thera salah satu korban dari perjodohan keluarga.

Jika itu memang benar, Risna akan mendukung Thera bersama dengan cintanya.

Hilga yang mendengar itu sontak tersenyum lebar.

"Ayo sayang, kita pulang" ajaknya seraya meraih tangan Thera.

Baru saja gadis itu ingin menghempaskan tangan Hilga, pemuda tersebut lebih dulu merangkul pinggangnya.

Thera melotot tidak terima.

"Gue pinjem Althera ya" ujar Hilga pada Risna yang kini mengangguk cepat.

Thera menahan langkahnya agar tidak ikut tertarik oleh Hilga yang akan membawanya ke mobil.

"Lo gila ya?! Lo penculik kan?! Dasar cowo sialan!- ASTAGA!!" Thera dibuat syok saat tubuhnya digendong begitu saja oleh pemuda gila ini.

Tidak hanya Thera yang terkejut, namun semua orang yang masih menyaksikan keintiman mereka.

"Kita selesain semuanya di mobil, sayang" ujar Hilga lembut yang membuat Thera sadar dari keterkejutannya.

"TOLONG-

Brak

Teriakan Thera seketika menjadi senyap setelah Hilga menutup pintu mobilnya setelah menempatkan gadis itu dengan baik.

Hilga beralih menatap semua murid yang masih menatapnya cengo.

"Gue duluan guys! Biasa, mau bujukin cewe gue yang lagi ngambek!" Serunya lalu terkekeh.

Pemuda itu pun berlari mengitari mobilnya dan masuk kedalam.

Mobil Hilga pergi dari pekarangan sekolah, meninggalkan semua orang yang masih bingung dengan situasi saat ini.

Kembali pada Thera yang kini tengah memukuli Hilga habis-habisan hingga sang empu dibuat mengeluh.

"Aduh! Duh! Sakit sayangg, ih kasar banget" keluh Hilga yang semakin membuat Thera melotot marah.

ALTHERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang