Tandai typo✓
Happy reading~
_______________________"Kita ngapain sih harus kesana, Ma? Yang ada kita cuma dapet penghinaan. Lagian kita juga gak dipentingin sama mereka, jadi buat apa pake nyapa segala?"
"Aura, bagaimanapun mereka juga keluarga kita" sahut seorang wanita dewasa yang mulai lelah dengan perdebatan sang anak.
"Keluarga apaan? Sejak Papa meninggal, emang mereka ngurusi kita? Nggak! Kita hidup karna harta yang Papa tinggalin bukan karna belas kasihan Rhodes!" Sentak Aura yang mulai emosi.
"AURA!!" Aura terdiam saat sang Mama membentaknya.
Rani juga terdiam kaget karna bentakan itu keluar begitu saja dari mulutnya.
"Aura, Mama-
"Sekarang Mama bentak aku cuma karna belain keluarga Rhodes itu?! Sebenarnya apa yang ada dipikiran Mama?! Mereka sama sekali gak pernah anggap kita keluarga! Jadi berhenti nyari muka sama mereka!!"
"AURA! AURA!!" Teriak Rani, memanggil sang putri yang kini berlari keluar rumah.
Dia memijat dahinya yang berdenyut.
Rani adalah istri dari putra pertama Orlando, Fernando.
Fernando menikahi seorang janda anak satu, karna itulah keluarga Rhodes tidak menyetujui pernikahannya. Namun Fernando tetap dalam pendiriannya, pria itu bahkan memilih keluar dari Rhodes dan hidup bersama Rani serta anaknya.
Fernando telah meninggal sejak satu tahun yang lalu karna penyakitnya. Dan sekarang hanya Rani serta Aura yang hidup dirumah besar ini.
Setelah kepergian Fernando dari Rhodes, pria itu ternyata mampu membesarkan sebuah perusahaan otomotif, namun sejak kematiannya, perusahaan yang kini dikelola oleh Rani pun mulai memburuk.
Rani berniat untuk mendatangi Rhodes yang baru saja tiba di Indonesia, dia ingin meminta bantuan pada ayah mertuanya itu.
Bagaimanapun caranya, dia harus menyelamatkan perusahaan sang suami, karna hanya dengan ini dia bisa menghidupi Aura dengan layak.
****
"Thera! Di depan ada yang nyariin lo! Gila, Ra! Dia ganteng banget anjir!!" Seruan Risna memenuhi penjuru kantin hingga para murid yang disana beralih menatapnya.
Sedangkan Thera yang tadinya tengah menikmati makanannya sontak mengernyit.
Bukannya gadis itu ingin ke lapangan basket? Kenapa malah balik lagi dan teriak-teriak seperti ini?
"Siapa?" Tanya nya yang juga penasaran, siapa yang mencarinya disaat jam sekolah.
"Gue gak tau, tapi yang jelas dia ganteng banget. Tuh dia di gerbang lagi dikerumuni cewek-cewek gatel" jawab Risna lalu mendengus saat mengingat betapa genitnya para gadis itu.
Tanpa menunggu respon Thera, Risna langsung menarik tangannya dan membawanya berlari menuju gerbang sekolah.
"Ris! Pelan-pelan!" Thera menggerutu karna Risna mengajaknya berlari, bahkan hampir saja dia menabrak kakak kelas.
"Udah lo kesana!" Risna menghentikan larinya lalu mendorong pelan tubuh Thera, mengisyaratkan gadis itu untuk mendekati kerumunan tersebut.
Thera mendengus pelan, kemudian menatap malas pada kerumunan di depannya. Bahkan pekikan para gadis itu, mendengung di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHERA
Genç KurguAlthera, gadis yang hidupnya tak semanis senyumannya, nasib yang tak seindah wajahnya. Dia adalah salah satu orang yang mencari arti dari kebahagiaan. Dia adalah orang yang mengidamkan kehangatan keluarga. Apa itu keluarga? Nasibnya memang tak baik...