Chapter 5 [perjalanan masa lalu]

298 32 29
                                    


⛩️入り口⛩️

Freya lalu memikirkan sesuatu, dia mengedarkan pandangannya mencari sesuatu. "Ketemu!" Freya lalu mendekat pada benda yang menempel pada dinding kelas.

Mata Freya membulat sempurna. "APA?! TAHUN 2010?!"

________________________________


"Apa aku sedang melihat masa lalu? Tapi, masa lalu siapa? Dan untuk apa?" Batin Freya terus menatap kalender yang menempel di dinding.

Freya lalu menoleh dan melihat gadis yang sedang dibully tersebut. "Apa ...," Perkataan Freya semakin lirih.

Freya terus mendengar makian yang dilontarkan pada gadis yang sedang menangis sembari terduduk di lantai kelas. Freya merasa, makian tersebut sudah sangat melewati batas, dia menatap gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca, hatinya seperti ikut tergores mendengar makian tersebut.

Kemudian, Freya tiba-tiba tersentak, dia memejamkan mata, tubuhnya seperti ditarik oleh sesuatu. Saat Freya membuka matanya perlahan, dia sudah berada di tempat yang berbeda.

"Gudang sekolah?" Freya melihat gadis itu kembali.

"Cikoo, sini sayang. Aku bawa makanan, kita makan berdua, ya," ucap gadis tersebut berjongkok ditemani seekor kucing, dengan bulu berwarna hitam di depan gudang.

Freya menyipitkan mata. "Itu kan? ... atau cuman perasaan aku aja, ya? Kucing item itu ... mirip Yokai yang aku lawan sama Lio dan Allan," gumam Freya.

Senyuman gadis tersebut sangatlah manis, matanya seolah ikut tersenyum saat dirinya tersenyum. Freya melihat kedekatan gadis dan kucing tersebut sembari tersenyum.

"Makasih ya, Ciko. Kamu udah nemenin aku terus di sekolah ini," gadis itu melahap makanannya. "Besok kan kita bakal ngelaksanain libur semester, kamu mau ikut aku ke rumah, ga?" Lanjut gadis tersebut sembari terus mengunyah.

Kucing tersebut membalasnya dengan ngeongan, gadis itu lalu tersenyum. "Nanti aku jemput besok setelah pengemuman sekolah, ya?" Seru gadis itu, dijawab dengan ngeongan.

Freya terus melihat perbincangan antara manusia dan hewan itu. Tak selang lama, Freya mendengar suara yang familiar di telinganya, dia lalu menoleh.

"Bu Sisca?" Gumam Freya.

Bu Sisca lalu berlari kecil menghampiri gadis yang sedang makan bersama kucing bernama Ciko.

"Ya ampun, Shell. Kamu bagi bekel kamu ke kucing itu lagi?" Tanya bu Sisca kepada gadis bernama Ashelia Permatasari.

Ashel mengangguk. "Iya, bu. Ini bekel banyak kok, kasian Ciko, dia belum makan," Jawab Ashel seraya mengusap kepala kucing tersebut.

Bu Sisca menghela napas pelan. "Yaudah, makannya kasih ke Ciko aja, kamu ikut ibu ke kantin yuk," pinta bu Sisca.

"Ternyata bu Sisca baik banget, aku kira dia cuman bisa marah-marah," kekeh Freya.

Tiba-tiba Freya merasa tubuhnya ditarik kembali, dia memejamkan matanya kembali. Setelah dirasa berhenti, Freya mengerjabkan matanya berkali-kali.

Freya terkejut setelah melihat sekitarnya. "Aku di pemakaman?" Freya mengedarkan pandangannya, dia lalu menemukan Ashel yang sedang berjongkok di depan dua makam.

Freya lalu mendekati Ashel. Dia melihat nama yang terukir di kedua batu nisan tersebut, sepertinya Freya tau siapa yang berada di dalam makam tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Exorcist [REHAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang