Mie Instan

1.1K 130 30
                                    

Katanya sih hujan paling enak makan mie kuah.

Kenapa ya? Padahal Jaemin kan sukanya mie goreng.

Lagian terserah juga mau makan apa waktu hujan.

Harum wangi mie instan yang Haechan bawa dari dapur kos-kosan buat Jaemin yang sedang tiduran di atas ranjang cowok Lee segera bangun.

Mungkin yang ini pengecualian.

“Adanya mie kuah.” Padahal Jaemin tau itu akal-akalan Haechan aja.

Pintu kamar cowok Lee ditutup waktu Haechan udah masuk. Jaemin beringsut buat duduk di atas lantai beralaskan karpet sembari tunggu Haechan siapkan mie untuk keduanya.

Sejuknya hujan terasa sampai ke kamar. Jaemin usap lengannya sendiri dan itu tak luput dari perhatian Haechan.

“Tutup aja ya jendelanya?”

Kebiasaan.

Si manis Na itu suka sekali matikan AC ketika turun hujan, biarkan jendela terbuka lebar. Persilahkan angin dari luar untuk masuk dengan hembusnya yang segar terkena air hujan.

“Ga dingin kok.” Begitu katanya.

Bahkan Haechan belum buka mulut saat suara bersin terdengar jelas di dalam kamar.

Cengiran itu buat Haechan gelengkan kepalanya.

“Nahkan.”

Harusnya udah siap makan, tapi Haechan pilih berdiri, ambil hoodienya supaya bisa Jaemin kenakan.

“Makasih.”

Senyum si manis Na terkulum malu saat dibalas dengan usapan ringan di kepala.

Keduanya duduk berhadapan, dengan meja terisi dua mangkuk mie instan rasa ayam bawang.

Punya Jaemin setengah matang, sedangkan punya Haechan matang sempurna.

Telurnya.

Menurut Jaemin makan mie instan harus pakai telur, dan Haechan hanya anggukan kepala tanda setuju saja.

“Guest starnya siapa sih?”

“Lah ya rahasia.”

Jaemin cebikan bibirnya.

“Yaudah deh, solo apa group?”

“Trio.”

“Trio macan?”

Sepasang teman itu terkikik sendiri saat jawaban random terlontar.

“Nanti H-3 juga di umumin kok. Kepo amat.” Haechan seruput kuah mienya.

“Yaudah ngga kepo.” Malah ngambek.

Haechan teruskan makannya. Sesekali curi pandang ke arah temannya yang sibuk buang muka.

“Nih ada sisa bumbunya. Berantakan deh makannya kaya bocil.”

Matanya yang mirip bambi tatap Haechan dalam diam. Pipi gembil Jaemin memerah saat sadari Haechan jilat ibu jarinya sendiri selepas bersihkan pinggir bibirnya yang katanya kotor itu.

“Haus ya?” Haechan bertanya saat Jaemin tandaskan satu gelas air mineral.

“Haus kasih sayang.”

“Iya ini disayang.”

“Hah?”

Dekat wajahnya sampai buat Haechan bisa jelas lihat bulu mata cantik milik temannya. Lumatannya di bibir Jaemin sederhana tapi buat perut keduanya tergelitik geli.

Hangat di pipinya makin timbul saat Haechan mundurkan badannya dan kembali habiskan mie instannya.

“Bibirnya rasa ayam bawang.”

“Malesssssssss!”

Kalau makan mie kuahnya sambil dicium, boleh ga sih Jaemin makan mie kuah terus-terusan?

TBC.

📎 Ya gapapa lanjutin aja sebelum jadi asing🤣

Temen Tapi DemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang