"Kemaren sama Sunghoon beli apa aja?" Haechan ajukan tanya sembari usap rambut si manis Na.
"Beli lip balm, lip tint sama eye shadow aja sih." Jaemin nyamankan diri dalam peluk lelaki Lee.
"Terus Sunghoon beli apa?"
"Dia mah kemaren beli parfum buat Jaeyun. Oiya, mau cerita deh."
"Cerita apa?" Pandangan Haechan tertuju pada temannya.
"Kemaren kan gue sama Sunghoon sebelum balik maem dulu. Pas banget meja kita nih deket sama segerombolan orang gitu. Lah taunya sekampus sama kita."
"Taunya satu kampus?"
"Kemaren mereka ngomongin lu soalnya."
"Gue?" Haechan bingung juga. "Diomongin yang jelek-jelek ya?"
Tapi Jaemin lekas menggeleng. "Malahan diomongin baik-baiknya tau." Lantas Jaemin beberkan apa yang ia dengar. "Terus gue makan sambil ngebatin, kek belum tau aja mereka baiknya Haechan lebih dari yang diomongin."
Haechan ketawa doang. "Emang baik?"
"Ya bagi gue baik si. Walaupun seringnya tengil gitu."
"Idih." Haechan jawil hidung bangir milik temannya.
"Lu juga baik deh."
"Hah?"
"Iya lu baik." Haechan tatap tepat mata milik temannya. Jemarinya sisir rambut si manis Na sebelum lanjutkan ucapannya. "Baiknya di cium aja."
Ada aja modusnya. Walaupun si manis Na tetap biarkan Haechan bubukan kecup di sepanjang wajahnya.
"Ngantuk ya?"
Mata Jaemin keryap-keryip. "Iya. Kelas lagi jam dua kan?"
"Bener. Bobo aja dulu. Biar gue bikin alarm." Dengan tangannya yang menganggur lelaki Lee raih ponselnya untuk buat alarm supaya mereka tak ketinggalan kelas berikutnya.
"Udah?"
"Udah."
"Abang."
"Kenapa?"
"Kok yang ini engga?"
Hah.
Jaemin tunjuk bibirnya sendiri. "Katanya baiknya dicium. Kok bibirnya engga?"
Efek ngantuk mungkin jadi ngomongnya rada ngelindur. Tapi sewaktu Jaemin tatap Haechan dengan sungguh-sungguh, Haechan paham jika Jaemin memang mau untuk dicumbu.
Kecup sekali.
Kecup dua kali.
Kecup ketiga mereka pejamkan mata. Disesap pelan dicumbu ringan. Mereka saling peluk untuk salurkan nyaman. Bibir Jaemin rasanya jadi lebih manis dan Haechan sepertinya tau lip balm berperisa apa yang Jaemin beli kemarin bersama temannya.
"Rasa strawberry."
Tapi Jaemin udah terlalu mabuk sambil dilanda kantuk untuk tangkap apa yang diucap oleh temannya. Haechan tertawa saja dan lelaki Lee itu kecup kening si manis Na sebelum kembali dibawa dalam peluk tubuhnya.
"Dah bobo. Otak lu dah ngablu."
Cubitan di pinggangnya Haechan terima dan keduanya lelap setelahnya.
...
"Na bawa lipbalm ga?"
Dosen mereka baru saja tinggalkan kelas. Jaemin dan Haechan tak terlambat sebab dering alarm pekikan telinga.
"Bawa." Lantas diambilnya lip balm dari tasnya untuk ia serahkan pada temannya.
"Bibir gue kering banget dah." Sunghoon mengaplikasikan lipbalm milik temannya di bibirnya. Tak tau saja jika Jaemin memperhatikan pemuda Park dengan pikiran yang kembali pada kejadian siang tadi.
'rasa strawberry'.
Oh gitu.
Jadi yang Haechan maksud rasa bibirnya ya?
Pipi Jaemin memerah sadari itu. Lantas saat pandangannya beralih, tatapannya langsung bersirobok dengan lelaki Lee.
Aduh, Jaemin malu sekali.
TBC.
🏃🏻🏃🏻🏃🏻
📎 Maaf kalau ciuman terus soalnya kepengennya nulis yang begitu🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Tapi Demen
FanfictionYa ngga apa-apa, agenda orang HTS kayaknya lagi digandrungi sama dewasa muda. Tapi kalau dikasusnya mereka sebenarnya saling suka, cuma gabisa komunikasi aja