10

951 115 38
                                    

SELAMAT MEMBACA!!
.
.
.

Kaisar Lan berjalan penuh ketegasan di dampingi oleh Jendral Liu, pria itu bermaksud untuk mendatangi ibu suri. Ia sangat merindukkan ibunya, namun tanpa sengaja berpapasan dengan yanzi yang tengah berjalan menunduk.
"Ada apa yanzi?" Tanya kaisar lan. Gadis itu menghentikkan langkahnya sembari mendongakkan kepalanya.

"Hormat hamba baginda, hamba tidak apa apa" ujar yanzi membungkuk.

"Apa permaisuri mengatakan sesuatu yang membuatmu bersedih?" Tanya kaisar Lan setalah melihat jejak air mata di pipi wanita itu.
"Tidak Yang mulia, permaisuri sangat baik" jawab yanzi sembari menggelengkan kepalanya.

"Jangan berbohong kepadaku, matamu tidak bisa berbohong yanzi" ujar kaisar Lan mengelus kepala wanita itu lembut. Diperlakukan lembut oleh kaisar yanzi segera menundukkan kepalanya hendak pergi dari sana, namun lengannya di tahan oleh kaisar Lan.

"Jangan khawatir yanzi, disini tidak akan ku biarkan kamu disakiti oleh siapapun. Percayalah padaku, aku akan menjagamu" ujar kaisar Lan, yanzi hanya membalas perkataan kaisar dengan senyuman.

Tidak jauh dari sana, terlihat wei wuxian menatap pemandangan di hadapannya dengan wajah muak. Melihat prilaku lembut kaisar Lan membuat wei wuxian teringat akan kehidupan masa lalunya.
"Bajingan" lirih wei wuxian.

"Permaisuri" panggil meymey yang prihatin akan keadaan majikannya.
"Jangan memasang wajah kasian seperti itu meymey, aku sama sekali tidak merasa terluka melihat pemandangan menjijikan itu" ujar wei wuxian melanjutkan langkahnya.

Sampainya di hadapan Kaisar Lan, acara tatap tatapan antara dua bucin itu masih terus berlangsung. Liu Haikuan yang melihat kedatangan permaisuri segera menyadarkan junjungannya. Tampak kaisar Lan melepaskan pegangan tanganya pada lengan yanzi, ia seperti tengah terpergok selingkuh oleh istrinya.
"Permaisuri" panggil kaisar Lan gugup.

"Salam Hormat Baginda" ujar Wei wuxian seperti tidak terjadi apa apa. Dan tanpa menunggu jawaban dari sang suami, pemuda manis itu melanjutkan langkahnya.

"Em, permaisuri" panggil kaisar Lan kembali.

Deg

Wei wuxian tampak terdiam, ia merasa telinganya sedang bermasalah. Di kehidupan sebelumnya, Kaisar Lan selalu acuh padanya. Mencoba mengabaikannya pemuda itu kembali melanjutkan langkahnya.
"Permaisuri"

"Apa kau ingin menemui ibu suri?" Tanya kaisar Lan. Pemuda manis itu berbalik manatap ke arah Kaisar.

"Maaf baginda, Saya tidak berniat pergi ke kediaman ibu suri. Saya hanya berjalan jalan untuk mencari udara segar" terang wei wuxian acuh. Ya walaupun awalnya ia memang hendak mengunjungi ibu suri, namun setelah melihat pemandangan di depannya mambuat mood wei wuxian tidak bagus.

"Kita tidak sejalan Baginda"

Setelah berkata seperti itu wei wuxian melanjutkan langkahnya menuju taman meninggalkan Kaisar Lan yang terkejut akan reaksi permaisurinya yang benar benar tidak seperti sebelumnya.
"Permaisuri, apa permaisuri mengurungkan niat untuk menemui ibu suri?" Tanya meymey yang berada di belakang wei wuxian.

"Ya, karna memang harus itu yang terjadi. Perasaan kita tidak sejalan, maka aku harus meluruskan perasaan ini agar sesuatu yang buruk tidak terjadi" ujar wei wuxian.

Kaisar Lan benar benar di buat bingung akan perubahan permaisurinya, sepanjang perjalanan ia selalu memikirkan permaisurinya. Biasanya permaisuri akan selalu menempel padanya, seperti permen karet yang melengket. Kemanapun ia pergi maka permaisurinya itu selalu ada di setiap langkahnya, jika di tanya kenapa pemuda itu mengikutinya, maka pemuda itu akan menjawab 'Ini sebuah takdir Baginda' .
Tapi kenapa sekarang pemuda itu tidak seperti sebelumnya? Jika di pikir pikir ada rasa yang tidak biasa yang di rasakan oleh Kaisar saat melihat sikap acuh permaisurinya.

"Apa kamu merasakan sesuatu yang aneh?" Tanya kaisar Lan.

Liu Haikuan yang mendengar pertanyaan sahabatnya mengerutkan dahinya bingung, sejenak ia berfikir bukankah tadi mereka sudah berbicara tentang perkembangan istana.
"Maksud Baginda?" Tanya Liu Haikuan.

"Ah, lupakan" serkas Kaisar Lan kikuk. Tidak mungkin ia mengatakan apa yang terjadi dengan permaisurinya. Sangat gengsi apalagi ini masalah Wei wuxian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PEMBALASAN (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang