Matahari terbit dengan perlahan, menandakan bahwa pagi telah tiba. Celyn mulai membuka kedua matanya saat ia merasakan cahaya hangat dari matahari menyoroti wajah cantiknya.
Celyn mengusap kedua matanya sebelum melihat ke bawah, ia tersenyum saat menyadari suaminya masih tertidur dengan posisi yang sama seperti semalam. Ia mengangkat tangannya dan dengan lembut mengusap surai hitam milik Ethan.
"Sayang, bangun.." Celyn sedikit menundukkan kepalanya untuk mencium kening sang suami. "Bangun.. udah pagi ini"
Ethan yang merasakan sentuhan lembut dari bibir Celyn perlahan lahan membuka matanya dan menggeliat. "Hmmmhh.. morning, honey" ucapnya dengan suara seraknya sebelum mencium pipi Celyn.
Celyn tersenyum dan segera membalas ciumannya di pipi Ethan. "Morning.."
Mereka setia berada di atas kasur, dengan tubuh mereka yang masih hanya tertutup selimut. Mengobrolkan apa yang semalam terjadi hanya untuk menggoda istrinya.
"Apasih, udah ah aku mau mandi.." ucap Celyn seraya bangkit dari kasur yang dengan sigap dicegah oleh suaminya. "Nggak, sayang.. nanti mandinya bareng aja"
"Gamau ah, kamu mah nanti malah mau lagi" tolaknya dengan bibir yang dimajukan. Ethan terkekeh lalu memeluk Celyn erat, menciumi pipinya dengan gemas.
"Sayangku lucu banget.." ucapnya tepat di samping telinga Celyn. "Aku mau mandi, Ethan.. lengket gini ih ga enakeun" Celyn yang masih berusaha untuk lepas dari pelukan Ethan.
"Keringetan banyak banget ya semalem? sampe lengket gitu.." goda Ethan dengan senyum menyebalkannya itu. "Ga! awas ah.. kamu bau!" ucap istrinya sebelum berhasil melepaskan pelukan Ethan dan duduk di tepi kasur.
"Coba aja.. emang bisa jalan?" tanya Ethan dengan smirk nya. Celyn yang tadinya akan segera berdiri tiba tiba merasa ragu "Ya.. bisa.. bisa lah!"
Celyn perlahan bangkit dari kasurnya dan mulai berjalan sedikit demi sedikit dengan bantuan tangannya yang memegangi tepian kasur. Ethan yang melihat itu tertawa, merasa bangga dengan ulahnya yang bisa membuat istrinya berjalan seperti itu.
"You're walking so funny.." ucapnya dengan kekehannya. Celyn mendengus kesal mendengarnya "Jadi suami tuh peka kek! bantuin gitu.."
Tanpa pikir lama, Ethan segera bangkit dari kasur dan memangku istrinya ke kamar mandi. "Gamau mandi bareng!" protes Celyn saat ia diturunkan dari pangkuan suaminya.
"Dih ge er banget, siapa juga yang mau?" ucap Ethan sebelum mengecup pipi istrinya lalu keluar dari kamar mandi, meninggalkan Celyn sendirian di dalam.
•
•
•
•
•
•
•Waktu berjalan dengan cepat, kini mereka sedang duduk berdempetan di sofa yang begitu luas. Lengan Ethan yang melingkar di bahu istrinya, dan kepala Celyn yang ia sandarkan di bahu nya.
"Eh sayang.. aku baru inget semalem aku mimpi" ucap Celyn tiba tiba seraya mengangkat kepalanya untuk menatap Ethan.
"Mimpi apa? mimpi plok plok an lagi?" Ethan bertanya dengan smirk nya itu yang berhasil mendapatkan geplakan dari Celyn.
"Ga! aku mimpi kamu botak" Celyn tertawa setelah ia mengatakan itu, otaknya langsung mulai mengingat kembali bayangan Ethan botak di alam mimpinya.
Ethan yang mendengarnya sedikit terkejut, matanya membelalak dan ia pun sama sama langsung mulai membayangkan dirinya botak.
"Mimpi kamu ga asik, beb.. masa aku yang ganteng gini jadi botak" ucap Ethan sambil menatapi istrinya yang masih tertawa. "Botak nya tuh bener bener botak tau.. kaya.. bersih banget! kepalanya shining shimering sleding"
Ethan tersenyum dan terkekeh melihat Celyn yang begitu bahagia menistakannya. "Punya dendam apa sama rambut aku, sayang?"
"Ga ada lah, gatau juga kenapa tiba tiba mimpi itu.." Celyn terus tertawa membayangkannya. "Menyala kepala kuhh"
Ethan ikut tertawa setelah mendengar itu, menggelengkan kepalanya dan mengacak acak rambut istrinya. "Tapi kamu mau ga kalo aku beneran botak?"
"Ih gamau! jelek nanti.." Celyn menjawabnya dengan bibir dimajukan tapi setelah itu tertawa lagi, membayangkan jika suaminya benar benar botak.
"Ketawa mulu ah.. giliran aku yang bayangin kamu botak ngambek pasti" Ethan dengan merasa gemas memajukan wajahnya dan mengecup pipi Celyn singkat.
"Ya lagian.. rambut itu tahta tertinggi nya cewek cewek ya, gamau aku kalo kamu bayangin aku botak" ucap Celyn, akhirnya berhenti tertawa. Ethan tersenyum nakal "bayangin ah.." ia menutup matanya, seolah olah memang membayangkan istrinya menjadi botak yang kenyataannya tidak terbayangkan sama sekali olehnya.
"Ihh jangan! gamau ah males" Celyn semakin cemberut saat ia melihat Ethan memejamkan matanya. Ia mengusap wajah Ethan berusaha menghentikannya "Sayanggg"
Ethan terkekeh dan membuka kedua matanya, sedikit terkejut dengan keberadaan wajah Celyn yang sekarang lebih dekat dari sebelumnya, ia reflek mengecup bibir cemberutnya dan memeluknya erat, dengan hati hati membuatnya duduk di pangkuannya.
"Nggak, sayang.. ga kebayang kok sama aku" ucap Ethan dengan lembut. Celyn menatapnya lalu tersenyum dan mengecup bibir Ethan seperti yang ia lakukan padanya sebelumnya.
Ethan terkekeh kecil dan memeluknya lebih erat "Gemes banget, sayang.." Celyn ikut terkekeh dan melingkarkan kedua lengannya di leher Ethan.
Ethan tersenyum dan mulai menciumi wajah istrinya sebelum akhirnya mencium bibir ranum Celyn dengan penuh semangat. Celyn memejamkan matanya dan segera membalas ciuman suaminya.
☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE & ONLY || LEE HEESEUNG [ON GOING]
Fanfiction[21+] "..I'll always love you, no matter what.." Ethan, lelaki yang berpacaran dengan Celyn selama 4 tahun lamanya kini baru saja resmi menjadi suami nya. Setelah perjalanan panjang, suka dan duka yang mereka lewati bersama tanpa ada suatu konflik...