ELLGA

Tandatangan Kontrak

Keesokan paginya, Galih
sudah berada di gerbang pintu
rumah Ellea. Ellea yang baru
saja mengeluarkan ninja nya
dibuat terkejut dengan
suara klakson motor Galih

Trid... Trid ... Trid

Ellea menoleh ke arah
Galih yang tengah menyengir
kearahnya. Ellea selalu
merasa lucu jika Galih
melucu. Dion mengajak
Galih masuk ke dalam
lebih dulu.

"Lih, sini dulu!" teriak
Dion dari dalam rumahnya.

"Abang, ngapain disuruh
masuk sih?" tanya Ellea
mengernyit heran dengan
gelagat Dion abangnya.

"Lo juga ikut masuk," titah
Dion membuat Ellea mendecak
kesal.

"Kebiasaan," sungut Ellea sebal.

Dion menyuruh Galih dan
Ellea duduk di ruang pribadi
tempat kerjanya. Dion seorang
mahasiswa juga CEO cabang
perusahaan besar kedua
milik kakeknya.

Dion memberi sebuah berkas
yang harus Ellea dan Galih
tanda tangani. Keduanya
saling tatap. Mereka tak
mengerti tujuan Dion
menyuruh Ellea dan Galih
menandatangani kontrak
itu.

"Bagus," lirih Dion.

"Maksudnya?" Ellea dan
Galih bertanya sembari
menggaruk tengkuknya
yang tidak gatal.

"Kamu harus jagain Ellea
24 jam," bisik Galih.

"Oke, siap!" balas Galih
berbisik pelan, ia  mengerti
maksud dari tujuan Dion.

"Kalian bisik-bisik apaan
sih?" tanya Ellea kebingungan
sendiri dengan kelakuan Galih
dan Dion.

"Rahasia," ucap keduanya.

Ellea pergi meninggalkan
mereka berdua. Galih menghalangi
langkah Ellea yang berada di ujung
pintu lalu menarik tangan gadis
itu dan menyuruhnya untuk
ikut naik ke atas motornya.

Ellea terdiam mematung dengan
perlakuan Galih yang tiba-tiba
memakaikan helm dikepalanya.
Jantungnya Ellea berdegup
kencang. Perasaannya tak karuan
kala Galih menatap wajahnya
lebih dekat.

"Ayo naik! Mulai sekarang Lo
ikut ke sekolah bareng gue,"
ajak Galih.

"Enggak! Gue kagak mau,"
tolak Ellea mentah-mentah.

"Lo harus ke sekolah bareng
Galih. Supaya Lo aman," titah
Dion.

"Ih bang Dion ngeselin!" cebik
Ellea yang mau tidak mau harus
ikut bareng Galih.

Tak ada pembicaraan apapun
saat di motor. Karena takut telat
Galih ngebut. Ellea reflek memeluk
erat pinggang Galih. Sedang sang
empu tersenyum smirk dengan
insiden tersebut.

"Gali ... hhhh, Lo rese. Lo
sengaja mau bikin gue mati.
Bawa motor kayak bawa
helikopter aja," omel Ellea
geram sembari mencubit
pinggangnya karena kesal
dengan kelakuan tengilnya
Galih.

"Sorry !" Galih minta maaf
setelah motornya mendarat
dengan selamat sampai di
area parkir.

"Nyebelin Lo," umpat Ellea
mendengus sebal.

Galih nampaknya lebih
suka dengan gadis tomboy
itu. Galih suka dengan sikap
Ellea yang bawel seperti tadi.

Ellea menoyor jidat Galih
yang senyum-senyum gak
jelas. Ellea terburu-buru
naik ke lantai dua. Dia ingin
mencari buku penting yang
sempat hilang kemarin.

"Lo cari buku ini," ucap
seorang cowok dibelakangnya.

"Iya, sini kasih bukunya ke
gue," ucap Ellea mengambil
paksa buku itu.