09-BUKAN DILAN

804 85 7
                                    

"aku tidak ingin menjadi Dilan, karena sehebat apapun dia merangkai kata, sepandai apapun dia membuatmu tertawa, semua percuma, jika pada akhirnya bukan Milea takdirnya."
-BLlove8

                                           •
                                      
                                           •

                                           •

                                           •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Krow"

"iya."

"kamu pernah ga mikir siapa orang yang ditakdirin buat kamu?"
tanya Zaki sembari menatap langit malam yang sangat indah, bulan yang dikelilingi bintang yang begitu banyak, tapi kamu yang lebih indah.

Krow mendongak menatap Zaki, ia menggeleng dan ikut menatap langit sembari menghirup rokok yang baru ia nyalakan. mungkin saat ini rokok yang selalu ada dibibir Krow, tapi suatu saat?

"ga, gua ikut alur."

"oh, tapi kalau aku si selalu mengharapkan kamu yang jadi takdir aku, hehe."
ucap Zaki dengan diiringi kekehan kecilnya.

"liat kedepannya aja, Ki. jangan terlalu dalam mencintai gua, gua takut buat lu kecewa."
Zaki terdiam dan menatap Krow.

"memangnya apa peduli kamu kalau aku kecewa?"
tanya Zaki.

sekarang gantian Krow yang terdiam dan mematikan rokoknya. menghembuskan nafas panjangnya sebelum berkata, Krow menatap wajah manis Zaki.

"gua gatau. gua cuma berharap lu ga terlalu mencintai gua. karena saat ini, gua masih bingung dengan orientasi seksual gua."

Zaki tertawa hambar mendengar tutur kata Krow.

"─tapi kalaupun gua memang gay, gua pastiin itu hanya buat diri lu, Ki."

Zaki menunduk, Krow terdiam.

"pulang, yuk?"
ajak Zaki.

Krow hanya mengangguk lalu mengulurkan tangannya, Zaki yang melihat pun menaikkan satu alisnya sebagai tanda tanya. Krow yang faham pun menjawab.

"gamau digenggam? yaudah sini gua gendong."

"hah!?"

"hah heh hoh, cepetan."

Zaki langsung langsung bangun tanpa memegang tangan Krow.

"gendong aja hehe."
ucap Zaki yang sebenarnya malu malu tapi mau.

"depan atau belakang?"

"belakang aja!"

Krow langsung menggendong Zaki untuk pulang ke rumah, rumah mereka dekat ke laut, jadi malam malam ke laut pun tidak apa. dekat dari rumah kok kalau ada yang culik, tinggal teriak 'PAPI MAMI, ZAKI DICULIK'

                                          
                                •

"Krow, aku mau nanya, boleh?"
tanya Zaki sembari tangannya mengalung di leher Krow.

"tanyain aja."

"waktu kemarin aku diemin kalian, kata mami kamu jarang tidur dirumah, ya?"

"iya."
seperti biasa, Krow langsung menjawab setiap kali Zaki berbicara.

"kamu tidur dimana?"

Krow berhenti berjalan, Zaki juga terdiam menunggu jawaban Krow.

"gausah tau, nanti lu sakit hati."

Zaki hanya mengangguk kecil lalu menyandarkan kepalanya dipundak Krow. Krow yang merasakan kepala Zaki dipundak nya hanya tersenyum kecil.
.

.

.

.

.
"kamu beberapa hari ini kemana si!? biasanya juga nidurin aku atau telpon, kamu udah punya cewe baru, iya!?"

"berisik lonte."

"Krow!?"

telepon diakhiri.

Krow menyimpan handphonenya, sungguh berisik jalang nya itu. sudah longgar, bau pula.

menyendiri, membayangkan tentang masadepan dengan pasangan. tapi siapa pasangan itu? semesta terlalu pelit untuk memberi clue. terlalu sakit mencintai seseorang yang belum tentu menjadi pasangan.

Zaki hanya duduk didekat jendela kamarnya, melihat jalanan malam dan lautan yang begitu luas. seperti cintanya kepada sang kakandanya. walaupun belum pasti akan menjadi miliknya.

kata Zaki memperjuangkan cinta itu susah, apalagi segender. banyak cobaan, entah itu dari teman, keluarga, masyarakat.

tapi, Zaki juga mengatakan jika cinta itu menyenangkan dan membuat bahagia. bertemu dengan pujaan hati, mengobrol, memandang nya, apalagi sampai menggenggam tangannya.

tanpa kalian sadari, sejak kalian jatuh cinta, kalian merasa senang juga cemas. senang karena bisa melihat dan memilikinya. cemas karena takut is lebih memilih orang lain yang lebih sempurna.

cerita itu indah, apalagi ada kamu didalamnya.

jika memang manusia tidak bisa menerima cinta kita, bukankah Tuhan masih bisa? tidak apa jika tidak dalam kehidupan sekarang, tapi nanti. kehidupan selanjutnya. jika memang kehidupan itu ada.

aku ingin memilikimu tanpa takut cemoohan dari mereka, aku ingin kisah kita sama seperti pasangan lain. berjalan bersama dan mendapat dukungan.

kenapa cinta segender begitu sakit? kenapa aku tidak terlahir menjadi perempuan? aku ingin dicintai olehnya, digenggam, disayang, diberi perhatian. ini tidak adil, Tuhan.

BOY FRIENDS or BOYFRIENDS? [KrowJaki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang