Chapter 10

1.2K 10 3
                                    

Vote&komen. terimakasih.

°°°

"Kata lo mau ajak gue jalan-jalan,kenapa jadi kerumah lo?" tanya Anira bingung.

"Pengen gue ajak jalan?" goda Sagara.

"Ck,bab--" Anira menutup mulutnya rapat.Hampir saja ia keceplosan.

"Gue mau kasih hukuman buat lo." ujar Sagara saat keduanya memasuki rumahnya.

Anira heran mengapa rumah cowok mesum itu selalu sepi?kemana orang tua Sagara?

"Bentar...hukuman?gue lakuin kesalahan apa??" tanya Anira tidak terima.

"Ck,lo ngumpatin gue ditelpon tadi."

Deg.

Anira mencoba untuk kabur,ia melangkah diam-diam saat Sagara ingin menaiki lift.Tetapi rencana hanyalah sebuah rencana.Sagara melihat gerak gerik gadisnya itu,ia melangkah cepat untuk menghampiri gadisnya lalu ia gendong gadis nakalnya ala bridal style.

"Bab--itu...turunin gue please." pinta Anira.

"Kenapa lo setiap ngomong sama gue harus ada kata kasarnya?gak bisa halus sedikit?" tanya Sagara lembut.Mereka saat ini berada dilift menuju kamar Sagara.

"Gak bisa!soalnya lo mesum."

Perjalanan menuju kamar Sagara Anira hanya memperhatikan Sagara dari samping,ia tatap wajah tampan didepannya.Sagara sebenarnya mahkluk tertampan kedua setelah papahnya,baginya.Tetapi jika cowok itu tidak mesum pasti Anira akan suka rela jatuh kedalam pesonanya.

"Udah liatinnya,gue tau..gue ganteng,udah naksir?"

"Gila."

Sagara menurunkan Anira ditepi ranjangnya,Anira menatap kamar Sagara,disini ia melakukan hal yang tidak seharusnya terjadi,tetapi waktu itu...ia menikmatinya.Ternyata rasa ciuman...tidak terlalu buruk.

"Mau apa lo nyalain tv?"

"Gue bilang gue mau kasih hukuman buat lo."

"Gue gak mau lo cium gue lagi." ujar Anira cepat.

"Mau banget gue cium?" tanya Sagara,ia melangkah kearah Anira lalu membawa tubuh mungil gadisnya ketengah ranjang.Posisi mereka ,Sagara bersandar dikepala ranjang dan Anira duduk ditengah-tengah paha terbuka Sagara.Bisa bayangkan?oke lanjut.

"Lo mau ngapain sih Saga?" tanya Anira bingung dan sedikit risih dengan posisinya saat ini.

"Gue bilang gue mau hukum lo." jawab Sagara,ia memencet remot lalu menyala tv didepannya."Liat,kita tonton bareng." perintah Sagara.

Anira yang tadi sibuk menjauh lalu menatap tv yang sudah menyala,Anira membeku disaat tv menyalakan film biru.Saat itu juga ia membuang muka kesamping dan tangannya memilin satu sama lain.

"Liat Anira!" bentak Sagara.Ia paksa kepala Anira untuk menonton film biru itu.

"GILA! GUE GAK PERNAH NONTON FILM PORNO SAGA!" teriak Anira.Napasnya sudah tersenggal,ia tak habis pikir apa yang ada diotak cowok itu.

Sagara tidak menanggapi ucapan Anira,ia tetap kekeuh untuk membuat kepala Anira menghadap tv.

Anira sudah menangis,ia tak pernah diperlakukan seperti ini,dipaksa dan dibentak.Sungguh Anira bertambah benci dengan Sagara saat lelaki itu memaksanya.

Sagara memeluk tubuh Anira yang sudah sesenggukan menahan nangis,ia tidak berniat untuk membuat gadisnya itu menangis ia hanya ingin membuat pelajaran gadis nangal itu.Tetapi perlakuannya sudah membuat gadis itu menangis.

"Gue..benci lo Saga." lirih Anira.Suaranya sudah serak sebab menahan nangis.

Deg.

"Lo gak boleh benci gue An...maaf." jawab Sagara,kata keramat yang tidak pernah ia ucapkan kepada siapapun,hanya kepada Anira ia melakukan itu.

Sagara dengan cepat mematikan tv didepannya.Ia bawa tubuh Anira untuk berbaring,dipeluknya tubuh itu dari belakang lalu Sagara mengecup pipi Anira.

Cup.

"Maaf..gue cuman gak suka lo ngomong kasar sama gue.Jangan ulangin lagi,hm?" ujar Sagara lembut, tangannya sudah mengelus perut rata Anira.

Anira hanya bisa mengangguk,gadis itu tidak bisa berkata-kata lagi,ia sudah lelah waktu sudah semakin sore,ia tidak perduli keluarganya akan mencarinya atau tidak,yang saat ini Anira inginkan hanyalah tidur.

Tak menyiakan waktu Sagara mengambil ponselnya lalu memfoto wajah samping Anira,lalu ia memposting di akun media sosialnya.Mungkin akan sangat bahagia ia memiliki Anira seutuhnya.Sagara ingin lebih dari ini.Ia akan mengatur ulang rencananya.

***

Paginya Anira menatap jengah wajah cowok yang sedang duduk tepat disamping meja makannya.Sial apa cowok itu tidak tau malu,mengajaknya menonton film biru didalam kamarnya.Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?Anira hanya memikirkannya saja sudah sangat kesal apa lagi jika kejadian.

Memang kemarin ia pulang dengan keadan masih suci,tetapi bagaimana jika,Anira khilaf?Sial.

Anira menghampiri kedua orang tuanya mencium kedua pipi mereka,lalu beralih kedua curut kesayangannya mencium tepat didepan Sagara yang sedang melihatinya.Anira sengaja melakukan itu,ia tau betul cowok mesum itu tidak menyukai jika dirinya melakukan interaksi dengan lelaki lain.Mengingat hal itu ia ingin melakukannya dengan lelaki diluar sana, bagaimana Sagara akan menanggung rasa cemburunya.

"Sayang,Sagara dateng katanya kalian ada jadwal piket,ayo cepat dimakan sarapannya!" ucap serina.

Anira ingin protes tetapi ia urungkan ,malas menatap wajah  cowok itu.

"Kemarin kenapa gak keluar rumah?kata lo mau ajak adik gue jalan-jalan?" tanya Asta.Mereka semua yang awalnya sibuk memakan sarapannya sekarang mengangkat kepalanya melihat Asta yang bertanya lalu melihat Anira dan Sagara bergantian.

Anira sudah meremat roknya,ia belum punya jawaban untuk pertanyaan tiba-tiba itu,sekarang ia harus apa?

"Gue sibuk kerkom sama dia jadi gak ada waktu buat keluar." jawab Sagara,tangannya sudah menggenggam tangan Anira dibawah meja.

Semua hanya mengangguk dan melanjutkan sarapannya,tetapi tidak untuk Asta,lelaki itu yakin ada sesuatu yang ditutupi sang adik.

Setelah sarapan Anira terpaksa harus ikut dengan Sagara,karena ucapan cowok itu ia dipaksa sang mamah untuk mengikuti Sagara,katanya sih hemat waktu.Hemat sih hemat tetapi ia akan jadi korban kemesuman cowok itu.

Anira membuka sabuk pengamannya saat mobil berhenti di parkiran sekolah,cukup sepi karna memang saat ini waktunya masih pagi hanya orang rajin dan piket saja yang datang awal.

Tangannya ditahan dengan lembut saat ia ingin membuka pintu mobil,lalu ia menoleh mengangkat alis seoalah bertanya.

"Morning kiss gue mana?"

"Hah?" bingung Anira,ia urungkan untuk keluar mobil.

"Lo kasih semua keluarga lo morning kiss,gue juga mau." pinta Sagara sambil menunjuk pipi kirinya.

Anira menghela napasnya kasar,ia harus melakukannya agar cepat keluar dari mobil cowok mesum itu.Oke hany pipi Anira,lakukan dengan cepat.batin Anira.

Anira memejamkan matanya,perlahan ia memajukan kepalanya.Sagara yang melihat itu menyeringai tidak akan ia sia-siakan kesempatan ini.Sagara yang tadinya menghadap depan dan menyodorkan pipinya,sekarang ia meletakan lengannya ditengkuk gadis itu lalu mengarahkan bibir ranum gadisnya kearah bibirnya yang sudah siap melumat.

CUP.

°°°

Sagara's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang