Chapter 09

1.3K 12 0
                                    

Vote&komen. terimakasih.

°°°

"Eughh" lenguh Anira.

Anira mengerutkan dahinya saat merasakan sesuatu yang mengusap perut ratanya,ia menikmati usapan itu hampir saja ia terlelap lagi tetapi Anira harus menghentikan usapan itu,disaat usapannya naik ingin menuju dadanya.

"Udah bangun,hm?" bisik Sagara tepat di daun telinga Anira lalu ia beri kecupan di leher gadisnya itu.

"WHAT???SAGA MINGGIR!!" teriak Anira lalu ia mendorong tubuh jangkung Sagara sampai terjatuh dan lelaki itu mengaduh kesakitan disaat pinggangnya harus terbentur ujung nakas.

Anira yang sibuk menutup tubuhnya dengan selimut menoleh kebawah saat mendengar rintihan Sagara.Bisa Anira lihat saat ini Sagara sedang mengusap pinggangnya. Bisa sakit juga tuh mesum?

"Sakit?" tanyanya memastikan.

Sagara tidak menjawab ia berdiri meninggalkan gadis nakalnya itu sendirian.Sebenarnya dorongan Anira tidak sesakit itu hanya nyeri sedikit,tetapi ia ingin mengerjai gadisnya itu.Biarkan saja.

"Anjir tuh cowok mesum,dia marah sama gue?" gumam Anira ia melirik kearah bajunya,ia berterima kasih entah pada siapa ternyata bajunya masih terpasang walaupun sudah sedikit berantakan.

"Saga..lo marah sama gue?"

Diam.

"Saga."

Diam.

"Ck, maaf.." lirih Anira.

Sagara menoleh kearah Anira yang sudah menunduk dan memilin jarinya.Sagara menghembuskan napasnya lalu ia hampiri gadisnya itu dan ia dekap tubuh mungil Anira.

"It's okey,gak sakit kok.."

Anira tersenyum penuh kemenangan,sebenarnya ia terpaksa memasang wajah melasnya agar membuat cowok itu luluh.Dan benar cowok mesum itu luluh.Tidak ada yang bisa melawan wajah melas Anira,dua abang curutnya saja luluh apa lagi Sagara yang notabenenya orang baru dihidupnya.Tidak tau saja dia Sagara sudah mengetahui semua tentang dirinya.

Drrtt.

Sagara melepaskan pelukkannya,ia menoleh kearah ponselnya lalu ia hampiri ponselnya yang berdering.

Alaska is calling....

"Kenapa?" tanya Sagara setelah mengangkat panggilan itu.

Anira memperhatikan Sagara yang sudah menuju balkon itu,lalu ia ikuti langkah cowok itu Anira hanya penasaran siapa yang menghubungi Sagara sampai cowok itu menjauh.Catat!! hanya penasaran tidak lebih.

"Dia balik lagi?" terdengar suara Sagara sedikit meninggi dengan raut wajah datarnya.

"Jangan sampai rencana gue rusak gara-gara perempuan itu anjing." umpat Sagara setelahnya ia mematikan panggilan itu.

Sagara berbalik,ia menatap datar Anira yang terkejut melihat dirinya.

"Gue anter." ucap Sagara datar.

Anira hanya mengikuti langkah lebar cowok jangkung itu,saat ini ia tidak bisa membantah saat melihat wajah datar Sagara, baginya wajah cowok itu lebih seram dibanding wajah Asta dan papahnya.

"Turun,besok berangkat sama gue." titah Sagara saat mobilnya sudah sampai didepan rumah gadisnya.

Anira menoleh kearah Sagara,ia ingin menolak tetapi cowok itu berbicara tanpa menghadap kearahnya.Anira hanya bisa menghela napasnya saja.Ia keluar dari mobil Sagara tanpa mengucap sepatah katapun.

Sagara's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang