alasan

45 7 4
                                    

"Makasih ya, Ar" ucap Haura sambil tersenyum manis kepada Arka yang tengah menyetir mobil, mereka berdua akan ke rumah Haura, mengantar cewe itu pulang. Arka hanya mengangguk sebagai jawaban

Untung sekarang jam 5 subuh, jadi belum terlalu ramai di jalan. "Lo ga diomelin, pulang jam segini?" Tanya Arka merasa heran karena Haura santai santai saja, jangankan masalah ini, tadi saja Arka menjelaskan tentang bagaimana Haura bisa ada di rumah Rajendra, cewe itu hanya mengangguk angguk lalu tersenyum.

"Engga, lagian siapa yang mau ngomelin? Orang tua gue sibuk kerja, sekarang aja mereka berdua lagi di luar negri" jawab Haura setelah itu ia bersenandung senang, Arka hanya ber oh ria saja, tak mau terlalu tau soal keluarga Haura.

Arka sebenarnya senang Haura mau tersenyum lagi kepada dirinya, namun ada sesuatu yang men-janggal. "Kok lu percaya aja sama gue, Hau?" Tanya Arka lagi, Haura menatap bingung ke Arka

" Percaya? maksudnya tentang penjelasan lo soal yang tadi di kamar?" Tanya Haura dan Arka mengangguk.

"Gue percaya aja, soalnya lo keliatannya baik" Ucap Haura jujur, Haura pernah bertanya kepada Vee dan Malvi tentang cowo ini, dan keduanya bilang kalau Arka cowo baik, kalau Vee dan Malvi bisa berkata seperti itu, Haura bisa jamin ucapan mereka berdua bisa di pegang.

"Baik?" Tanya Arka pelan, setelah itu tertawa remeh.

"Kenapa tadi malem lo ada di sana? Kata Malvi lo ga masuk Adosmer, padahalkan itu geng dari sekolah lo" Sekarang Haura yang bertanya, Arka menengok ke arah Haura lama, seperti sedang berfikir padahal tidak, mumpung sedang lampu merah jadi Arka bisa melihat wajah Haura yang tidak menggunakan make up sama sekali sepuasnya.

" Gue ga suka masuk ke sana, mereka ga bisa solid kayak Perseus, mereka juga banyak jeleknya" jujur Arka, tapi kalau pun Adosmer bisa seperti Perseus, Arka tetap tak akan masuk, sebab janjinya kepada ibunya lebih penting

"Kalo gitu kenapa ga masuk Perseus aja? Kata Malvi lo bisa masuk kok, tapi lo malah suka nolak"

"Padahalkan yang mau masuk Perseus banyak! Tapi cuman lo yang di dukung sama Malvi buat masuk" sambungnya seperti ada nada kesal disana, entah kesal karena Arka yang membuang buang kesempatan atau kesal karena Haura iri kepada Arka yang bisa masuk kesana tanpa penolakan.

Arka tertawa mendengarnya, walaupun Haura tak menatapnya balik tapi Arka senang, Haura merasa kesal karena Arka tak masuk ke gengnya(menurut Arka) "Beda sekolah?"  Ucapnya singkat lalu menjalankan mobil.

"Iyaa juga yaa" jawab Haura lalu mengecek ponselnya. Lalu setelah Haura menjawab itu, mereka berdua sibuk dengan urusan masing masing, Arka yang sibuk menyetir lalu Haura yang sedang bermain ponsel.

"Perseus ada berapa anggota sekarang?" Tanya Arka mencoba membuka topik lagi, karena Arka senang bisa mengobrol dengan Haura, walaupun obrolannya seputar Perseus saja.

" Sekarang ada 230 anggota"

"Banyak tuh"

"Dikit, Ar, dulu banyak tau, sampe 500 orang"

Arka hanya mengangguk, ia tau alasannya, dulu memang sampe 500an, gara gara banyak dari mereka yang memakai nama Perseus untuk melakukan kenakalan yang berakibatkan Malvi yang harus bertangung jawab, jadilah Malvi mengeluarkan anggotanya tersebut secara brutal.

Bahkan dulu Malvi sempat meminta tolong kepadanya, karena anak buahnya sempat membuat onar ke geng sekolah Arka, bukan Adosmer, itu geng sebelum Adosmer.Nama geng tersebut Warbas, geng kakak kelas Arka saat ia masih duduk di kelas satu.

" Untung hari ini libur yaaa" ucap Haura lalu Arka mengangguk "Malvi kan sengaja milih hari yang besoknya libur" ucap Arka sudah tau akan tabiat Malvi

"Eh, masa sih?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARHAUKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang