Saat menikmati angin malam langkah Anindya terhenti. Naradhipta melihat langkah Anindya dia pun ikut berhenti.
Anindya tidak sengaja melihat keberadaan mantan kekasih nya berjalan dengan wanita lain. Anindya menghela nafas dengan berat berusaha tidak memikirkan apapun, namun kenyataan Anindya masih memikirkannya hati nya sangat sakit kenyataan yang sebenarnya terjadi.
Naradhipta melihat arah pandang Anindya dia pun langsung paham yang dipikirkan anindya, Naradhipta pun ingin menyadarkan lamunan Anindya
"anin" Panggil Naradhipta seketika kesadaran Anindya, Anindya merasa sedikit bersalah dengan Naradhipta tapi dia memikirkan pria lain.
"oh maaf, akhir-akhir ini lagi banyak pikiran" ucap Anindya berusaha senyum di depan Naradhipta, Anindya berusaha tegar dan tidak ada yang tau perasaan dia sekarang
Naradhipta menatap dengan lekat, dia pun memegang tangan Anindya dan membawa kepelukan nya.
Anindya terkejut yang terjadi, Naradhipta memeluk dengan erat sedangkan pandangan Naradhipta lurus melihat kedepan.
Haidar sedaritadi sadar dengan kehadiran Anindya, Haidar ingin mendekat arah Anindya namun langkah nya terhenti ketika Naradhipta mulai memeluk Anindya.
Naradhipta menatap tajam arah Haidar, sehingga Haidar mengurung niat menemui Anindya
"Clar, kita kesana aja" Ujar Haidar ke sang kekasih, Kekasihnya bernama Clara.
"Iya, sekalian aku mau beli sesuatu" jawab Clara, Mereka berdua pun pergi dari sana
Anindya tidak menolak pelukan tersebut dan dia tidak bicara anggap saja dirinya perlu pelukan menenangkan hati nya.
Naradhipta melepaskan pelukan nya dan menatap Anindya dengan lembut
"Sekarang kamu sudah punya saya, cepat atau lambat kamu akan sepenuhnya milik saya, tolong jangan pikirkan pria lain selain saya nin" Ucap Naradhipta
Anindya mendengar perkataan Naradhipta merasa bersalah, dia harus belajar menerima keberadaan Naradhipta
"Maaf" Ucap Anindya hanya ingin dia ucapkan kepada Naradhipta
"Tidak apa-apa nin, apakah masih ada ruangan di hati mu untuk nama saya?" Tanya Naradhipta dengan spontan menatap Naradhipta.
Anindya heran apa pria tersebut ingin membuatnya jatuh hati ke pria ini, apa dia akan lebih baik dari mantan nya
"Gw usahain" Jawab Anindya
Naradhipta menghela nafas nya dan tersenyum, Anindya belum siap menerima Naradhipta
"Sudah larut, saya anterin kamu pulang" Ujar Naradhipta, Anindya menganggukan kepalanya
Naradhipta pun mrkegang tangan Anindya berjalan menuju arah rumah Anindya.
Selama perjalanan hanya keheningan, Anindya merasa canggung dan akhirnya dia buka suara
"Pria tadi, dia adalah mantan gw" Ujar Anindya, Naradhipta hanya mengangguk paham, Naradhipta menggeram erat tangan Anindya
Percakapan hanya sekedar itu, Sesampainya rumah mereka berdua masuk rumah.
Bagaskara telah menunggu di ruang tamu, Bagaskara tersenyum melihat mereka berdua menggenggam tangan menurutnya ini pertanda bagus
"Nara" Panggil Bagaskara
"Kenapa pak? " jawab Naradhipta dengan sopan
"Saya sudah menghubungi kedua orang tua kamu, besok kalian melakukan lamaran" Ujar Bagaskara membuat mereka terkejut, kebetulan besok adalah weekend tapi Anindya punya jadwal besok
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Takdirnya
FanfictionAnindya Atisha Dahayu merupakan seorang wanita yang selalu kehidupan bercukupan namun suatu ketika sang ayah menjodohkan dia dengan seorang pria sebagai kenalan sang ayah bernama Naradhipta Garvi Adhikara. akankah mereka hidup bahagia atau perjodoha...