bab 4 (Lamaran)

0 0 0
                                    


Mereka berdua telah tiba di kediaman Bagaskara, Anindya langsung keluar dari dalam mobil.

Selama perjalanan tidak ada percakapan, kegugupan didiri Anindya serta rasa canggung yang hadir di benak Naradhipta.

Anindya langsung memasuki kamar nya dan mengunci pintu, dia pun berjalan arah kasur dan menatap kaca di dalam kamarnya.

kamar bercat putih dengan hiasan sederhana itu adalah kenyaman Anindya.

"Muka gw cantik, bahkan Haidar-" Gumamnya terhenti dan mengingat perkataan Haidar

Flashback

Haidar dan Anindya menikmati restoran yang berada di sekitaran kampus mereka. Anindya melihat pemandangan luar yang turun hujan betapa cantik nya pemandangan tersebut

"Cantik" Ucap Haidar memandangi wajah Anindya

Anindya spontan melihat Haidar lalu tersenyum

"Aku emang selalu cantik" Ucap Anindya menatap Haidar dengan senyuman yang indah menurut Haidar

"Kamu tahu hal yang paling terindah di hidup ku" Ucap Haidar membuat Abindya penasaran dan antusias ucapan yang selanjutnya di lontarkan oleh sang kekasih

"Hidup bersama dengan wanita paling cantik, itu adalah hal yang terindah di hidup ku" ujar Haidar membuat hati Anindya tidak karuan.

"Kalau begitu hidup bersama" Ucap Anindya menatap Haidar dengan dalam

Haidar menghela nafasnya dan tersenyum ke arah Anindya

"Kamu mau hidup bersama dengan ku?" Tanya Haidar

"Tentu saja" Jawab Anindya menahan kesenangan dalam hatinya mungkin wajahnya sudah memerah

"Aku akan mencintaimu, dan terus mencintaimu" Ujar Haidar

Flashback end

Anindya masih menatap kaca melihat betapa menyedihkan dirinya sekarang

"Bohong" Gumam Anindya, tak lama dari itu Anindya menangis entah berapa kali dia menangis dalam hari ini

"Kamu bohong, betapa khawatir kamu lihat Clara sakit" gumam Anindya merasakan sakit dihatinya, tangisan yang tak bisa ia tahan

sedangkan di luar kamar, Naradhipta dapat mendengar tangisan serta ucapan Anindya.

Naradhipta awalnya ingin bertemu Anindya namun niat nya itu pun terhenti

"Nin, sakit dengarnya kamu menangis" Gumam Naradhipta melihat pintu kamar Anindya

Naradhipta pun turun ke lantai satu dan menggurung niat nya itu

Anindya pun menghapus air mata dan bertekad untuk melupakan segala tentang dirinya dan haidar, dia harus membuka lebaran baru

Anindya pun bersiap-siap untuk acara lamaran hari ini, dia harus tampil cantik di depan calon nya serta keluarga calon nya

Anindya memakai dress yang sangat cantik, dress berwarna putih yang sederhana dan menampakan bahu Anindya.

dia pun menggerai rambutnya, dan bermake up secantik mungkin

Anindya melihat di kaca, dia pun tersenyum ke dirinya

"Lihat lu cantik nin, pantes dapat yang lebih baik" gumam Anindya dia pun keluar dari kamar

Anindya berjalan menurunkan anak tangga langkah yang pelan. Bunyi suara Heels berasal dari tangga membuat orang yang berada di ruang tamu pun fokus melihat kehadiran Anindya

Semesta dan TakdirnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang