Destiny (4)

68 11 3
                                    

Berbulan-bulan telah berlalu, setelah percakapan dengan kakaknya saat itu kini Jisoo perlahan mulai memahami perasaan tersebut.

Kemarin adalah acara wisuda mahasiswa angkatan Jisoo, saat wisuda kemarin Jisoo sangat bahagia. Keluarganya dapat hadir untuk memberikan selamat serta merayakan acara kelulusannya.

Taeyeon sebagai kakak tertua sangat bangga kepada adiknya karena dapat meraih gelar wisudawan berprestasi.

Dan beberapa hari lagi kampusnya akan menyelenggarakan sebuah acara berupa party pelepasan untuk para mahasiswanya. Mau tidak mau suka tidak suka Jisoo harus menghadirinya, dan untuk hubungannya dengan Irene sampai sekarang mereka masih tidak berkomunikasi sama sekali.

Memikirkan hal itu terkadang membuat Jisoo sedih entah karena apa.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Kini Jisoo sedang menyiapkan outfit sederhananya untuk acara pesta besok malam yang diselenggarakan oleh kampusnya, sambil sesekali merapihkan dan memasukan barang-barang dan bajunya kedalam koper dan kardus.

Ya,

Jisoo akan pulang ke rumah dan meninggalkan asramanya karena dirinya sudah lulus, Jisoo bangga terhadap dirinya yang sudah menyandang gelar sarjana dan ia bertekad untuk membantu sang ibu mengelola perusahaan peninggalan kakeknya yang bergerak di bidang teknologi atau lebih tepatnya dibidang game tersebut.

Dulu ketika Jisoo masih berada diawal bangku sekolah menengah pertama (SMP), dirinya sangat suka bermain game yang dikembangkan oleh perusahaan kakeknya. Sedangkan Taeyeon kakaknya lebih suka menggambar sketsa dan berkeinginan menjadi seorang arsitek mengikuti jejak sang ayah.

Namun saat sang ayah telah dipanggil oleh tuhan untuk selama-lamanya, meninggalkan perasaan sedih yang mendalam untuk ibu, kakak, serta dirinya. 

Dan Jisoo memutuskan untuk menjadi seorang pengembang aplikasi agar dapat bekerja di perusahaan sang ibu dan membantu sang ibu dalam mengelola perusahaan.

Jduar

Jisoo menatap langit yang sudah sangat mendung melalui kaca kamarnya, lalu dengan segera keluar untuk memindahkan motor matic merahnya agar tidak basah karena guyuran hujan.

Namun ketika dirinya ingin kembali masuk kedalam kamar asramanya setelah selesai memindahkan motornya. Jisoo mendengar lirihan suara seekor anak kucing, Jisoo mengedarkan pandangannya dan melihat seekor anak kucing yang sedang berada dibawah selokan.

Dirinya melihat awan yang sudah menurunkan rintikan-rintikan hujan, dan ketika hujan berubah menjadi deras selokan tersebut akan penuh dengan air dan anak kucing tersebut akan tenggelam dan terseret arus air.

Tanpa pikir panjang Jisoo segera menuju kearah selokan dan memasukan setengah badannya untuk menyelamatkan anak kucing tersebut. Namun karena selokannya yang cukup dalam membuat dirinya kesulitan untuk menjangkau anak kucing tersebut.

Hujan sudah turun sangat deras namun Jisoo masih berusaha menggapai anak kucing tersebut.

"Hei...... kemarilah ayoo nanti kamu akan tenggelam, akhh shh sedi...sedikit lagi"

Dilain sisi Irene yang sedang berjalan cepat dibawah payung yang menutupi dirinya agar tidak kehujanan, melihat seseorang yang sangat ia kenali sedang memasukan badannya kedalam selokan dibawah guyuran hujan deras seperti ini.

ONESHOOT / MULTISHOOT JIRENEWhere stories live. Discover now