Destiny (3)

56 11 0
                                    

Saat ini Jisoo tengah duduk dibangku taman yang dia biasa duduki untuk menyendiri, dengan layar laptop yang sudah menyala di hadapannya tidak membuat perhatian Jisoo terahlikan.

Untuk pertama kalinya Jisoo lebih tertarik dengan pemandangan pertandingan kasti yang berada jauh dihadapannya. Dan mengacuhkan layar laptopnya yang masih menyala.

Jisoo menopang dagu dengan tangan kirinya dengan tatapan yang masih tertuju pada lapangan luas yang jauh didepannya. Namun bukan pertandingan kasti yang sedang berlangsung itulah yang membuat dirinya lupa akan tugasnya, namun disana.

Dibangku penonton terdapat Irene yang sedang antusias mengobrol dengan teman-temannya.

Lebay mungkin untuk menggambarkannya, namun dimata Jisoo semua gerakan yang dilakukan Irene bagaikan slow motion, dan Jisoo dibuat tersenyum saat melihat Irene tertawa sambil sesekali menepuk bahu salah satu temannya.

Hingga Jisoo tidak menyadari tempat yang biasa ditempati oleh Irene sudah ditempati oleh orang lain.

"Hey...."

Jisoo mengira suara tersebut berasal dari orang lain yang sedang memanggil temannya, karena tidak mungkin orang mau repot-repot menyapa dirinya jika tidak ada keperluan khusus. Maka dari itu Jisoo mengabaikannya.

"Jisoo.....are you here?"

"Jennie?"

"Makanan kamu kering loh ini" tegur Jennie

Jisoo menatap bekalnya, dan benar saja nasi yang awalnya masih lembut dan menggugah selera kini sedikit kering dan sudah sangat tidak menggiurkan.

"Stress mikirin tugas?" tanya Jennie yang sudah memusatkan perhatiannya pada Jisoo.

Jisoo membalas pertanyaan Jennie hanya dengan senyuman dan gelengan kecil, lalu mulai merapihkan bekal makannya dan mulai kembali fokus terhadap layar laptopnya.

Jennie yang melihat respon Jisoo hanya tersenyum miris dan mulai membuang pandangannya ke arah lapangan yang menampilkan pertandingan kasti.

"What are we.....?" lirih Jennie yang masih terdengar oleh Jisoo walau suara riuh dari arah lapangan sangat mendominasi.

"Work Partner" balas Jisoo yang masih fokus kedepan layar laptopnya.

Jennie yang mendengarnya segera menatap Jisoo, jujur Jennie tidak mengharapkan Jisoo mendengarnya terlebih membalasnya. Jisoo yang merasa di tatap oleh orang disampingnya segara menoleh dan menatap heran.

"Hmm?"

Jennie menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum kecut, yah.... Jennie tau diri semua ini berawal dari kesalahannya yang terlalu egois.

"Mianhae....." lirih Jennie yang menundukkan kepalanya tidak berani menatap Jisoo.

"Yeah..... its okay just move on, that's all" balas Jisoo yang fokus dengan layar laptop yang berada dihadapannya.

Hening untuk sesaat.

"Jis......."

Saat Jennie baru ingin kembali membuka suaranya, Jisoo sudah bangkit dari duduknya dan segera membereskan barang bawaannya.

"Mau kemana?"

"Menemui dosen Kim, kau mau ikut?"

"Untuk apa menemui paman ku?" bingung Jennie

"Menyerahkan tugas akhir kita"

"What!! bukannya deadline tugasnya masih 1 bulan lagi? Dan kita bahkan belum menyelesaikannya" kaget Jennie

Jisoo hanya tersenyum kecil melihat reaksi Jennie sambil sedikit mengendikkan bahunya.

"Well....... Maaf jika tersinggung, tetapi tugas akhirnya sudah aku selesaikan. Dan tenang saja namamu sudah aku sertakan kedalam tugas, karena kau ikut menyusunnya diawal" jelas Jisoo yang masih setia di posisi awalnya yaitu berdiri.

ONESHOOT / MULTISHOOT JIRENEWhere stories live. Discover now