2. The story begins II

322 72 24
                                    

"Kak Jimin! Kaak!" Jungkook berseru ketika ia baru saja masuk dari pintu samping resto dan melihat Jimin, salah satu pelayan yang sedang membawa nampan berisi piring dan gelas kotor ke dapur.

"Apaan sih dek teriak-teriak?" Jimin langsung berhenti dihadapan Jungkook karena memang langkahnya terhalang oleh anak itu.

"Kak- tolongin Kak...hhh...hhh..." ujar Jungkook dengan nafas terengah.

"Kenapa sampe ngos-ngosan gitu? Ada apa?" Tanya Jimin dengan ujung alis berkerut karena rasa penasaran yang mulai memuncak.

Sembari menetralkan nafasnya yang masih memburu, Jungkook mengangkat telunjuknya dan menunjuk arah luar pintu samping.

"Disana Kak"

"Dimana?"

"D-d-di tumpukan kardus bekas"

"Ada apa disana?"

"A-ada yang berdarah-darah. Aku ga tau itu setan atau hantu atau orang mau ngeprank tapi a-aku gak tahan banget ngelihat darahnya. Hhhmmp.."mendadak Jungkook menutup mulutnya dan berlari panik menuju toilet karena ia tahu perutnya mulai bergejolak hebat.

Meski bingung, Park Jimin, laki-laki berusia 20 tahunan itu segera menaruh nampan kotor di satu meja kosong begitu saja lalu berlari keluar menuju tempat tumpukan kardus bekas di belakang resto.

Dan benar adanya seperti yang Jungkook katakan, pandangan Jimin menangkap sepasang kaki terkulai diantara tumpukan kardus-kardus bekas itu.

"Astaga!" Ujar Jimin terkejut ketika mendapati pemandangan yang cukup mengerikan. Disana terbaring seorang anak laki-laki, Tampaknya berusia remaja seperti Jungkook dengan wajah penuh lebam serta dahi dan tangan bersimbah darah.

Jimin berlutut dihadapan anak itu dan menyentuh pelan bahunya. "Kamu masih sadar? Bisa denger suara gak?"

Perlahan mata anak itu terbuka namun hanya sedikit saja. "Hiks.... H-help m-me..." jawabnya lirih diantara isakan tangis.

'Bahasa inggris?' Batin Jimin terkejut ketika mendengar jawaban anak itu.

"H-help..."

"Lah, mana bisa gue bahasa inggris?? Bentar ya, tunggu. Wait!" Jawab Jimin lalu berlari cepat kembali kedalam restoran. "KAK NAMJOON!!! ADA BULE NYASAAAR!"

Beberapa saat kemudian, Namjoon yang ditarik Jimin keluar dari ruang administrasi tempatnya bekerja sebagai akuntan resto Tuna Kimbab, seketika terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang.

"Ngomongnya bahasa inggris, Kak" peringat Jimin.

Namjoon kemudian berlutut disamping korban lalu meraih telapak tangan yang dingin itu. "Are you still here?" Tanya Namjoon. (Secara harfiah bisa diartikan menjadi > apa kamu masih sadar?)

"Hm..."

"Can you try to move your body?"
(Bisa gak kamu coba gerakin tubuh kamu?)

"N-no....hiks... it's hurt..."
(Gak bisa. Sakit)

"Astaga, jangan-jangan korban tabrak lari ini Jim" ujar Namjoon.

"Kita telepon ambulans?"

Namjoon mengangguk. "Suruh Kak Yoongi telepon ambulans terus minta dia kesini secepatnya. Oya, tolong kamu telepon kantor polisi juga ya Jim?"

"Telepon Kak Hoseok maksudnya?"

"Boleh, terserah"

"Kak Seokjin perlu dipanggil juga gak?"

Tuna KimbabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang