Kelas tambahan jam terakhir SMA Hanwon baru saja usai dan dalam beberapa saat kebisingin pun menggema dari segala sudut.
Murid-murid mulai meninggalkan kelas masing-masing. Berbagai topik obrolan ataupun gurauan mengiringi langkah kaki mereka. Tak terkecuali Jungkook dan ke 3 sahabatnya, Eunwoo, Bambam dan Yugyeom.
"Kook, Sabtu besok jadi kan lo traktir kita makan di salah satu resto paling populer di kota ini? Tanya Yugyeom dengan cengiran jahilnya.
"Tujuan utama kita ngumpul hari sabtu tuh buat nobar pertandingan Mingyu. Ditraktir itu mah bonus Gyeom" koreksi Bambam.
"Tau nih, Masalah gratisan paling gercep dia" sahut Eunwoo.
"Loh kan gue mau ngingetin si Jungkook. dia sendiri kan yang janji mau jajanin kita ramen" elak Yugyeom.
"Iya, iyaa, gue traktir lo bertiga makan ramen hari sabtu. Udah ga usah ribut" potong Jungkook tanpa menatap teman-temannya karena kedua matanya terfokus pada layar ponsel miliknya.
Terlihat Jungkook sedang mengetikkan balasan pesan disana.
Jungkook
20 menit lagi gue nyampe rumah
Kita lanjutin tanding yang kemarinJeje
Apa bicara?
Sudah dirumah tiba, Kookie?Jungkook
😒😒😒
Ngomong aja kebolak balik
Translate sendiri deh
Copy paste google translate
Capek gue ngejelasinTap. Tap.
Baru saja Jungkook selesai mengetikkan kalimat terakhir, ia merasakan ada yang menepuk lemgan kirinya.
"Hmm?" Tanya Jungkook seraya menatap si pelaku yang menepuk lengannya, Eunwoo.
"Dedek lagi chat sama siapa? Sibuk amat dari tadi?diajakin ngomong sampe gak ngelihat ke kita" tanya Eunwoo yang sedang dalam mode Kakak.
"Mmm.., anu, lagi chat temen game online. Mau tanding nanti malam" jawab Jungkook lalu kemudian cepat-cepat memasukan ponselnya di saku celana.
"Ooh gitu.." jawab Eunwoo seraya memperhatikan tingkah Jungkook yang tidak biasa namun remaja jangkung itu tak lagi bertanya dan berjalan menyusul Yugyeom dan Bambam di depan karena Eunwoo tahu sepertinya Jungkook sedang butuh privasi.
Melihat sikap Eunwoo yang begitu peka membuat benak Jungkook terjadi pertentangan.
Di satu sisi Jungkook ingin memberitahu 3 sahabatnya bahwa dia dan remaja bernama Jeje, si korban luka-luka itu, kini mulai berteman.
Tapi disisi lain Jungkook merasa malu karena baginya Jeje adalah seorang remaja bodoh yang tidak bisa berbicara bahasa nasional dengan baik dan benar. Selain itu kondisi Jeje yang sedang amnesia membuat remaja itu tampak semakin bodoh karena tak ingat apapun tentang dirinya ataupun hal lainnya.
Ya, Jungkook malu jika teman-temannya tahu bahwa dia memiliki seorang teman yang aneh dan 'bodoh'.
Jungkook sendiri juga masih tak percaya bagaimana bisa ia dan Jeje akhirnya berteman akrab setelah pertemuan di Rumah Sakit dimana mereka sempat mengobrol dan dari obrolan itu terungkaplah bahwa mereka sama-sama hobi memainkan game online yang sama.
'Guys..maaf ya gue ga bisa kasih tahu kalian tentang Jeje' ucap Jungkook dalam hati sambil menatap sedih 3 sahabatnya yang berjalan lebih dulu di depan.
"Dedek! Ayo, lama banget jalannya? Tuh bus nya udah dateng" seru Eunwoo sambil menoleh kebelakang menatap Jungkook.
"I-iyaa" jawab Jungkook yang kemudian segera berlari kecil menyusul Eunwoo dan yang lainnya.
. . . . .
"Hahaa! Menang lagi kan gue!" Seru Jungkook girang dengan kedua tangan terkepal di udara disaat lagi-lagi dirinya memenangkan permainan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuna Kimbab
FanfictionSelamat datang di Tuna Kimbab! Disini tersedia aneka hidangan hasil racikan resep istimewa menghasilkan citarasa unik yang tak terlupakan. Ayo, mulailah petualanganmu bersama Tuna Kimbab hari ini! Psstt....masakan Ayahku selalu enak lho. Dijamin ka...