2

124 10 1
                                    

Saat dirumah//

Malam ini sangatlah dingin karena hujan deras diluar.

(Name) Dan Sanemi sedang dimeja makan Sanemi sedang memakan ohagi dan (name) sedang memakan es krim

Saat Sanemi akan melahap ohagi itu dia tidak sengaja melihat (name) menjilat jilat es krim itu dan memasukannya kedalam mulutnya membuat Sanemi kewalahan

"Name..bisa kah kau Langsung menggigitnya?" Ucap Sanemi dengan gugup

"Sakit gigi ku jika Langsung digigit..emangnya es krim tu lembut apa." Jawab (name) lalu melanjutkan menjilati eskrim ittu

Beberapa menit setelah itu Sanemi sampai tidak tahan menatap (name) Sanemi beranjak dari duduknya dan menghampiri (name)

"Ada apa kak?"

"Name.."

(Name) Terkejut karena tersadar bahwa Sanemi akan melakukan..
.
.
.
.
.
"Ahh.." desah (name) saat Sanemi menciumnya dan memasukan lidahnya kedalam mulutnya.

Sanemi membuang es krim yang ditangan (name) kesembarangan arah lalu mendorong (name) sampai dia terjatuh kelantai

"Ehh.." tanpa basa basi. Sanemi meremas buah dada itu dengan keras

"Ahhhh!!..k-kakak.. h-hentikan.."

"Ahh nghh ahh.."

"Maafkan aku..tapi aku sudah benar benar tak tahan.." ucap Sanemi merobek semua baju (name)

///Jlebb

"KYAAAAA!"
.
.
.
.
.
.
Paginya//

(Name) Masih tertidur dikasur sambil memeluk boneka beruangnya

"Huft.. aku gila. Kenapa aku melakukan itu padanya?, apa itu menyakiti dirinya?." Ucap Sanemi kepada dirinya sendiri

(Name) Mulai terbangun dari tidurnya tanpa berbicara apa pun kepada Sanemi dan Langsung beranjak dari kasur untuk mandi dan bersiap-siap untuk sekolah

"Name!"

Setelah beberapa menit setelah itu mereka berdua siap mereka jalan kesekolah tidak memakai sepeda

Disepanjang jalan (name) hanya terdiam memakan rotinya bahkan dari semenjak (name) bangun dia tidak mengajak Sanemi berbicara.

"Maafkan aku. Aku benar benar salah aku tau itu berlebihan" pinta maaf dari Sanemi namun (name) tidak menjawab
.
.
.
.
Saat sampai sekolah//

"Aku duluan." Ucap (name) singkat dan Langsung berjalan pergi untuk pergi ke kelasnya.

Datanglah obanai kepada Sanemi dia menanyakan sesuatu kepadanya karena melihat (name) tidak seperti biasanya

"Apa yang terjadi?" Tanyanya singkat.

Sanemi hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan obanai karena takut jika Sanemi memberitahunya obanai akan membocorkannya.

"Ah. Aku akan tutup mulut." Lanjutnya karena tau Sanemi tidak ingin memberitahunya Karena takut obanai membocorkannya

"Aku..aku telah memasukannya" jawab Sanemi dengan singkat. Suaranya hampir mirip dengan bisikan

Sontak obanai terkejut dan menggamplok kepala Sanemi

"Yang bener?!"

"Ya. Aku benar benar kewalahan tadi malam. Dia bahkan sampai menangis."

Flashback tadi malam//

"Ahh ahh.. k-kakak.. ku mohon hentikan.." desah (name) sambil menangis

"Siapa pun tolong aku.." (name) sudah benar benar cape sekarang darah sudah keluar dari aowjwown nya. *Ga paham?, tanya kak gem biar PAHAM*

"Hiks..hiks..k-kakak..sakit.."

Flashback off//

"Parah banget lu. Kasian co dia masih umur 15 tahun udah diajarin begituan sama kakaknya sendiri. Gw rada rada kecewa sama lu si tolol. Tapi wajar lu siscon bngst" tiba tiba obanai kesal karena rasa kekecewaan dalam dirinya juga kekesalan

Sanemi tidak menjawab komen dari obanai mereka berdua hanya berjalan memasuki kelas mereka berdua

Disepanjang pelajaran Sanemi terus menerus mengingat saat (name) berkata 'kakak.. hentikan' 'sakit.' dia benar benar merasa bersalah membuat (name) kesakitan dan trauma berat.
.
.
.
.
.
.
Saat bell pulang sekolah datang. Karena kelas Sanemi diatas dia melihat ke jendela bahwa (name) sudah pulang terlebih dahulu tidak seperti biasanya menunggunya diluar sekolah

Sanemi segera turun dari tangga dengan cepat sampai hampir terpleset namun dia tidak memperdulikannya.

Sanemi mengejar (name) yang telah jauh dari sekolah

"Nameeeee!"

Teriakan itu membuat (name) menoleh kebelakang terlihat wajahnya masih sama datar tidak berubah sejak pagi tadi.

"Maafkan kakak ku mohon! Aku tidak bermaksud! Akuu mohon.."

(name) tidak menjawab dan kembali berbalik lalu berjalan kembali melihat langit sore yang sudah lumayan gelap namun pemandangan indah karena diseluruh pinggirnya terlihat sawah yang indah

"Kenapa kakak melakukannya?" Tanya (name) suaranya nyaris seperti bisikan sangatlah kecil.

"Aku..aku tak tahan. Malam kau sangat menggoda apa lagi saat memakan es krim aku tak tahan."
Jawab Sanemi

"Apa harus banget sampe gitu?, aku juga punya perasaan."

(Name) Terdiam sejenak sambil menundukkan kepalanya dan tetap berjalan perlahan

Matanya tiba tiba melebar membulat
Dan bertanya kepada Sanemi kembali

"Apa kakak siscon?."

Sanemi terkejut dengan pertanyaan (name) dia segera memalingkan pandangannya pipinya sedikit memerah

"Tidak."

"Oh"
.
.
.
.
Saat sampai dirumah.

(Name) Melihat jam pukul 12 malam. Dia melihat Sanemi sudah tertidur disofa disampingnya

(Name) Bangkit dari duduknya dan berjalan ke kamar Sanemi untuk mengecek sesuatu. Ya itu adalah buku Sanemi yang tidak diperbolehkan (name) baca

(Name) Mengambilnya dari sebuah lemari besar dia menaiki kursi dan mengambilnya lalu membacanya

Dia terkejut saat membacanya

"A-apa?!" Pipinya memerah saat membaca dibuku itu bahwa Sanemi sangat menyayanginya dan siscon semua buku itu tentang (name)

Juga ternyata Sanemi menyimpan foto (name) yang sedang bermain voli dipantai

Pipi (name) sudah memerah karena malu dia segera melemparkan buku itu dan pergi ke kamarnya
.
.
.
.
.
.
.
Maaf gila.

my brother a siscon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang