Sesudah kematian ayah dan ibu (name) dan Sanemi, (name) sekarang lebih sedikit kasar dan tidak jelas. Dan umur Sanemi 12 juga (name) 8
.
.
.
.
Disuatu pagi (name) terbangun dari tidurnya dan menghampiri kamar Sanemi terlihat Sanemi yang masih tidur."Ohayou nii-chan" ucap (name) dengan dingin tapi tidak ada jawaban
(Name) Langsung memukul perut Sanemi dengan kakinya membuat Sanemi terkejut dan terbangun
"Ohayou nii-chan." Ucap (name) kembali dengan dingin merasa tidak bersalah.
"O-ouh.. ohayou name."
"Lihat itu. Sekarang sudah jam berapa."
Sanemi melihat kearah jam dia sangat terkejut sekarang jam berapa.
"J-JAM SEMBILAN!!"
(Name) Menatap Sanemi dengan dingin dan hanya menganggukan kepalanya.
"KENAPA KAU TIDAK MEMBANGUNKAN KU?!!!"
"Kau tuli buta atau pikun?, bukankah beberapa menit yang lalu aku membangunkan mu." Jawab (name) dengan santai
Sanemi tidak menjawab dia segera membereskan seragamnya dan mengambil handuk
"Lagi pula sekarang hari Minggu."
Mendengar perkataan (name) Sanemi langsung melenyos kebawah
"Kenapa kau tak bilang?.."
"Untuk apa?, kan aku sudah bilang"
Sanemi terbangun sejenak lalu mendorong (name) ke kasur sampai sekarang Sanemi ada diatas nya
(Name) Seketika terkejut dia tidak tahu apa yang diinginkan kakaknya
"A-apa?"
"Kau nakal sekali."
"Tidak sopan!" (Name) Langsung menendang tyt*d Sanemi dengan kakinya sampai Sanemi terbangun kesakitan
"Aah!!"
"Travieso." Menang begitu (name) sebenarnya umur 8 sudah bisa berbicara dengan 9 bahasa, dan dia berbicara dengan bahasa Spanish
"APA YANG KAU KATAKAN?!"
"Kau jelek." Ucap (name) dengan santainya
"Aku tak percaya!"
"Terserah jika kau tidak percaya. Aku tak peduli"
"Aku ingin jajan..apakah kau punya uang?" Tanya (name) kepada Sanemi
Sanemi dan (name) hanya tinggal berdua saja sekarang semenjak kematian ayah dan ibunya. Tentang keuangan itu neneknya yang tanggung.
"Tidak."
(Name) Langsung menggembungkan kedua pipinya
"Kakak jahat!"
"Mending tidak jajan dari pada menyusahkan nenek terus." Jawab Sanemi dengan santai
(Name) Menghela nafas dan mengeratkan pelukannya pada boneka beruangnya kemudian dia duduk dikasur bersama Sanemi
"Aku tidak ingin pergi ke makam ibu dan ayah."
"Kenapa?" Tanya Sanemi dengan terkejut
"Aku masih belum bisa memaafkan mereka."
"Tentang dulu ya?", tanya Sanemi
Lalu (name) hanya menganggukan kepalanya
.
.
.
.
Nihh gw kasih deleted scene!!! (But ini sedikit ya.)
Nah ini tu yang Sanemi umur 18/19 dan (name) 15 yaa!Disuatu malam yang indah ini..
(Name) Sedang berjalan untuk pergi keruang tamu tiba tiba Sanemi memeluknya dari belakang dan membenamkan wajahnya dipundak (name) membuat (name) terkejut.
"E-eh?" Sanemi terus menerus mendusel dipundak (name)
Tiba tiba tatapan (name) menjadi sayu dia mengerti apa yang diinginkan Sanemi tangannya terangkat mengelus kepala Sanemi.
"Baiklah."
Setelah (name) mengatakan itu Sanemi langsung menggendongnya dan membawanya ke kamar..
Beberapa menit setelah itu..
"Aahhh! Ahh..pelankan.."
"Shhh..hangat sekali.."
"Nghhh...ahhh! K-kakak!..y-yametee.." tubuh (name) turun naik dengan cepat karena tempo gerakan Sanemi
Kasur berantakan sekarang karena itu.
(Name) Meremas sprei kasur dengan kuat dia sudah beberapa kali keluar tapi Sanemi masih belum padahal sebentar lagi sudah sejam
"Adikku sayang.."
"K-kakak!!" Sanemi tersenyum saat (name) memanggilnya dia menciumi leher (name) sebentar
.....
Author gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother a siscon
Подростковая литератураJadi disini Sanemi itu bisa dibilang sayang atau cinta banget sama si (name). Sampe dia rela buat apa aja biar sama si (name) terus. Tapi disini mereka berdua aja yang adik kakak. Jadi ga ada genya atau apala