Ghea melihat ada Alana disitu langsung hendak berdiri dan ditahan oleh tangan Alana.
"Tunggu.. Gheaa?, kenapa kamu tadi diruang pak leo? Ada apa? Cerita sama aku.., bilang aja kalo semisal aku ada salah atau enggak sampein aja ke aku, okeey... nggak apa-apa jika kamu mau nangis, nggak usah ditahan Ghea.. " Kata Alana menggunakan bahasa isyarat itu.
Ghea langsung menangis melihat perkataan Alana menggunakan Bahasa isyarat nya..
"Kamu nggak apa-apa, nangis aja, keluarin semua masalahmu lewat tangisan, aku selalu ada buat kamu Ghea, aku disini.. " Kata Alana menggunakan bahasa isyarat
--
-- beberapa menit kemudian Ghea mengambil kertas yang ia lipat dari kantong bajunya dan memberinya ke Alana.
"Apa ini? " Tanya Alana sambil membuka lipatan kertas itu.
Ghea hanya melihat dan tak menjawab perkataan dari Alana.
_ _ _ _ _ _ _
Alana terdiam, terkejut atas apa yang ada didalam kertas itu. sambil memasang wajah yang cemas...
"Ini ada apa Ghea..??" Tanya Alana sambil menggunakan bahasa isyaratnya.
Ghea hanya terdiam sambil meneteskan air matanya.
"aku nggak pernah ngelakuin kaya gini..., kamu percaya sama aku kan??..." .. Sambung Ghea menggunakan bahasa isyaratnya dan mengeluarkan air matanya setetes demi setetes.
"Ghea, aku tau ini semua bukan ulah kamu.... "
Jawab Alana.
~~ ~~ ~~ ~~ ~~
Skip. Setelah beberapa menit Ghea dan Alana mengobrol...
"Ghea, ini bukan salah kamu, mulai sekarang kalo masalah lagi bilang ke aku yaa?... "
Kata terakhir yang diucapkan Alana untuk menutup obrolan itu.
Ghea hanya mengangguk sambil tersenyum...
*SKIP*
_
_
_
*Kriingggg Suara bel telah berbunyi yang menandakan itu adalah jam pulang.
Ghea dan Alana berjalan bersama menju rumahnya masing-masing, ketika sudah sampai didepan rumah Ghea, Alana pamit untuk pulang kerumahnya. "Gheaa...sampai sini dulu yaa aku pulang dulu dadaahhhh" Alana berpamitan pulang dengan bahasa isyarat.
Ghea mulai memasuki halaman rumahnya yang begitu luas. Ketika sudah mau membuka pintu utama dari rumah tersebut.. Ghea dikagetkan oleh kakak laki-lakinya.
Theo, yaitu kakaknya mendorong tubuh Ghea dengan keras dan langsung meninggalkan Ghea. Ketika hendak lanjut berjalan tiba-tiba ia dikagetkan oleh sang ibu yang sama mendorong tubuh Ghea dan langsung meninggalkan Ghea.
Ghea hendak bertanya dengan cara menarik lengan sang ibu. "mau pergi kemana?" tanya Ghea menggunakan bahasa isyaratnya,
Ibunya terdiam sebentar, mengambil bolpoin dari saku dan meraih tangan Ghea untuk menulis sesuatu.
Ia menuliskan..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sang ibu lalu dengan cepat berlari meninggalkan Ghea pergi begitu saja...
Setelah Ghea melihat itu, Ghea terdiam kaget terdiam sejenak dan langsung bergegas lari pergi mencari taxi, sambil melambai - lambaikan tangan, Ghea menangis membuka pintu mobil taxi.
"Kenapa mba? mba nya kok nangis?" Kata supir taxi tersebut.
(*beliau tidak mengetahui bahwa Ghea tidak bisa mendengar)
Ghea yang melihat hal itu langsung mengusap air matanya dan melihatkan tangannya yang sudah ada nama rumah sakit.
"Ohh..iya mba, agak ngebut yaa" kata supir itu
Ghea masih menangis sambil menunggu taxi yang ditumpanginya sampai di rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Ghea dengan buru - buru mengeluarkan uang dari saku nya, tanpa ia sadari ia mengeluarkan uang 50 ribu dari sakunya, dan hendak pergi. Tetapi tangannya ditarik oleh supir itu tadi.
Dan Ghea langsung menoleh melihat ke arah supir taxi itu tadi.
"Ehh..mba - mba ini uangnya banyak banget loh mba.." kata supir taxi
Ghea dengan cepat menggerakkan tangannya seolah - olah menolaknya karna ia sedang terburu - buru.