Chapter 6 : Wikihow! Cara Menjadi Favorit?

172 26 19
                                    

Sejak kecil, Si Kembar sudah menentukan nama panggilan unik untuk keempat abang mereka. Keduanya sepakat untuk memanggil Supra sebagai Ucup (atau terkadang Cupcup kalau lagi ingin sesuatu) dan Sori sebagai Oyii. Hanya panggilan untuk Frostfire and Glacier yang mereka akhirnya memutuskan untuk tidak samaan. Panggilan Gentar untuk Frostfire dan Glacier adalah "Bang Faya" dan "Bang Aci", sedangkan Sopan sendiri memanggil kedua sulung itu sebagai "Kakak Flo" dan "Kakak Ciel."

"Pilihan nama Sopan jauh lebih kelen!" ucapnya bangga.

"Punya Gen-Gen juga tuh!!" serunya kesal, tidak terima kalah dari adik kembarnya.

"Panggilan Faya cukup kelen, tetapi mengapa halus Aci, Kakak Gen-Gen?" tanya Sopan.

"Soalnya Bang Aci kayak bakso aci!!" jawabnya bangga. "Gen lapel!"

Glacier yang mendengar hanya bisa menatap Gentar dengan tatapan shock dan tidak percaya. Apa yang mirip? Dari mananya?

Frostfire hanya tertawa melihat reaksi adiknya. "Kamu emang agak tembem si-" belum sempat ia menyelesaikan komentarnya, sebuah sepatu berhasil mengenai wajahnya. Dengan dramatis, ia terjatuh ke lantai. Seperti tidak bisa bangkit lagi.

Sori berjongkok di samping Sang Sulung, menowel pipinya. Lalu, ia tersenyum cerah sekali sambil berkata, "telah berpulang, Abang Frostfire-"

"Eh bentar, abang masih hidup!"

"Semoga amal dan ibadahnya diterima di sisi-Nya. Aamiin."

"DEK SORI????"

Masih sambil tersenyum, Sori pun bertepuk tangan. "Akhirnya, motor Bang Epep jadi punyaku!! MUAHAHAAHAH!!!"

"KAMU MASIH DI BAWAH UMUR YA!!"

Di antara Si Kembar yang berdebat, Glacier yang eksistensial krisis tentang identitasnya yang disamakan dengan bakso aci, lalu Frostfire dan Sori yang memang seperti biasa ga waras, Supra hanya memutuskan untuk diam. Bingung mau mempertanyakan dari mana. Meskipun sekarang dia lebih bingung tentang suatu hal.

Mafia bukannya lebih ilegal ya?

Supra memutuskan untuk berhenti berpikir. Lelah. Kalau ada kamera, Supra ingin melambaikan tangan.

Kibarkan bendera putih itu, Supra!


~~~~oOo~~~~


Hari itu adalah hari yang biasa saja, cukup membosankan malah. Sampai Sori menemukan sebuah pertanyaan untuk mengusir bosan. Karena dia sangat bosan. Amatlah bosan. Apa sudah dituliskan bahwa ia merasa bosan?

Oke, maka Sori pun menanyakan pertanyaan yang baginya cukup penting.

"Betewe abang, Sori penasaran, nih." Sebuah pembukaan, karena amandemen undang-undang saja punya pembukaan, maka pertanyaan dia juga harus ada pembukaan. Sebenarnya, Frostfire tidak terlalu tertarik untuk merespon. Lagipula jelas sekali rasa penasaran adiknya setiap bosan itu... aneh. Namun, ia tidak mau bernasib sama seperti Supra.

Akhirnya, ia timbun rasa malas untuk menanggapi Sori. "Iya, dedek? Ada apa?"

"Kenapa cuman abang doang yang punya tiga nama panggilan dari Si Kembar?"

"Hah?"

"Sori aja cuman punya satu, kan ga adil."

"Ya... tanya aja Si Kembar???"

Sori mendengus sebal. Otaknya mulai memutar rencana pembalasan karena jawaban yang tidak memuaskan ini.

Sebenarnya, pertanyaannya memang tidak berguna. Selama ini, mereka pikir Sang Sulung dapat panggilan spesial karena dia sudah kenal lebih lama dengan Si Kembar. Namun, yang ditanya malah,

(Un)Ordinary DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang