1

1.3K 62 2
                                    


Cahaya remang remang masuk melalui celah gorden. Baju dan celana berhamburan di sekeliling kamar dengan bebas. Satu gundukan selimut bergerak dengan pelan, seseorang bangun dari tidurnya yang terganggu karena alarm yang berbunyi cukup brutal di atas meja samping tempat tidur.

Tangan besarnya mematikan alarm dari benda persegi panjang itu,dengan malas ia bangkit dari tempat tidur berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi saat merasakan bagian kepala yang sedikit berkunang kunang.

Lelaki tampan itu membasuh wajahnya menggunakan air mengalir dari wastafel. Ia melihat pantulan dirinya di wajah agak sedikit kacau dengan keadaan hidung yang memerah.

"Sial. Apa aku masi mabuk?"

Lelaki itu mengambil handuk kecil yang tergantung di samping wastafel lalu mengusap wajahnya pelan.

Kriet...

Pintu kamar mandi terbuka, aksi lelaki tampan yang ada di depan cermin itu terhenti melihat ke arah pintu yang terbuka cukup lebar dengan satu orang yang menunjukkan ekspresi kaget setengah mati nya

Lelaki tampan itu pun ikut kaget saat melihat apa yang ada di depan dirinya saat ini. Seseorang tengah telanjang bulat berdiri di depan pintu kamar mandi.

"AAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!"

Dan ya.... Suara teriakan macho pun memenuhi kamar bernomor 15 itu..







🐹🐬





Suara pintu kamar terbuka berasal dri kamar bernomor 15. Lelaki tampan itu park jisung, masuk ke dalam kamar sambil menenteng sebuah Kantong plastik berwarna putih. Berjalan perlahan mengarah ke kasur yang terdapat gundukan selimut di sana.

Jisung duduk di sisi samping tempat tidur, tidak jauh dari gundukan selimut tersebut. Tangan besarnya menarik paksa Selimut tersebut hingga lelaki yang di dalam sana terlihat dengan jelas tengah meringkuk dengan posisi tengkurap.

"Makanlah dulu, baru nanti kau boleh menyumpah serapahi aku."

Tangan jisung mengambil satu makanan instan yang sudah di oven di minimarket, mengarahkan makanan itu ke lelaki yang tengah Tengkurap itu.

Tidak ada respon sedikit pun, jisung menggelengkan kepalanya pelan lalu dengan entengnya lelaki jangkung itu membuat lelaki manis itu duduk tepat di samping dirinya

Srak!!

Jisung mengeluarkan nafas nya kasar lalu memfokuskan atensinya ke arah makanan di depannya.

"Nanti. Makanlah dulu baru boleh memukul ku"

Sendok plastik sudah bertengger tepat di depan lelaki manis itu. Si manis hanya menatap alat makan itu sebelum satu buliran air mata lolos dari matanya

"Kau brengsek!!!"

Zhong Chenle. Lelaki manis itu lolos menangis tersedu sedu di depan jisung, tangan pendeknya mengusap pelan buliran air mata yang terus menerus lolos tanpa izin.

Jisung meletakkan makanan instan itu di samping tempat tidur, dengan perlahan tangan besarnya memeluk Chenle dengan lembut. Mengusap pelan surainya sambil mengucapkan beberapa kata penenang untuk di manis

"Aku akan bertanggung jawab, aku janji. Aku tidak akan lari begitu saja.."

Mendengar perkataan jisung, Chenle bertambah menangis tersedu sedu, tangannya membalas pelukan jisung kepadanya. Hati nya merasa lega. Lega karena apa yang ia takutkan tidak akan terjadi...





Young Papa  ( Jichen ) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang