8

397 44 1
                                    


1 bulan kemudian.

Satu bulan sudah berlalu, kejadian konflik ringan di pesta ulang tahun haechan sedikit demi sedikit sudah mulai terlupakan. Jisung juga sudah meminta maaf kepada pihak pesta atas kekacauan yang di perbuat. Untuk Chenle dan jungwoo, mereka sepertinya masih butuh waktu untuk saling berbicara empat mata.

Hari hari berjalan seperti biasanya. Chenle yang di rumah bertugas mengerjakan beberapa pekerjaan rumah siang hari nya dia akan mengantarkan bekal makan siang kepada jisung. Sedangkan pemuda park masih bekerja di bengkel milik Hendery. Tidak ada yang aneh memang dan semuanya berjalan sangat mulus.

Tpi berbeda dengan hari ini. Biasanya pagi hari Chenle akan mengucapkan kata 'selamat pagi! Jisung!!" Dengan sangat cerita tidak lupa dengan senyuman manis di wajah cantiknya. Tpi pagi ini? Senyuman itu tidak ada di Chenle,

Sarapan pagi ini pun agak sedikit hampa karena tidak ada obrolan kecil dari mereka berdua. Inisiatif, jisung memilih untuk membuka suara terlebih dahulu untuk membuang jauh jauh rasa hampa ini

"Ada apa? Apakah aku ada salah denganmu?"

Chenle yang tengah fokus dengan makanan di depannya pun melihat ke arah jisung

"tidak ada." Jawaban yang sangat singkat. Jisung berusaha memutar otak agar topik mereka bisa berjalan lanjut

"Kau tidak tersenyum pagi ini.. apa kau sakit? Baby baik-baik saja kan?!"

Chenle tersenyum di depan jisung membuat mata sipit nya tenggelam di antara senyuman di bibirnya.

"Aku baik baik saja...baby disini aman" ucap Chenle sambil mengelus pelan perut nya yang sudah membuncit

Jisung yang melihat senyuman Chenle pun sedikit lega.

"Oh ya, baby belum pernah di periksa di dokter bukan? Bagaimana kalau besok kita periksa? Aku akan meminta izin kepada Hendery Hyung"

"Memangnya kau punya cukup uang? Kau tidak mengizinkan aku untuk menarik uang loh.."

Jisung tertawa pelan "tenang saja, aku punya simpanan untuk itu. Lagi pula apapun akan aku lakukan untuk menghidupi kau dan juga baby!"

"Kau rela mencuri juga? Demi aku dan baby?"

Jisung mengangguk mantap "ya..bahkan aku rela di pukuli membabi buta hanya untuk melindungi kalian berdua."

Chenle menatap manik mata jisung dengan dalam, rasa sungkan untuk memberi tau hal kepada jisung ia rasakan. Ia takut sangat amat takut hal yang tidak ia inginkan akan terjadi begitu saja di depan mata nya sendiri

"Jangan khawatir, sudah tugasku untuk melindungi kalian berdua dari apapun.. kau juga harus berjanji kepadaku! Bahwa kau akan terus memilihku sampai kapanpun itu Zhong Chenle."

Chenle mengangguk, "ya, aku akan selalu memilih mu. Aku berjanji tidak akan meninggalkan mu begitu saja park jisung."






🐹🐬




Pukul 20:15 P.M

Bengkel di tempat jisung bekerja mulai menurunkan pintu besi yang tergantung di atas, lampu lampu mulai di matikan hanya menyisakan lampu yang berada di luar bengkel.

"Ayo jisung kita pulang!"

Jisung mengangguk pelan lalu berjalan berdampingan bersama Hendery. Hari ini lelaki keturunan China itu berkata ingin berjalan pulang bersama jisung karena motor kesayangan miliknya tengah rusak mesin dan sedang di perbaiki di bengkel nya sendiri. Syukurlah mereka satu arah walaupun nanti saat di perempatan mereka akan berpisah arah.

Young Papa  ( Jichen ) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang