2

529 39 1
                                    


Sebuah mobil putih berhenti tepat di depan sebuah apartemen mewah. Jisung mematikan mesin mobil lalu melihat ke arah Chenle yang sejak tadi menghadap ke arah kaca mobil seperti enggang untuk melihat jisung. Jangan melihat berbicara saja Chenle tidak mau.

"Kita udah sampai di alamat tujuanmu."

Ucapan jisung di acuhkan membuat helaan nafas jisung terdengar. Tangan besar jisung mengusap pelan kepala Chenle yang tertutup dengan topi hitam nya

"Kalau terjadi sesuatu, hampirilah aku."

Ceklek!

Brak!!

Pintu mobil terbuka dan tertutup dengan sangat kencang. Jisung menatap Chenle dengan raut wajah yang sangat sulit di artikan. Ia kembali menghidupkan mesin mobil, menjalankan mobilnya menuju sebuah cafe langganannya di saat dirinya tengah banyak pikiran.



🐹🐬






Brak!!!

"PARK JISUNG?!!! KAU SERIUS?!!!"

Suara gebrakan meja dan suara teriakan cukup kencang, cukup mengalihkan atensi beberapa pelanggan yang ada di cafe. Sang pelaku yang membuat keributan itu Langung menggaruk tengkuknya pelan lalu menunduk meminta maaf atas keributan yang ia buat.

Srak!

"Jawab pertanyaan park jisung."

Jisung melepaskan genggaman tangan Haechan di jaket nya lalu mengangguk sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela besar yang ada di cafe yang menghadap langsung ke jalanan raya yang cukup ramai di lalui kendaraan.

Na Jaemin, seorang teman sekaligus kakak tiri dari jisung memandang tidak percaya ke arah sang adik.

"Kau baru berusia 20 tahun kau tau?! Dan kau malah melakukan hal yang tidak seharusnya di lakukan oleh orang yang belum menikah!!"

"Dia tidak akan hamil kok!!"

Haechan memandang remeh ke arah jisung, ia mendekatkan dirinya ke arah jisung

"Kau pikir aku dan Jaemin ini apa?"

Jisung tidak menjawab pertanyaan haechan yang diberikan kepadanya. Ia menatap dalam secangkir kopi hangat yang ada di depan matanya.

"Apapun yang terjadi, janganlah lari dari tanggung jawabmu. Aku bukan ayah yang akan main pukul jika anaknya melakukan hal bejat. Tpi ingatlah, kau harus bertanggung jawab jika memang benar dia bisa mengandung."

Ucapan Jaemin sukses membuat jisung pusing, padahal sejak berada di dalam kamar tadi ia lah yang menyakinkan Chenle bahwa ia akan bertanggung jawab dengan apa yang terjadi. Tapi sekarang? Dia mendadak menjadi lelaki pengecut yang ingin lari dari masalah ini.

"Tapi, apakah dia akan menerimaku? Secara pekerjaanku bukanlah pekerjaan yang bisa menghasilkan uang dengan jumlah banyak seperti dia! Aku hanya pekerja bengkel dengan gaji yang pas pas-an!"

"Mau tidak mau pasti dia akan menerima dirimu."

Jeno, kekasih dari na Jaemin datang sambil membawa beberapa piring camilan dengan sebuah apron yang berlogo khas di cafe ini. Duduk di bangku kosong di sebelah Jaemin lalu melihat jisung dengan wajah yang serius.

"Bagaimanapun juga itu anakmu bukan? Apalagi kau tau? Pekerjaannya adalah modeling. Aku tau betul dengan Zhong Chenle itu, seorang modeling majalah fashion yang cukup terkenal di barang barang branded."

Haechan mengangguk setuju sambil mengunyah beberapa camilan yang di bawa oleh jeno tadi

"Benar. Dan aku heran? Bagaimana bisa kau tidak mengenal Zhong Chenle si modeling majalah fashion itu?"

Jisung tersenyum kecil

"Kau tau kan? Bahwa rasa tertarik pada pandangan pertama itu nyata?"



🐹🐬


Seorang fotografer tengah asik memfoto model kesayangannya untuk majalah fashion yang akan datang. Dengan beberapa arahan gaya yang cocok untuk majalah mereka berikutnya.

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 20:30. Sekitar 1 jam pemotretan cukup membuat badan Zhong Chenle kelelahan akibat banyaknya berdiri, berpindah tempat dan berpose sesuai arahan fotografer.

Ia di berikan waktu istirahat 15 menit untuk persiapan proses foto berikutnya. Tangan Chenle mengambil ponsel nya yang tidak ia sentuh sejak kemarin. Jemarinya membuka beberapa aplikasi media sosial sambil menunggu proses foto berikutnya.

Asik menang scroll di salah satu sebuah aplikasi. Tidak disengaja foto park jisung. Terlihat di beranda sosmednya. Pikiran tentang kejadian malam itu teringat kembali di pikirnya, malam di mana, mereka menghabiskan waktu dengan berbagai kehangatan.



🐹🐬



"SIAL! KAU MABUK YA?!!!"

jisung terlampau kaget saat Chenle memberikan dirinya sebuah ciuman tepat di bibir. Saat setelah kejadian di mana Chenle mencium paksa bibirnya dan saat itulah kekasih Chenle yang tengah berselingkuh tersenyum simpul lalu bertepuk tangan tanda di percaya dengan apa yang Chenle ucapkan.

Tidak lama dri itu. Kekasih Chenle melepaskan cincin couple yang ada di tangannya lalu memberikannya kepada Chenle

"Kita impas. Jangan pernah cari aku lagi, karena Percuma. Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa bersatu Zhong Chenle."

Dan ya, saat itu juga jisung langsung menarik tangan Chenle keluar dari kamar mandi membawa lelaki berkulit seputih susu itu menuju ke lorong bar.

Di sana Chenle menangis sejadi jadinya. Terbukti bahwa Chenle sangat  sangat mencintai lelaki yang notabene nya brengsek itu. Tidak punya pilihan lain, jisung memeluk tubuh kecil itu lalu mengusap nya pelan.

Tidak sampai 1 menit mereka berpelukan. Chenle melepaskan paksa pelukan jisung lalu mendorong tubuh jangkung itu untuk lebih mendekat ke arah dinding. Tanpa izin sang pemilik bibir. Chenle menempelkan bibirnya tepat dibibir milik jisung.

Aroma aroma alkohol tercium dari bibir di manis. Jisung yang notabene nya Masi sangat lemah dengan alkohol karena baru pertamakali dirinya menyentuh alkohol dalam jumlah banyak membuat dirinya mabuk hanya karena mencium bau alkohol berasal dari bibir Chenle.

Terbawa suasana. Jisung memegang rahang Chenle untuk memperdalam ciuman mereka. Jisung mengecap lembut bibir si manis dan di balas dengan lembut pula oleh si pemilik bibir.

Tangan Chenle melingkar di leher jenjang milik jisung.

"Jadikanlah aku orang satu malam mu disini jisung.."





🐹🐬










To be continued
------------------------------

sorry if there is a typo~~~

Young Papa  ( Jichen ) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang