-masih menunggu-

69 36 18
                                    

✿✿✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿✿✿

Harinya terik sekali, dan Raina semakin panik. Karena ketidaktahuannya, Raina bukanlah tersangka utama atas Anaphylaxis yang dialami Adam saat ini. Ia sudah disumpah serapahi oleh Kaisar saat di sekolah sebelum lekas menghubungi keluarga Adam. Mereka tidak sempat menunggu penanganan PMR dan UKS, sebab reaksi alerginya sudah parah.

G'luxury Senopati, Rumah Sakit yang baru bisa Raina datangi saat jam sekolah berakhir. Kejadian ini dulunya pernah dialami Raina karena ia yang terlibat pembullyan, meski ia tidak termasuk orang yang paling keterlaluan. Ayah juga akan bertanggung jawab, seperti biasa.

Kali ini semua jadi berbeda, karena Adam celaka bukan karena kemauannya, dan lagi; Adam adalah orang yang sangat ia sukai, tidak mungkin Raina berbuat jahat. Raina jadi khawatir setengah mati, bahkan tidak berani mencari letak kamar Adam, di saat teman-teman yang lain sudah menunggui di sana.

 Raina jadi khawatir setengah mati, bahkan tidak berani mencari letak kamar Adam, di saat teman-teman yang lain sudah menunggui di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo sayang—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Halo sayang—"

"Bundaaa..."

Suara lembut Clarissa semakin menipiskan pertahanan perasaan gundah Raina tumpah ruah menjadi tangisan. Raina tidak se-cengeng Keza, tapi ini sangat mengacaukan emosinya.

"Loh, kenapa? Neng sayang? Nak, ada apa?" Seketika tidak ada lagi ketenangan dari suara Clarissa sampai sedikit terdengar kekacauan.

"Teteh di–di rumah sakit."

CICATRIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang