saat ini, aku berada di meja makan dengan keluarga lengkap, ayahku bekerja sampai sore jadi masih bisa berkumpul saat makan malam.
"ibu, besok aku ingin jalan jalan sendiri, jadi jangan cari aku ya!"aku berkata saat mengunyah makanan.
ibu dan ayah menatapku penasaran lalu bertanya
"memang mau kemana tsuki?"ibu bertanya seolah mengintrogasi ku, itu membuatku sedikit berkeringat.
"ayolah~aku hanya ingin jalan jalan, tenang saja aku pintar jadi aku tidak akan tersesat!"aku berkata dengan bersungguh sungguh.
aku tidak takut tersesat karena aku jelas bukan anak kecil dalam mental.
alasanku keluar adalah untuk berlatih pedang di dunia luar, aku bisa saja berlatih di ruang latihan.
tapi itu akan sedikit membosankan untuk melihat sirkuit elektronik setiap detik.
aku hanya akan berlatih di sana saat malam hari agar orang tua ku tidak curiga.
"boleh kah aku itu nii-chan?"tanya Issei penuh harap, tapi aku tidak mungkin membawa nya karena saat ini Issei hanya anak kecil yang penuh rasa ingin tahu.
"tidak boleh!, aku ingin bermain sendiri...kau main saja dulu dengan Irina!"aku menolak dengan tegas membuat Issei sedikit berkaca kaca.
melihat itu, aku tidak peduli dan terus melanjutkan makan.
"Ara Ara anak anak ku mulai tumbuh dewasa fufufufu"ibu berkata dengan nada seorang milf.
mendengar ara Ara dari ibuku, aku sedikit bergetar dan tidak bisa tidak memikirkan Akeno yang malang.
"aku merasa tidak ada perubahan.."aku berkata dengan santai karena itu merupakan perasaan asli ku.
ibu ku hanya tersenyum melihat ku yang dewasa.
"oh bagitu, lakukan apapun yang kau mau anakku!"ucap ayahku sambil mengacungkan jempolnya padaku.
aku mengangguk dan tersenyum.
setelah makan, aku membantu ibuku membersihkan piring kotor.
"ne...tsuki, apapun yang akan kau lakukan ibu pasti akan mendukungmu!"ibu berkata dengan lembut membuatku tersenyum dan mengangguk.
toh aku cuma ingin jalan jalan sambil berlatih pedang.
setelah mencuci piring, aku langsung pergi ke kamar.
"ayo kembali berlatih!"ucapku lalu memasuki ruang pelatihan.
kali ini aku mengatur waktu 20 kali lebih cepat dari dunia luar.
(a/n:lebih cepat yakan?, di dalem 20 jam dan di luar 1 jam berarti waktu di dalem ruangan itu di percepat)
aku juga mengatur gravitasi dengan 2% lebih berat dari keadaan normal, aku belum cukup gila sampai sampai menggandakan gravitasi.
aku yakin dengan berlatih selama setahun aku bisa menguasai Ki hingga puncak manusia yang artinya sekuat master kura kura(Roshi)
skip 40 jam kemudian....
huh...huh...huh...aku bernafas sangat berat saat menyelesaikan pelatihan ku dan saat ini aku tidak sanggup menggerakan satu jari pun.
untungnya di rak aku menemukan 2 kotak larutan nutrisi untuk mengimbangi pelatihan ku, aku yakin kalau itu adalah paket pemula dalam pelatihan hehe.
menutup mataku, aku kemudian berpindah kembali ke kamarku.
meski lelah ku bilang tapi lelah mental ku belum pulih jadi aku sangat mengantuk sekarang.
hanya dalam beberapa menit aku langsung menuju alam mimpi
....pagi hari
membuka mataku, aku merasakan sinar matahari yang menyengat dan menyebalkan.
"aku penasaran seperti apa rasanya meledakan matahari, uh aku harus lebih rajin berlatih!"aku berkata membuat dunia bergetar ketakutan, ber..can...da,
hehehe.(*sungguh, aku takut loh*-dxd)
masa bodo
aku mengabaikan rengekan suara dunia dan pergi mandi, sekarang adalah waktu nya aku melihat lihat kota kuoh dengan pedangku.
"selamat pagi ibu, Issei!"sapa ku pada ibu yang sedang memasak dan Issei yang sedang linglung di depan tv, sepertinya dia baru saja bangun.
*buk!
sfx:pukulan
"bangun adik bodoh, waktunya makan!!"aku memukul kepala Issei dan efektif membuatnya terbangun.
"wuuu wuuu kenapa kau selalu menggertak ku onii Chan!, aku pasti akan membalasmu di masa depan!"rengek Issei saat dia menangis.
"haha soalnya itu, me..nye..nang...kan!"aku tertawa saat melihat Issei menangis.
"ibu...lihat onii Chan!"Issei mengadu pada ibuku tapi hanya di tertawakan, ibu sepertinya senang melihat kita berdua rukun.
....
"aku berangkat!"ucap ku sebelum berlari ke luar rumah, ngomong ngomong aku di beri uang saku untuk jajan.
setelah cukup jauh dari rumah, aku mengeluarkan pedang ku dan mulai mengayun kan nya sambil berjalan.
sambil mengayunkan aku juga melihat sekeliling, aku tidak pergi ke kota tapi memilih pergi ke daerah daerah kuil.
aku merasakan ketenangan di sana, bukan nya aku menjadi pengikut mereka tapi di sana tidak banyak orang.
(*maksudmu, apakah manusia di dunia ku ini laknat semua?_-* -dxd)
haha tentu saja tidak, aku tidak akan melupakan Asia Chan yang tetap berpegang teguh pada iman nya bahkan setelah mengetahui tuhan gugur dalam perang tiga arah.
"di sini cukup nyaman?"aku berkata saat mulai mengayunkan pedang ku.
aku bisa merasakan kalau bakat berpedang ku di tingkat kan puluhan kali lipat dari manusia normal, mungkin karena pedang kayu tak terbatas milik ku.
ngomkng ngomong, pedang kayu ku ini terhubung dengan jiwa jadi bisa di simpan sesuka hati.
1 jam kemudian....
1998...1999...2000..hah...hah...hah...aku berpikir, ras bug ini kenapa mereka tidak menguasai alam semesta dengan bakat bertarung mereka?"ucap ku saat mengagumi tubuh saiyan.
manusia normal mana mungkin bisa mengayunkan sebanyak itu selama 1 jam tanpa berhenti.
"a.ano..permisi, bolehkan aku tahu apa yang sedang kamu lakukan?"tiba tiba aku mendengar suara malu malu di belakangku.
refleks, aku segera mengubah sikap kuda kuda menjadi sikap waspada.
aku menoleh, ternyata seorang gadis kecil seumuran ku sedang melihat ku dengan malu malu.
dia memiliki rambut hitam dan wajah bulat, jujur dia terlihat sangat imut sekarang membuatku hampir memasukan nya ke dalam karung lalu membawa nya ke kamar.
"hmm?..aku sedang berlatih, siapa kamu gadis imut?"aku bertanya saat melihat nya, jujur aku tidak mengenalnya tapi aku merasakan otaku yang di segel di dalam tubuhku bergejolak.
aku membuat berbagai rumus dan perhitungan untuk menemukan identitas gadis super imut di depanku ini.
"a.aku Akeno himejima, aku tinggal di kuil...aku mendengar suara di sini dan penasaran lalu aku datang ke sini"jawab Akeno dengan malu malu dan memainkan jarinya.
ternyata dua adalah karakter favorit ku di anime nya sungguh beruntung bertemu dengan nya di sini.
wajahnya memerah sekarang, mungkin karena di panggil imut.
"Akeno ya, halo...namaku Akatsuki hyoudou, panggil saja dengan nama ku"jawabku dengan senyum lembut, sejujurnya aku terbiasa di panggil dengan nama asli ku dari pada nama keluarga.
"ta.tapi.."Akeno malu malu saat mendengar perkataan ku, aku menghela nafas.
gadis ini terlalu imut saat malu malu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Anime: petualangan berawal dari DxD
FanfictionMenceritakan seorang pemuda yang datang ke dunia anime dan bersenang senang di sana. -anime HsDxD -Naruto -Arifureta.