Bab 2: Langkah Awal Klub Musik

26 4 0
                                    

Dimas memandangi gedung sekolahnya, teringat pada hari pertamanya di sekolah perasaan cemas dan penuh harapan, terutama bagi seseorang yang sering merasa terisolasi seperti Dimas.

KRINGGGGG!!! (Bel masuk berbunyi)

Jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Pelajaran pertama hari ini adalah matematika. Semua murid tampak kurang bersemangat, bagaimana tidak, pagi-pagi langsung dihadapkan dengan matematika. Begitu juga dengan Dhea yang langsung masuk ke dalam kelas, melipat tangannya, dan meletakkan kepalanya di atas meja. Berbeda dengan Dimas yang penuh semangat. Sebenarnya Dimas mengerti jika Pak Dedi menjelaskan, hanya saja ia sering merasa gugup ketika Pak Dedi memanggilnya untuk mengerjakan soal di depan kelas.

"Pagi semuanya," ucap Pak Dedi penuh semangat.

"Pagi, Pak..." ucap murid-murid dengan lesu.

"Baik anak-anak, kita lanjut materi kita minggu lalu tentang logaritma. Silakan buka buku kalian," ucap Pak Dedi.

Setelah selesai menjelaskan materi, tiba saatnya untuk menjawab soal. Semua murid berpura-pura menulis, begitu juga dengan Dimas yang mengalihkan matanya agar tidak dipilih oleh Pak Dedi. Namun, usahanya tidak berhasil.

"Dimas, maju ke depan kerjakan soal ini," kata Pak Dedi sambil menyerahkan spidol.

"Iya, Pak," ucap Dimas.

Dengan sedikit gugup, Dimas berdiri dari tempat duduknya dan melangkah ke depan. Ia segera menyelesaikan soal tersebut, dan Pak Dedi menilai jawaban Dimas yang ternyata benar.

"Bagus, Dimas. Jawaban kamu benar. Silakan kembali ke tempat duduk kamu," ucap Pak Dedi.

"Baik, Pak," ucap Dimas penuh percaya diri.

"Bagus!" ucap Dhea sambil mengacungkan jempolnya.

KRINGGGGG!!! (Bel istirahat berbunyi)

"Baik anak-anak, jam pelajaran sudah selesai. Jangan lupa tugasnya dikumpulkan minggu depan, ya," ucap Pak Dedi sembari merapikan buku-buku yang ada di mejanya.

"Iya Pak...," ucap murid-murid yang ada di kelas tersebut.

Saat semua orang pergi ke kantin, Dimas menuju ruang musik sekolahnya. Ketika sedang bermain piano, Andi datang menghampirinya.

"Dimas, permainanmu keren. Aku juga pencinta musik," ucap Andi sambil tersenyum.

"Tapi tidak terlalu bagus, Andi," ucap Dimas.

"Dimas, kamu mau ikut klub musik?" tanya Andi.

Mendengar tawaran Andi membuat Dimas berpikir sejenak. Sepertinya itu tawaran yang bagus, dan ia bisa bersosialisasi dengan teman-teman dari klub musik, apalagi Dhea juga masuk klub musik. Akhirnya, Dimas pun setuju bergabung di klub musik.

"Iya, aku mau bergabung ke klub musik," ucap Dimas.

"Oke, nanti habis pulang sekolah kita kumpul di sini, ya. Kebetulan hari ini kita ada latihan, dan Pak Haris tidak bisa hadir, jadi kita latihannya masing-masing saja," ucap Andi sambil tersenyum kepada Dimas.

Andi adalah seorang siswa yang karismatik dan penuh tanggung jawab. Sebagai ketua kelas, ia dikenal karena kemampuannya dalam memimpin dan mengorganisir teman-temannya. Andi selalu berusaha adil dan bijaksana dalam setiap keputusan yang diambil, membuatnya dihormati oleh teman-teman sekelas dan guru-gurunya. Meskipun tegas, Andi juga memiliki sisi yang ramah dan selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan.

KRINGGGGG (Bel pulang berbunyi)

Setelah bel pulang berbunyi, Dimas dan Andi segera pergi ke ruang musik, dan beberapa anggota klub juga sudah menunggu mereka.

"Oke teman-teman, kenalkan ini Dimas. Dia teman sekelasku dan mulai hari ini Dimas bergabung di klub musik kita," ucap Andi sembari memperkenalkan Dimas kepada anggota klub.

Dhea yang baru saja tiba di ruang musik, melihat Dimas dan menghampirinya.

"Dimas, aku tahu kamu bergabung di klub musik. Welcome, ya! Aku yakin kamu bakal keren di sini," ucap Dhea penuh dengan semangat.

"Makasih, Dhea," ucap Dimas dengan senyum.

"Sebelum mulai, aku mau Dimas kenalan dulu," ucap Andi sambil menunjuk Dimas.

Dimas berdiri di depan kelompok dengan sedikit gugup.

"Halo, aku Dimas, baru gabung di klub musik hari ini. Senang bisa ada di sini dan semoga bisa belajar banyak dari kalian," ucap Dimas sembari melambaikan tangan.

"Welcome ya, Dimas!" seru beberapa anggota klub dengan ramah.

"Oke, kita mulai latihan. Dimas, kamu bisa ikut di bagian piano dan vokal," ucap Andi melanjutkan.

Selama latihan, Dimas terlihat aktif, memainkan beberapa bagian piano, dan perlahan mulai merasa lebih percaya diri. Setelah latihan selesai, Andi dan beberapa anggota klub bersiap pulang.

Dengan semangat baru dan dukungan dari teman-teman barunya, Dimas pulang dengan perasaan yang lebih baik. Dia merasa seperti baru menemukan tempatnya di sekolah dan mulai merasakan kehangatan persahabatan yang telah lama ia cari.

BERSAMBUNG

Hai guys

Untuk pertama kalinya aku menulis, mohon maaf jika ada salah kata yaa, karena aku bukan profesional melainkan pemula.

Jangan lupa vote, komen dan share yaa, biar aku semakin semangat buat nulis
Terima kasih.

dearlylili

Silent PresenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang