P R O L O G

781 108 10
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -

"JIHAN AWAS!!" Suara teriakan dari seberang jalan sana membuat si empu yang di sebut nama nya pun menoleh heran ke samping nya.

Mata nya terbelalak kala sebuah mobil sudah melaju cepat kearahnya. "TELAT ANJ*NG!" umpat Jihan dengan teriakan. Lalu, setelah itu, kecelakaan tak lagi dapat di hindari. Ya, bagaimana? Jarak nya sudah tipis, baru di teriaki. Telat lah.

Kesadaran gadis itu hilang sepenuhnya, menjadi gelap tanpa cahaya.

Mungkin.. ia sudah mati?
































"Hmm... Jadi, kamu mati karena kecelakaan pas nyebrang?" tanya si lelaki yang duduk di kursi kekuasaan nya. Tampak seperti raja dalam film kuno.

Jihan yang berdiri di tengah - tengah, seakan sedang di adili. Gadis itu merespon anggukan untuk menjawab pertanyaan lelaki yang katanya adalah seorang dewa.

"Kerjaan kamu agen rahasia?" tanya si dewa lagi.

"Yes, sir. Gaji nya gede, sekitar 40-100 juta, tergantung dari misi. Berminat? Hubungi king Andre," jawab Jihan, sekalian mempromosikan pekerjaan nya yang di kelola oleh King Andre.

"Saya ga nyari kerja." Jihan mengangguk paham, menanggapi ucapan si dewa.

Lantas, di dewa menutup dokumen yang sebelumnya ia pegang. "Kamu agen rahasia, udah bisa nyelesaiin berapa misi?" tanya dewa.

Jihan tampak menghitung dengan jarinya, kemudian menjawab, "Ga kehitung. Udah banyak sih, soalnya gue juga kerjanya udah 7 tahun," respon Jihan.

"Sejauh ini, misi kamu berhasil?"

Jihan mengangguk lagi.

"Bagus. Kalau gitu, kamu juga saya kasih misi khusus," kata dewa sembari berdiri dari tempatnya.

Jihan mengerjap, memproses apa maksud si dewa. "Maksudnya? Misi khusus apa? Gue kan udah mati.."

Dewa menjentikkan jarinya, "Itu dia."

"Kalau kamu setuju sama misi ini, saya bisa ngehidupin kamu lagi di dunia yang sama tapi waktu yang beda," jelas dewa.

"Waktu yang beda?" tanya Jihan.

"Iya.. tetap di bumi. Tapi, zaman yang beda, mungkin 10 sampai 15 tahun setelah kamu meninggal ini."

"Misi nya apa emang?" tanya Jihan lagi.

"Itu di jelasin sama sistem yang bakal nemenin kamu di sana nanti. Sekarang, kamu setuju atau engga?"

Jihan tampak berpikir, mempertimbangkan tawaran si dewa. "Keuntungan nya buat gue?"

"Kalau misi kamu berhasil, kamu bisa hidup di tubuh baru kamu. Tubuh baru kamu itu, jadi milik kamu," ujar dewa. "Gimana kalau gagal?" tanya Jihan lagi.

"Kamu bakal mati lagi. Cuma itu."

"Oke.. tapi, tubuh yang gue tempatin, bukan orang ga bener kan? Kayak.. maling? Atau wanita penghibur?"

"Iya. Tubuh yang kamu tempatin cuma pelajar biasa, kok," jawab dewa.

Jihan tampak berpikir lagi, "Boleh sih.."

"Yaudah, gue terima tawaran lo," putus Jihan.

Dewa tersenyum, "Oke." Tangan nya terangkat, seakan mendorong Jihan. "EH WOY?!" Bersamaan dengan itu, tubuh Jihan terhuyung hingga jatuh ke sebuah lubang yang ada di belakang nya.

"Semoga berhasil." Itu suara terakhir yang mampu Jihan dengar, sebelum kesadaran Jihan hilang sepenuhnya.

Ini adalah akhir cerita nya sebagai Jihan. Tapi, awal yang baru bagi Jihan di tubuh baru juga. Lantas, perjalanan ini masih panjang, mari doakan Jihan bisa melewatinya.

• B E R S A M B U N G •

"Gue memang terbiasa hidup sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Gue memang terbiasa hidup sendiri. Tapi kadang, rasa kesepian itu ada." -Jihan.









Haii, ini cerita baru buat gantiin 'The Antagonist' kalau udah tamat nanti.

Jadi, aku baru upp prolog nya duluu, bab selanjutnya tunggu The Antagonist tamat yaaa!

Mohon dukungan nyaa, thank youu!

MISSION COMPLETE Where stories live. Discover now