- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -
Bulan terganti oleh matahari pagi. Ini jam 6, Naya terpaksa bangun untuk berangkat ke sekolahnya. Meski dengan rasa malas yang amat banyak, gadis itu tetap bersiap ke sekolah.
Menatap penampilan nya di cermin, gadis itu tersenyum geli. "Aneh banget gue pake seragam sekolah."
"Aneh apa nya? Nona cantik tau!" puji Molang sembari terbang kesana kesini.
"Gue tau, gue cantik. Tapi, pake seragam gini setelah bertahun - tahun, rasa nya aneh banget. Mana muka gue beda. Gue kayak ngeliat orang lain," jelas Naya.
Lalu, gadis itu beralih, berjalan pada tas nya. Naya menggendong tas nya di bahu kanan nya, kemudian berjalan keluar dari kamar.
Memasuki meja makan, semua yang berada di meja makan sudah duduk dengan menyantap sarapan nya masing - masing. Berbeda dari semalam, hari ini yang menunggu nya hanya Naren. Kakak tertua nya.
Naya duduk menatap sekeliling nya, "Mama mana?" tanya Naya, karena sejak tadi memang belum melihat si ibu.
Tak ada yang menjawab, sialan. Naren yang tadinya belum sarapan kini langsung menyantap sarapan nya.
Naya berdecak pelan. Lalu, ikut menyantap sarapan nya.
Sekitar 5 menit, Jenni, Jeremy dan Naren sudah berangkat, menyisakan Naya dengan lelaki yang merupakan ayah nya itu di meja makan.
"Jangan bersikap kayak kamu yang punya rumah ini. Sadar diri, kamu dan mama kamu itu cuma numpang di rumah saya," kata Nelson tanpa menatap.
Naya menghentikan kunyahan nya. Mendongak pada Nelson. Gadis itu mengangkat satu alisnya, "Numpang?"
Gadis itu terkekeh pelan, "Saya dan mama saya itu tanggungjawab anda. Wajar kalau tinggal disini. Bukan numpang."
Nelson berdecih. "Bagi saya, kalian numpang."
Naya memutar bola mata nya malas. 'Iya deh. Suka suka lo, tua.'
Molang yang bisa mendengarnya langsung tertawa terbahak - bahak. "Nona bisa aja!" katanya di iringi tawa.
Naya hanya melirik malas kearah Molang, lalu kembali melanjutkan sesi sarapan nya.
------------
"SIALAN, KENAPA LO BARU KASIH TAU GUE BERANGKAT NAIK BUS?!" teriak Naya sambil berlari dengan nafas terengah.
Molang meringis pelan, mengikuti di belakang nona nya. "Nona ga nanya.." sahut nya pelan.
"ARGH, GUE KETINGGALAN BUS KAN SEKARANG!" sambung gadis itu emosi. Tangan nya sudah terjulur ke belakang, ingin meraih kelinci gemuk itu. Bersyukur si kelinci bisa menghindar lalu langsung menghilang.
Naya seketika menghentikan langkah nya. "KELINCI SIALAN, KEMANA LO?!" teriaknya menatap sekeliling.
Tak ada. Sialan.
"Ma.. dia kenapa?" Suara anak kecil disana terdengar, sembari menunjuk kearah Naya. "Sttt.. jangan di tunjuk, kayaknya orang gila, ngomong sendiri," jawab mama si anak.
YOU ARE READING
MISSION COMPLETE
Mystery / Thriller𝐒𝐢𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬: Di kehidupan sebelumnya, Jihan adalah seorang agen rahasia. Namun, setelah mengalami kematian dan di sidang di alam baka, dewa memutuskan untuk menghidupkan Jihan kembali dengan sebuah misi yang harus di selesaikan juga sistem yang...