Ruangan rapat begitu sunyi.
Bukan hanya Oyakata-sama yang hadir, bahkan Amane juga duduk di sebelah suaminya.
Keadaan Oyakata-sama bisa dibilang tidak begitu baik. Kutukan keluarganya perlahan menyebar keseluruh tubuhnya yang membuat dirinya harus diperban, bahkan kedua matanya juga ditutup.
"Bagaimana kabarmu, [Name]?" Tanya Oyakata-sama dengan nada lembut yang tak pernah berubah.
"Saya baik-baik saja." Jawab [Name] lirih. "Terima kasih sudah bertanya."
Oyakata-sama tersenyum teduh. "Sebelum masuk ke pembahasan kita, aku akan memberikan kesempatan pada Tengen dan Kyoujuro untuk berbicara."
Uzui yang sudah diberi hak berbicara lalu mengangguk. "Oyakata-sama, saya ingin mengundurkan diri!"
Serentak yang lain terkejut dengan ucapan Uzui terkecuali [Name] yang memang sudah menduganya.
"Saya sudah memikirkan matang-matang hal ini, kondisi saya yang seperti ini pastilah akan menyulitkan untuk menjalankan misi. Jadi, saya mohon pertimbangan anda, Oyakata-sama!" Pinta Uzui memohon.
"Dan apa yang ingin kamu katakan, Kyoujuro?" Kini Oyakata-sama beralih pada Kyoujuro.
"Sama seperti Uzui, saya juga akan mengundurkan diri!" Katanya tanpa ragu. "Ternyata saya kesulitan menjalankan misi dan membuat para junior harus terluka bahkan merenggang nyawa. Tapi walaupun saya sudah mengundurkan diri, saya akan sering membantu dengan berpatroli untuk menjaga warga."
Oyakata-sama mengangguk, ternyata kedua anaknya akan mengundurkan diri.
"Aku mengizinkan kalian." Jawab Oyakata-sama sambil tersenyum. "Tapi untuk sekarang, ikutlah dalam rapat ini. Ada sesuatu, yang harus kalian ketahui."
Oyakata-sama menarik nafas panjang. "Aku sudah berenkarnasi dan kehidupan ini, adalah reinkarnasi keempatku." Katanya mengaku membuat mereka yang ada disana terkejut bukan main terkecuali [Name] dan Gyomei.
"Mungkin kalian terkejut ataupun asing mendengar hal itu, tapi jika benar, maka kalian juga berenkarnasi. Ini bukan sekedar tebakan, aku yakin." Ucap Oyakata-sama. "Hanya perlu sebuah pemicu untuk membangkitkan ingatan kalian."
Ucapan Oyakata-sama tadi membuat [Name] sadar, apakah pemicu yang dimaksud ...
"Oyakata-sama?" Panggil [Name] yang berkeringat dingin.
"[Name]-san, kamu harus tenang. Jika terjadi sesuatu, aku akan berusaha melindungimu." Jawab Gyomei menenangkan. Dia mengerti arti kata 'pemicu' yang dimaksud oleh Oyakata-sama. Ini sebenarnya rencana yang cukup berbahaya, mengingat ada Hashira yang tempramennya cukup buruk.
Rasa tegang menyelimuti mereka, terutama [Name] yang begitu gemetar ketakutan sekarang. Keheningan memeluk mereka yang ada di ruangan dengan rasa penasaran yang begitu tinggi. Di siang hari yang cerah dimana semua orang beraktifitas dengan damai, ketika sebuah kalimat hampir diucapkan Oyakata-sama, seorang dari salah satu Hashira langsung menodongkan pedangnya ke leher [Name] yang hanya beberapa senti.
"Tokito-sama." Amane memanggil sedangkan Hashira yang lain memandang horor [Name] yang tidak bergerak atau kepalanya akan terlepas.
"Apa yang ingin anda katakan, Oyakata-sama?" Tanya Muichiro tanpa dosa.
Mengetahui ada sesuatu yang salah, Oyakata-sama segera angkat suara. "Muichiro, turunkan pedangmu." Tegurnya halus membuat Muichiro terdiam sebentar, dia lalu menurunkan pedangnya dari leher [Name] dan duduk dengan sopan.
[Name] segera menghirup nafas dengan rakus, padahal dia hanya seorang anak remaja berumur 14 tahun. Bagaimana bisa begitu menakutkan.
Itu cukup mengerikan untuk anak seumurannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐍𝐊𝐍𝐎𝐖𝐍 | 𝐃𝐄𝐌𝐎𝐍 𝐒𝐋𝐀𝐘𝐄𝐑
FanficAneh. Diriku terlempar ke tempat antah berantah yang sangat jauh, di seluruh alam semesta yang tak bisa diukur seperti kisahku. ©theHeavenly__ Start: 21 July 2024 End: ―