《 Happy Reading 》
°
°
°
°__________~__________°Saat ini Halano tengah berada di dalam salah satu mall untuk berbelanja bersama Julie dan Damian. Hari ini ia akan merampok habis-habisan dompet kedua orang tuanya, kalau tidak dibelikan ya sudah tidak usah jadi pergi saja.
"Masih kurang tas sekolah, koper, sepatu roda, baju batik, sama tumblr."
"Oh sama skincare, Indonesia lagi panas. Al butuh skincare juga Mi."
Halano menyebutkan daftar barang yang belum terbeli ketika mereka memasuki salah satu store tas ternama. Mereka sudah berkeliling cukup lama untuk membeli semua keperluan Halano untuk sekolah dan tinggal di Indonesia nanti.
"Kenapa masih banyak banget yang belum ke beli? Terus tadi apa? Buat apa kamu mau beli sepatu roda?" tanya Damian yang mendekat ke arah Halano melihat notes di ponsel yang Halano bawa.
"Buat main sore-sore lah. Katanya di Indo banyak anak-anak kecil main sepatu roda kalo sore," jawab Halano tidak terlalu peduli dengan pertanyaan Damian, ia sedang sibuk memilih tas sekolahnya.
"Selain tas sekolah sama... emm skincare bolehlah, nanti Mami beliin yang cocok buat kulit kamu. Yang lain nggak acc."
Halano langsung menoleh ke arah Julie. "Yaudah nggak jadi pergi aja kalo..."
"Koper, kamu udah punya dua. Kalo kamu mau beli sepatu roda sama tumblr beli di sana aja sekalian ajak ayah kamu jalan. Terus baju batik buat apa? Lagian juga nggak ada yang jual di sini," potong Julie dengan cepat.
Apa itu tadi? Apakah ibunya punya bakat jadi rapper? Perkataan ibunya barusan membuat Halano sedikit takut untuk menjawab.
"Dua kurang Mi, ini Al bukan cuma mau liburan. Ini pin-da-han."
"Lagian kan Mami yang udah janji, kenapa jadi Al yang harus minta ke mereka?"
"Terus tuh ya tumblr corckcicle di sini lebih murah, Mami juga gitu kan kalo liburan ke luar negeri suka belanja karna lebih murah."
"Kalo baju batiknya buat kondangan nanti, di Indo katanya pake batik kalo ada acara. Al cari online aja deh kalo gitu, nanti Al kirim aja link nya ya, biar Mami tinggal co".
Halano menjelesakannya selembut mungkin kemudian menoleh ke arah ibunya yang mengikutinya dari belakang. Terlihat tatapan datar ibunya dengan mata yang menyipit tajam, membuat Halano diam-diam menelan ludahnya.
"Sayang, kamu nggak haus? Nggak capek? Al biar sama aku. Kamu ke foodcourt aja ya cari minum, jajan dulu di sana."
Damian segera menarik halus tangan istrinya untuk menjauh. Julie yang sudah pusing dengan kelakuan Halano pasrah saja daripada ia kelepasan.
Halano benar-benar menguji emosi mereka setelah setuju untuk pergi.
~~~
Beberapa hari yang lalu Edward sudah keluar dari rumah sakit. Pemulihannya cukup cepat setelah Julie memberi kabar kapan mereka akan datang ke Indonesia, ditambah Halano yang akan tinggal bersamanya untuk waktu yang cukup lama.
Dirinya sangat excited untuk menyambut kepulangan Halano. Mulai dari berbelanja kebutuhan sekolah dan sehari-hari yang akan Halano pakai nanti, desain kamar Halano hingga merenovasi lapangan basket di halaman belakang untuk Halano bermain. Ia tahu Halano sedang suka bermain basket saat ini berkat informasi dari Julie.
"Udah, Ayah duduk aja. Nggak percaya banget sama kita-kita?" sinis Jevano agar ayahnya tidak enak hati.
Jevano sudah berkali-kali menasehati ayahnya agar beristirahat saja. Ayahnya itu apakah tidak sadar sedang dalam masa pemulihan? Wajahnya saja masih terlihat pucat sepanjang waktu, tetapi malah sibuk ke sana ke mari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bear-ing ✔ [HAECHAN ANGST]
General Fictionangst ⚠️ (usahakan follow dulu sebelum membaca ya ♡)