Pagi ini, Arlendra hanya ditemani papinya saat sarapan karena tuan Joseph sudah dipanggil ke rumah sakit jam 3 dini hari untuk membantu di UGD. Mereka berdua menikmati makan pagi dengan tenang.
"Dek, kemarin Papi udah selesai ngurusin berkas kamu yang di sekolah sama yang buat homeschooling. Jadi lusa nanti kami udah bisa mulai."
"Oke."
"Buat materi sama modulnya udah disediakan jadi kamu ngga perlu repot cari-cari. Terus nanti kamu tentuin sendiri jadwalnya, tinggal kamu obrolin ke gurunya besok."
"Iya, besok biar aku atur sendiri."
"Hm."
"Pi, aku nanti boleh ijin keluar ngga?"
"Mau kemana?"
"Ke mall."
"Ngapain, Dek?"
"Ya main, paling nonton sama beli komik baru."
"Jam berapa?"
"Sore, biar ngga terlalu panas."
"Boleh, tapi nanti biar dianter sama pak Ari."
"Oke."
"Terus ngga boleh beli makanan sembarangan dulu."
"Kalo popcorn sama milkshake? Masa aku nonton ngga bawa apa-apa?"
"Boleh tapi beli yang ukuran small aja."
"Yes, makasih Pi."
"Jangan lupa besok jadwal kamu check up."
"Ngga lupa, kok. Kan besok Daddy yang mau nganterin."
"Kamu mau ke mall sendirian? Ngga sama Raska?"
"Engga, Raska kayanya masih sibuk. Kan bentar lagi dia mau wisuda."
"Iya juga, ya. Papi sampe lupa kalo Raska udah lulus."
"Makanya jangan kebanyakan ambil shift di rumah sakit, jadi ngga inget kehidupan di rumah sendiri deh."
"Papi kan biar bisa sekalian jagain kamu, Dek."
"Tapi kan sekarang aku udah pulang, jadi Papi bisa balik kerja normal lagi. Ambil jadwal pagi atau siang aja, jadi malemnya Papi bisa istirahat di rumah."
"Nanti deh Papi bilang ke bagian manajemen dulu."
"Gitu, dong."
"Yaudah itu dihabisin makannya, bentar lagi Papi berangkat."
"Hm."
Arlendra menuruti perintah Papinya dengan semangat. Dia senang karena bisa mendapat izin untuk pergi keluar. Meskipun nanti dia hanya sendirian, tapi itu sudah cukup untuk membuatnya bahagia.
***
Arlendra mematut dirinya di depan cermin dengan seksama. Kali ini dia memakai kaos berwarna mint sebagai atasan dan celana putih selutut. Setelah puas dengan penampilannya, Arlendra mengambil sling bag yang tadi dia letakkan diatas tempat tidurnya. Dengan sedikit berlari, dia segera ke depan karena pak Ari sudah menunggu untuk mengantarkannya pergi.
Perjalanan ke mall hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Arlendra benar-benar tidak sabar ingin segera sampai. Gedung perbelanjaan yang menjadi tujuannya sudah mulai terlihat dari jaraknya sekarang.
"Pak Ari nanti turunin di bagian drop off aja, ngga usah parkir."
"Ngga mau bapak tungguin aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELIONS (BxB)
أدب المراهقينCinta memang memerlukan persetujuan, tapi untukmu adalah pengecualian. ~ Arlendra Cover by Pinterest