𝟐 𝐌𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐊𝐞𝐩𝐬𝐞𝐤✨💅

209 19 1
                                    

(Nem) pov's

Di sekolah baruku.. Ada pohon mangga yang selalu berbuah tanpa kenal musim. Buah mangga itu selalu menjadi incaran para musim setiap harinya.

..dan sekarang, sedang menjadi incaran kami.

TATAP✨
👁👄👁

'Masalahnya ini pohon punya kepsek!!' batinku.

Yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yah.. Emang enak sih, apalagi mangganya banyak banget.. Author juga mau😔

(Name) pov's end

"Tunggu! Bagian keamanan gimana??" tanya (name).

"Bagian keamanan masih sibuk di pintu gerbang, jadi pasti aman" kata Upi.

'Iya sih, tapi aku rasa ada yang mengintai kita..' batin (name).

"Masih ada waktu setengah jam sebelum bel masuk, lanjut ga?" kata Amu.

"Ya lanjut lah!" jawab upi sambil ngegendong soang.

"Itu soang buat apaan pi?"

"Pengganti galah"

"What??" ucap nem, sambil kebingungan.

"Pake tangga woi!" teriak Amu.

Beberapa abad kemudian✨💅

"Weeee~ dapet banyak~" ucap Amu kegirangan.

"Kalo sebanyak ini bisa dibagiin ke anak-anak kelas nih!" sambung Amu.

"Kok mangganya bersinar ya?" tanyaku.

"Ini mangga berharga!" jawab upi.

"Eh, kita minta izin ke kepsek yuk. Buat dibagiin ke anak-anak, pasti di izinin" ucap Amu.

"Harusnya izinnya sebelum kita ngambil" ucap upi, "tapi okelah-"

DOR!! ✨

Sebuah pelu-kapur mengenai kepala Upi yang sedang berpose jempol itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah pelu-kapur mengenai kepala Upi yang sedang berpose jempol itu.

Bruk!

"innalillahi.. Upi.." ucap Amu sambil menahan tangisnya.

'Ya Tuhan.. Apakah Upi akan berakhir? Kalau Upi saja sudah terkena headshot seperti ini.. Gimana nasib aku dan Amu?' batin (name).

"Upi, jangan mati dulu pi, aku belum tau cara kaya tanpa kerja" ucap si (name).

"Upi.. Upi, Upi, Upi Woi! Bangun!" ucap Amu sambil menangis dan memangku Upi.

Tiba-tiba, terdengar suara tapak kaki. Tap.. Tap... Lama kelamaan uncul bayangan seseorang...

"Kalian.."

"!?" Amu yang mendengar suara itu pun langsung menengok ke arah sumbernya.

"Waddoh... Ternyata ini toh pengintai nya... Pantesan perasaanku nda ena' "
Ucap (name).

"Sudah ku peringatkan berkali-kali untuk tidak mengusik pohon mangga milik kepsek"

"Inilah akibat jika kalian tidak mau dengar, anak-anak nakal"

Ternyata, sosok dibalik bayangan itu ialah pak Eko..

'Mampus iki' batin nem.

"Hei kau.."

"BANGUN! nggak usah dramatis! Kau enggak mati!" ucap pak eko.

✨Blink!!✨✨

"Hah?! Demi apa? Aku masih idup?" ucap Upi.

"SIALAN KAMU PI! AKU KIRA KAMU UDAH MATI!!" ucap (name) sambil menarik kerah seragam Upi.

"DASAR TEMEN LAKNAT! GUA KIRA MATI BENERAN!! PERCUMA GUA NANGIS TADI!" ucap Amu sambil mencekik leher Upi karna merasa bahwa tangisannya sia-sia.

"Kkhhhkk! Lepas- orang mah bersyukur temennya masih idup!!"

"Kaget tau!!"

"Ga asik banget lu Pi! Gua jadi ngga dapet nasi kotak!" ucap si nem.



"Ini bagusnya diapain pak?" tanya pak eko kepada kepsek.

"Tenggelamkan" ucap pak kepsek sambil menunjukkan jari jempol nya.

"Pak..." ucap nem, Amu, dan Upi.

Pada akhirnya mereka bertiga dihukum berdiri+hormat di depan tiang bendera sampai jam istirahat✨✨

"Gimana rasanya hormat di tiang bendera?" tanya Sho kepada nem.

"Diem lu! Sialan..!"

Sho yang mendengar itu hanya nyengir bagaikan manusia tanpa dosa👁👄👁.

𝐒𝚑𝚘 𝐗 𝐑𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang