Siang itu di ruang kelas, Ningning mencolek punggung Karin yang duduk di depannya dengan pulpen. Karin memutar tubuhnya ke belakang.
"Karin, I got an idea!" What about we..."
Ningning sedang mengemukakan ide-idenya kepada Karin. Karin mendengarkannya dengan seksama. Namun, tak sengaja sudut matanya menangkap Wonbin yang duduk di belakang sana. Karin seketika memalingkan bola matanya kembali ke Ningning. Ia tersenyum dan memberikan tanggapan.
"Yeah. That's great. Tapi kayaknya lebih bagus kalo ditambahin..."
Entah mengapa akhir-akhir ini Karin merasa selalu diperhatikan dengan begitu berlebihan oleh Wonbin. Hal tersebut sangat terlihat jelas. Belajar bersama, DM basa-basi setiap malam, saling melemparkan perhatian dan tatapan hangat. Tak lupa skinship tipis-tipis. Wonbin sangat leluasa menarik pergelangan tangannya kemana pun mereka sedang jalan berdua. Pria itu juga tak segan memperbaiki helaian rambut Karin dan membelai puncak kepalanya. Gadis itu tidak berani beranggapan bahwa Wonbin memiliki perasaan khusus padanya. Anggap saja hubungan mereka seperti pacaran tanpa status. Teman tapi mesra.
Karin kembali mencuri pandang ke belakang. Tak disangka, pria itu sedang menatapnya lurus-lurus tak bergeming. Pandangan mereka bertemu dan lagi-lagi Karin menunduk cepat. Gadis itu dengan wajah memerah berpaling dari Wonbin.
Ini apa perasaan gue aja? Tuh cowok dari tadi kok ngeliatin gue mulu!
***
Di sisi lain, Wonbin merasa akhir-akhir ini Karin seperti perlahan menjauh darinya. Lebih tepatnya mungkin karena Karin sudah akrab dengan Giselle, Minjeong, Ningning, dan teman-teman lainnya. Sejak hari pertama sekolah, Karin hanya selalu mendatanginya. Gadis itu begitu mengandalkannya. Hal tersebut perlahan memudar. Bukannya ia egois karena sekarang Karin memiliki banyak teman. Namun, entah mengapa ia menginginkan saat-saat itu kembali lagi. Ia ingin merasa dibutuhkan lagi. Oleh karena itu, Wonbin selalu memberikan perhatian ekstra kepada Karin saat ia bersama gadis itu. Wonbin tidak dapat berhenti menatap Karin kapan pun gadis itu muncul di pandangannya. Pikirannya telah dipenuhi oleh Karin.
Jam istirahat dimulai. Wonbin sedang asyik mengobrol bersama teman-temannya yang lain di sudut ruangan. Sementara mereka sedang bercanda, Wonbin melihat Karin melakukan hal serupa bersama Giselle, Minjeong, dan Ningning. Wonbin tersenyum kecil. Memang sudah seharusnya seperti itu. Ia teringat perkataannya sendiri kepada Karin bahwa ia yakin gadis itu bisa cepat beradaptasi. Karin terlihat hendak meninggalkan ruang kelas bersama teman-temannya. Entah mengapa, Wonbin tiba-tiba tergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Saved My Life || Wonbin x Karin (AU)
Fiksi PenggemarWonbin, yang baru saja pulih dari luka tikaman pisau di perutnya, berterima kasih pada seorang gadis cantik bernama Karin, gadis yang ia anggap sebagai penyelamat hidupnya. Awalnya Wonbin hanya sekadar berutang budi, lama-lama penasaran, lalu jatuh...